- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pernah Terpikirkan Hal Konyol ini Sodara??


TS
loetoeyoel
Pernah Terpikirkan Hal Konyol ini Sodara??


Quote:
Pernah Terpikirkan Hal Konyol ini Sodara??

Quote:
Era reformasi benar-benar menghancurkan harapan. Alam pikiran rakyat telah mencapai titik nadir. Setidaknya itulah yang saya temui dalam banyak perbincangan dadakan di mana tempat.
Quote:
Misalnya, pagi ini saya kembali ketemu perbincangan nisbi. Saya secara tidak sengaja terlibat perbincangan dengan seorang lelaki tua, berumur sekitar 75-an tahun.
Saya terkaget-kaget ketika ia berkata, zaman apa ini? Kok barang-barang murah sama sulitnya dibeli dengan barang-barang yang mahal. Ia lalu menceritakan zaman Presiden Soeharto.
“Enak zaman pak Harto. Barang kebutuhan terjangkau. Lha sekarang? Uang yang jumlahnya besar, kok yaa cepat sekali habisnya. Barang-barang murah kok pada mahal,” begitu ia mengeluh. Yang buat saya tertawa ketika ia bilang, “Eh nak. Kalau zaman bapak dulu, ada orang bicara kayak kita ini, sudah dipasti ditanya aparat. Mungkin hanya itu bedanya dengan zaman sekarang, haha..”
Bapak itu juga berkata bahwa tak terpungkiri, era pak Harto ada korupsi. Bahkan juga banyak ngutang. “Tetapi nak. Kita rakyat jelata kan dikasih sama pak Harto cipratannya. Saya dulu dapat bantuan sapi. Petani dikasih bantuan. Istilahnya, sekorup-korupsinya pak Harto, rakyat tak ia lupakan. Ia tetap kasih bagian untuk rakyat. Kalo sekarang? Korupsinya dimakan sendiri!”
Saya bengong dengar kalimat terakhir ini. Walaupun, dipikir-pikir, bapak tua ini ada benarnya. Terutama, saya pribadi baru nyadar soal perbandingan harga. Betapa sekarang tak ada barang murah.
Memang, kita bisa membeli barang-barang mahal yang dulu sulit dibeli. Sepertinya, barang mahal tidak mengalami kenaikan berarti. Tetapi barang murah justru alami kenaikan drastis. Diam-diam saya memuji kehebatan analisis bapak tua itu.
Apa kita pernah sadar bahwa barang-barang mahal, semisal HP, TV, Laptop bahkan motor, secara kenaikan harga relatif tidak mengalami kenaikan berarti secara harga? Tetapi terpikirkankah bahwa barang-barang murah yang notabene itu adalah barang kebutuhan sehari-hari, seperti beras, ikan, minyak, gas, bensin, alami kenaikan harga yang cukup signifikan?
Maka, tidak heran. Zaman sekarang, orang punya HP, TV, Laptop dan Motor adalah hal yang biasa saja ditemui. Tetapi karena yang aneh, kepemilikan barang-barang mahal di atas, tidak otomatis—atau belum tetntu—orang yang memilikinya secara kesejahteraan terpenuhi. Coba zaman pak Harto, orang punya HP, TV, Motor, sudah pasti secara ekonomi ia melebihi dari sekedar sejahtera!
Ini kondisi yang sangat tidak masuk akal bukan? Bagaimana mungkin, orang yang punya HP, TV, Motor, dll, ternyata secara kebutuhan sehari-harinya tak mencukupi? Memang apa yang saya analisis ini hanyalah analisis pribadi. Tetapi saya kira, kondisi konyol ini memang banyak terjadi dan dialami masyarakat kita.
Bagaimana menurut Anda?
Saya terkaget-kaget ketika ia berkata, zaman apa ini? Kok barang-barang murah sama sulitnya dibeli dengan barang-barang yang mahal. Ia lalu menceritakan zaman Presiden Soeharto.
“Enak zaman pak Harto. Barang kebutuhan terjangkau. Lha sekarang? Uang yang jumlahnya besar, kok yaa cepat sekali habisnya. Barang-barang murah kok pada mahal,” begitu ia mengeluh. Yang buat saya tertawa ketika ia bilang, “Eh nak. Kalau zaman bapak dulu, ada orang bicara kayak kita ini, sudah dipasti ditanya aparat. Mungkin hanya itu bedanya dengan zaman sekarang, haha..”
Bapak itu juga berkata bahwa tak terpungkiri, era pak Harto ada korupsi. Bahkan juga banyak ngutang. “Tetapi nak. Kita rakyat jelata kan dikasih sama pak Harto cipratannya. Saya dulu dapat bantuan sapi. Petani dikasih bantuan. Istilahnya, sekorup-korupsinya pak Harto, rakyat tak ia lupakan. Ia tetap kasih bagian untuk rakyat. Kalo sekarang? Korupsinya dimakan sendiri!”
Saya bengong dengar kalimat terakhir ini. Walaupun, dipikir-pikir, bapak tua ini ada benarnya. Terutama, saya pribadi baru nyadar soal perbandingan harga. Betapa sekarang tak ada barang murah.
Memang, kita bisa membeli barang-barang mahal yang dulu sulit dibeli. Sepertinya, barang mahal tidak mengalami kenaikan berarti. Tetapi barang murah justru alami kenaikan drastis. Diam-diam saya memuji kehebatan analisis bapak tua itu.
Apa kita pernah sadar bahwa barang-barang mahal, semisal HP, TV, Laptop bahkan motor, secara kenaikan harga relatif tidak mengalami kenaikan berarti secara harga? Tetapi terpikirkankah bahwa barang-barang murah yang notabene itu adalah barang kebutuhan sehari-hari, seperti beras, ikan, minyak, gas, bensin, alami kenaikan harga yang cukup signifikan?
Maka, tidak heran. Zaman sekarang, orang punya HP, TV, Laptop dan Motor adalah hal yang biasa saja ditemui. Tetapi karena yang aneh, kepemilikan barang-barang mahal di atas, tidak otomatis—atau belum tetntu—orang yang memilikinya secara kesejahteraan terpenuhi. Coba zaman pak Harto, orang punya HP, TV, Motor, sudah pasti secara ekonomi ia melebihi dari sekedar sejahtera!
Ini kondisi yang sangat tidak masuk akal bukan? Bagaimana mungkin, orang yang punya HP, TV, Motor, dll, ternyata secara kebutuhan sehari-harinya tak mencukupi? Memang apa yang saya analisis ini hanyalah analisis pribadi. Tetapi saya kira, kondisi konyol ini memang banyak terjadi dan dialami masyarakat kita.
Bagaimana menurut Anda?
Quote:

0
5K
Kutip
65
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan