Fenomenal Ya satu kata ini pasti terucap saat melihat IHSG melejit Rupiah menguat saat Jokowi jadi Calon Presiden. Berikut Bukti Buktinya :
Spoiler for Bukti 1:
Jokowi Presiden, IHSG Tembus 6.000?
Metrotvnews.com, Jakarta: Geliat pemilihan umum pada 2014 berpotensi melambungkan indeks harga saham gabungan (IHSG) ke level 6.000 pada akhir tahun. Pasalnya, dua pemilu sebelumnya telah mendongkrak IHSG. Analis memperkirakan jika calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo keluar sebagai pemenang turut membuat IHSG rebound.
"Dilihat dari statistik, sejarah pemilu 2004 dan 2009, dengan potensi yang ada, IHSG bisa sampai di kisaran 5.800, bahkan 6.000 di akhir tahun (kalau Jokowi menjadi presiden). Jokowi ini sosok yang disukai pasar," kata Presiden Direktur Syailendra Capital Jos Parengkuan di Financial Hall Graha Niaga, Jakarta, Rabu (19/3/2014).
Dia percaya Gubernur DKI Jakarta itu memiliki pengaruh yang luar biasa di mata pelaku pasar. Berdasarkan perhitungan statistik, dari awal tahun hingga 18 Maret 2014, terjadi inflow (pemasukan) dana investor asing sebesar Rp16 triliun.
Jika dihitung sejak Jokowi diumumkan menjadi calon presiden, terjadi penambahan arus dana masuk sebesar Rp4,3 triliun dalam tiga hari perdagangan bursa. Total market capitalization IHSG mencapai Rp4.215 triliun di awal tahun lalu meningkat menjadi Rp4.875 triliun per 18 Maret 2014.
"Kalau kita memakai asumsi inflow dana asing yang konservatif sebesar 2 persen saja untuk tahun ini, artinya terjadi inflow terhadap IHSG sekitar Rp84 triliun atau tambahan inflow Rp68 triliun sampai akhir tahun," ujarnya.
Dari segi teknikal, perkiraan IHSG yang bisa menembus level 6.000 dapat dilihat dari PE (price earning) band. IHSG saat ini masih cukup murah karena berada di bawah upper band. "Target IHSG selanjutnya diperkirakan menyentuh upper band, yakni PE 17,5 kali atau level 6.000, sehingga masih punya potential upside sekitar 25 persen," kata Jos.
Spoiler for Bukti 2:
"Jokowi Effect", Rupiah Menguat ke Kisaran 11.200 Per Dollar AS
JAKARTA, KOMPAS.com - Jokowi effect rupanya masih mendorong investor untuk terus mengoleksi rupiah. Di pasar spot, Senin (17/3/2014) pagi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat hingga menembus ke kisaran 11.200.
Dikutip dari data Bloomberg pukul 10.13 WIB, rupiah bertengger di posisi Rp 11.257,5 per dollar AS. Posisi ini naik 1,33 persen di banding penutupan akhir pekan lalu di level Rp 11.356,3 per dollar AS. Pagi ini rupiah dibuka menguat ke posisi 11.302,5.
Pada Jumat (14/3/2014) lalu, mata uang RI ini menguat ke level RP 11.356,3 per dollar AS, beberapa saat setelah penetapan Jokowi sebagai calon presiden PDI Perjuangan. Padahal sebelumnya, rupiah sempat terjerembab di zona merah hingga menembus kisaran Rp 11.400-an.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia untuk hari ini akan diumumkan siang ini. Sedangkan pada Jumat lalu, BI mematok kurs tengah pada Rp 11.421 per dollar AS.
Eits janggan di close dulu coba tonton video ini :
Pertanyaannya adalah
1. Siapkah jokowi menjadi presiden di mata pembaca ?? jika siap berikan contohnya ??
2. Siapa pesaing ketat jokowi di mata pembaca ??
Sekian dan terimakasih, semarakan pemilu 2014, anda yang menetukan, anda juga yang megawasi , anda juga berhak protes. So Katanya negara ini Demokratis.
Ingat TS bukan simpatisan Capres manapun TS hanya melihat fenomena menjelang pemilu 2014.
Selasai baca jika berkenan dong gan kalo bisa nya dong gan