sore agan-agan sista-sista,
mau berbgi beberapa puisi ane dari tempo doeloe neh,, mari di simakk
Spoiler for intro I:
Spoiler for intro II:
yuk mari dinikmatin hidangan ane,,
Spoiler for sebuah cerita di masa lalu:
hidup berada dalam satu garis lurus tang di penuhi oleh titik-titik yang terputus namun satu sama lain saling berhubungan
menjadi tugas kitalah untuk menyatukan ataupun menyambungkan titik-titik yang terputus itu,,,
namun,,,
ada satu fenomena yang sangat mengherankan kita dan seluruh umat manusia di bumi
ada suatu masa,,,
di saat kita mengalami suatu kejadian yang rasanya tidak asing lagi bagi kita
bahkan kejadian itu sudah pernah kita alami sebelumnya,
pada
kenyataan nya,, kejadian itu belum pernah terjadi
kita tahu semua detil-detil dari kejadian itu,,
bahkan arah kemana kejadian itu akan berlangsung
apakah itu tidak adneh?
padahal,, secara logika,,
waktu tidak akan bisa kita ulangi kembali ataupun kita hentilan dan kita mulai dari satu titik di belakang ujung garis kehidupan ini,,
apakah hal ini di namakan dengan indera ke-enam?
can you answer it??
or you never stay at that casses.....
Spoiler for dalam anganku:
dalam angan yang terjauh dari hidup
dalam impian yang jauh dari kenyataan
dalam seribu mimpi yang setia membayang
mengebu dalam khayal
angan untuk mendekap mu dalam hangat
akankah semua hanya sebatas angan ku yang jauh dari kenyataan..
andai kau tau...
dalam dingin gelap malam ku,,
bayangmu yang selalu hadir untukku
harap, mimpi, angan, khayal, bermain dalam hatiku,,
Spoiler for seperti tangisku segetir senyumku:
seperti tangis ku segetir senyumku
hidup takkan berhenti hanya karena aku tak sanggup meneruskan nafas,
hidup tetap berjalan meskipun aku lelah mengikutinya,
hari-hari yang ku lalui,,
penuh tawa canda, penuh kasih sayank serta cinta darimu,,
kini hampa,,
hanya tangis, penyesalan yang merenggut jiwaku,
andai dulu aku tak se egois itu,,
mungkin,,,
kau akan masih tetap berjalan berdampingan denganku,
mengisi hari-hariku
masih kah kau ingat,,
sepasang makhluk mungil yang ku beri?
sepasang hati yang ku harapkan kan bersatu kelak,,
masihkah makhluk mungil itu menghiasi harimu?
meskipun kebencian mu padaku tak berujung,
meskipun pintu hatimu tertutup untukku,,
biarkan sepasang makhluk mungil itu menemani harimu,,
seperti tangisku yang mengalir dalam jiwaku,,
mengenang kepergianmu dari hatiku,,
segetir senyum yang ku berikan kepada semua orang untuk menutupi tangisku,,
haruskahku terma kenyataan ini,,
kau tak lagi di sampingku
haruskah ku terima semua ini,,
tak kan ada cinta lagi,,
untukku,,,
darimu
seperti tangis ini,,,segetir senyum ini,,,,
seperti tangisku, segetir senyumku, seperti aku, seperti jiwaku