- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Panas Panas....
TS
leonheart0856
Panas Panas....
Sebenernya pusing mikirin berita akhir akhir ini. Ada banyak sekali rumor/berita yang tidak jelas ujung nya menyerbu forum forum di internet. Apalagi kalau bukan pencapresan Jokowi. Yang dukung membela mati-matian dengan alasan kinerja selama jadi gubernur ,yang tidak suka meyerang dengan teori konstipasi, illlucinati dan sebangsanya.
Yang jelas dia telah berbohong, menelan ludah sendiri. Ludah yang mungkin telah bercampur dengan kotoran. Kita masih ingat dengan janjinya selama kampanye, dan hasilnya, dan kemungkinan besar akan mengulanginya. Bukan niat menjatuhkan nama sesorang apalagi partai pendukungnya. Tapi yang berhak menilai adalah kita rakyat, sebagai penonton, sebagai produk setengah matang dari apa yang namanya demokrasi . Jujur saja, ane yang udah kepala tiga, berkali-kali ikut coblos gak ada efeknya. Macet tetap ada, sekolah tetep ada saja yang abruk, ongkos berobat masih mahal, dan itu semua kita hadapi dengan senjata ampuh bernama sabar.
Menurut saya demokrasi itu ibarat judi yang telah diatur oleh bandar. Kita hanya berfungsi sebagai pemain anak bawang. Dan jelas bukan kita yang jadi pemenangnya. Pemenangnya adalah orang yang menampilkan senyum terbaiknya dan ditaruh fotonya di pinggir jalan, ditempel di dinding yang kosong , dipaku di pohon-pohon. Sudah mengotor jalan, mengganggu pemandangan.
Kita sudah berkali-kali kecewa. Dan even akbar April depan akan berpotensi mengecewakan lagi. Akankan kita sabar lagi bila akhirnya dikecewakan?. Akankah pemimpin kelak bangsa ini mampu mengatasi rendahnya nama Indonesia di mata negara tetangga, bobroknya moral bejat penghuni kursi dewan, permasalahan separatisme, alutsista militer yang kuno, masalah di perbatasan, pencurian sumber mineral, dan segunung masalah lain. Jadi akhirnya kita memang harus menggunakan sekali lagi senjata ampuh sabar kita., dan berharap. Berharap adanya perubahan ke arah yang lebih baik.

Yang jelas dia telah berbohong, menelan ludah sendiri. Ludah yang mungkin telah bercampur dengan kotoran. Kita masih ingat dengan janjinya selama kampanye, dan hasilnya, dan kemungkinan besar akan mengulanginya. Bukan niat menjatuhkan nama sesorang apalagi partai pendukungnya. Tapi yang berhak menilai adalah kita rakyat, sebagai penonton, sebagai produk setengah matang dari apa yang namanya demokrasi . Jujur saja, ane yang udah kepala tiga, berkali-kali ikut coblos gak ada efeknya. Macet tetap ada, sekolah tetep ada saja yang abruk, ongkos berobat masih mahal, dan itu semua kita hadapi dengan senjata ampuh bernama sabar.
Menurut saya demokrasi itu ibarat judi yang telah diatur oleh bandar. Kita hanya berfungsi sebagai pemain anak bawang. Dan jelas bukan kita yang jadi pemenangnya. Pemenangnya adalah orang yang menampilkan senyum terbaiknya dan ditaruh fotonya di pinggir jalan, ditempel di dinding yang kosong , dipaku di pohon-pohon. Sudah mengotor jalan, mengganggu pemandangan.
Kita sudah berkali-kali kecewa. Dan even akbar April depan akan berpotensi mengecewakan lagi. Akankan kita sabar lagi bila akhirnya dikecewakan?. Akankah pemimpin kelak bangsa ini mampu mengatasi rendahnya nama Indonesia di mata negara tetangga, bobroknya moral bejat penghuni kursi dewan, permasalahan separatisme, alutsista militer yang kuno, masalah di perbatasan, pencurian sumber mineral, dan segunung masalah lain. Jadi akhirnya kita memang harus menggunakan sekali lagi senjata ampuh sabar kita., dan berharap. Berharap adanya perubahan ke arah yang lebih baik.

0
1.2K
9
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan