Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

a70n98Avatar border
TS
a70n98
Bagaimana Cara Pakar Penerbang Duga Lokasi Keberadaan MH370?
Bagaimana Cara Pakar Penerbang Duga Lokasi Keberadaan MH370?



Dua koridor pencarian Malaysia Airlines MH370

TRIBUNNEWS -Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 memasuki babak baru. Area pencarian diperluas, dan 25 negara dimintai bantuan.

Perkembangan terakhir sejak konferensi pers pada Sabtu (15/3/2014) oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menunjukkan bahwa pencarian difokuskan ke wilayah sekitar Samudra Hindia.

Ada dua koridor pencarian. Koridor utara adalah wilayah yang membentang dari Turkmenistan dan Kazakhstan. Koridor selatan mencakup wilayah Indonesia dan bagian selatan Samudra Hindia.

Bagaimana sebenarnya para pakar membuat dugaan sehingga mampu menetapkan lokasi pencarian MH370 yang hilang?

Celah komunikasi satelit

Tim Farrar, konsultan komunikasi satelit di Telecom, Media and Finance Associates, menulis penjelasan sederhana di The Malaysian Insider pada Minggu (16/3/2014).

Farrar menjelaskan, ada dua cara agar keberadaan pesawat bisa diketahui, yakni dengan sinyal radar dan "ping" dari satelit. Kedua sistem itu memiliki perbedaan.

Di pesawat terdapat radar sekunder atau transponder yang berguna untuk mengirimkan lokasi, ketinggian, kecepatan, dan arah gerak pesawat ke pengendali lalu lintas udara di darat.

Dengan adanya transponder itulah, pengendali lalu lintas udara di darat bisa memastikan pesawat terbang ke arah yang benar sesuai rutenya.

Radar yang akan mendeteksi pesawat tidak hanya radar sipil, tetapi juga radar militer yang punya kemampuan lebih tinggi.

Di pesawat juga terdapat Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS). Alat ini merupakan sistem yang mengirim banyak data ke pihak maskapai, pembuat pesawat, dan lainnya.

Dalam kasus hilangnya Malaysia Airlines, baik transponder, maupun ACARS, dimatikan. Oleh karenanya, pesawat hilang dari radar sipil.

ACARS diduga dimatikan sesaat setelah pesawat lepas landas. Sementara itu, radar sekunder dimatikan sekitar 45 menit setelah lepas landas.

Upaya menonaktifkan dua alat itu tak mudah. Oleh sebab itu, ada dugaan bahwa orang yang melakukannya memang sudah sangat mengetahui seluk beluk pesawat.

Saat dua alat tersebut dimatikan, saat itu pulalah muncul laporan hilang kontak dengan MH370, yakni pada Sabtu (8/3/2014) dini hari sekitar pukul 01.30 waktu Malaysia.

Namun, matinya ACARS dan transponder tak lantas membuat MH370 tidak bisa dilacak. Pukul 02.40 waktu Malaysia pada hari yang sama, radar militer Malaysia mendeteksi keberadaannya.

Menurut radar militer, MH370 bergerak ke arah barat, menuju selat Malaka atau sebelah timur wilayah Aceh, Indonesia.

Dari wilayah tersebut, MH370 terus bergerak ke wilayah laut Andaman, mulai dari selatan Phuket, Thailand, hingga ke tengah perairan tersebut.

Karena terbaca radar militer itulah, muncul dugaan bahwa MH370 terbang ke wilayah Samudra Hindia.

Perkembangan selanjutnya, karena pesawat terus bergerak menjauhi wilayah Malaysia, akhirnya pergerakan pesawat tak bisa terbaca radar militer negara itu. Namun, bukan berarti tak ada celah.

Ada yang perlu diketahui tentang ACARS. Farrar mengungkapkan, ACARS bisa diumpamakan seperti Twitter.

Pertama, seperti Twitter, ACARS juga memiliki pilihan jalur sehingga pengguna bisa memanfaatkannya.

Twitter bisa digunakan lewat koneksi broadband atau WiFi di rumah, atau bisa juga menggunakan koneksi data seluler dalam perjalanan.

ACARS juga punya pilihan penggunaan. Selama pesawat berada di atas daratan, sinyal ACARS dikirim lewat VHF. Bila di atas lautan, maka sinyal memanfaatkan satelit komunikasi (Satcom).

ACARS juga seperti Twitter karena penggunanya bisa "sign out" atau dinonaktifkan. Dengan demikian, pengguna tak akan mampu mengirim atau menerima pesan.

Namun, seperti ketika menggunakan Twitter, "sign out" tak berarti pengguna terputus dengan penyedia layanan seluler.

Bila ACARS dinonaktifkan, tak berarti bahwa hubungan antara terminal satelit di pesawat dan satelit komunikasi kemudian terputus.

Satelit komunikasi masih bisa mengirim "permintaan" untuk memastikan bahwa pesawat masih bisa dijangkau. Respons "permintaan" itulah yang dimaksud dengan "ping".

MH370 terhubung dengan jaringan satelit Inmarsat, sebuah perusahaan satelit komunikasi di Inggris.

Data "ping" dari Inmarsat itulah yang membantu para investigator menentukan kemungkinan lokasi MH370.

Penentuan dua koridor

Arsitektur jaringan terbaru yang dikembangkan Inmarsat dinamakan Inmarsat 4. Ini bisa diibaratkan dengan jaringan LTE pada komunikasi seluler, yang sebenarnya sangat ampuh.

Dalam pengembangan sistem itu, Inmarsat mengenalkan layanan yang lebih mumpuni pada tahun 2010. Layanan itu diberi nama SwiftBroadband.

Bila menggunakan jaringan generasi itu, maka detail posisi pesawat, ketinggian, dan kecepatan bisa diketahui dari "ping" yang dikirim.

Sayangnya, MH370 belum menggunakan jaringan itu. Pesawat tersebut masih menggunakan jaringan yang lebih tua, setara dengan jaringan 3G untuk komunikasi seluler.

Pada pesawat, perangkat yang terpasang masih Swift64 sehingga data seperti kecepatan dan lokasi pesawat tak bisa diketahui. Jadi, lokasi harus diperkirakan.

Sejumlah "ping" diterima oleh satelit hingga 7,5 jam setelah MH370 lepas landas, atau terakhir pada Minggu (9/3/2014).

Dari sana, investigator bisa memperkirakan lokasi relatif pesawat terhadap satelit Inmarsat3F1 yang di Samudra Hindia terletak di 64 derajat Bujur Timur.

Swift64 mengandalkan apa yang disebut dengan global beam untuk menerima "ping".

Jarak terhadap satelit bisa diperkirakan dengan melihat kekuatan sinyal yang dikirimkan serta waktu tempuh sinyal.

Sebuah kalkulasi dengan memperhitungkan posisi terakhir pesawat, kecepatan, ketersediaan bahan bakar, kemudian dilakukan.

Dengan demikian, dua koridor pencarian kemudian diperoleh, di utara dan selatan, yakni Turkmenistan ke Kazakhstan serta Indonesia hingga sebelah selatan Samudra Hindia.

Koridor pencarian tecermin dalam garis putus-putus berwarna hijau yang tersaji pada gambar di atas.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...beradaan-mh370


Bandara yang Bisa Didarat Pesawat MH370



Peta bandara yang bisa dituju MH370 versi WNYC

TRIBUNNEWS -Pencarian pesawat maskapai Malaysian Airlines nomor penerbangan MH370 memulai babak baru. Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa MH370 yang dengan sengaja telah dibelokkan oleh seorang atau lebih yang memiliki kecakapan.

Posisi terakhir MH370 yang berhasil dilacak oleh radar militer Malaysia di waypoint IGREX di laut Andaman. Saat itu Boeing 777-200ER tersebut diperkirakan masih memiliki bahan bakar yang cukup untuk terbang selama lima jam, atau bisa menempuh jarak sekitar 2.200 mil laut (sekitar 4.000 km).

Dan jika ingin mendarat secara aman, sebuah pesawat B777-200ER yang tergolong dalam kelas widebody (berbadan lebar) tersebut membutuhkan landasan dengan panjang minimal 5.000 feet (atau sekitar 1,5 km).

Dengan berbekal pada informasi posisi terakhir dan dua informasi di atas, Data News milik stasiun radio WNYC pada Jumat (14/3/2014) mencoba membuat daftar bandara mana saja yang bisa dijangkau oleh MH370.

Dari riset tersebut, Data News mengungkap bahwa setidaknya ada 634 landasan di 26 negara berbeda yang bisa dituju oleh MH370.

Data spesifikasi bandara yang bisa didarati B777-200ER tersebut didapat Data News dari situs X-Plane, game simulator pesawat yang memiliki basis bandara di dunia dengan koordinat yang cukup akurat.

Peta tersebut bisa dilihat melalui tautan berikut ini, bandara-bandara yang termasuk dalam daftar ditandai dengan titik merah. Peta dapat diperbesar (zoom in) untuk melihat nama bandara dan lokasinya.

Bandara-bandara terjauh yang bisa dicapai MH370 menurut WNYC antara lain adalah Gan Airport, Maladewa di sisi barat, Dalanzadgad Airport, Mongolia di sisi utara, Kalbari Airport, Australia di sisi selatan, serta Miyazaki Airport di Jepang, atau Yap Airport, Micronesia di sisi timur.

Walau demikian, masih ada pula landasan di bandara-bandara yang tidak tercantum dalam basis data tersebut. Seperti bandara di lokasi terpencil atau bandara-bandara yang telah ditinggalkan dan tidak beroperasi lagi.

Bandara yang terletak di Pulau Diego Garcia pun masuk dalam daftar tersebut. Dalam peta di atas, pulau tersebut tercatat dengan nama British Indian Ocean Territory.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pulau Diego Garcia diduga menjadi tempat pendaratan pesawat yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) itu. Dugaan ini muncul mengacu dari pernyataan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang menyebut ada dua koridor yang mungkin menjadi lokasi pendaratan MH370 yang hilang.

Dua koridor tersebut adalah koridor utara antara Turkmenistan dan Kazakhstan, dan koridor selatan di Samudera Hindia yang berbatasan dengan Indonesia.

Dari diskusi di dunia maya, pesawat tersebut diyakini terbang ke koridor selatan, yaitu ke Pulau Diego Garcia. Pulau ini berada di tengah Samudera Hindia, sebelah barat Indonesia dan selatan India. (Baca: Malaysia Airlines Terbang ke Pulau "Terlarang" Diego Garcia?).

Yang menarik, dari berbagai literatur menyebutkan Diego Garcia adalah salah satu lokasi kegiatan intelijen AS, yaitu CIA. Sebagai daerah militer, Pulau Diego Garcia tentu memiliki landasan pacu. Mengutip Wikipedia, landasan pacu di pulau ini berjenis ETOPS (Extended Range Twin Engine Operations), yaitu landasan darurat untuk penerbangan komersial yang melintasi rute Samudera Hindia.

Hanya pesawat komersial yang bermesin ganda yang bisa mendarat di lokasi ini. Sementara, jenis pesawat berbadan lebar yang bisa mendarat di Pulau Diego Garcia adalah Airbus A330, Boeing 767, ataupun Boeing 777.

Jika memang benar bahwa MH370 dibajak dan dibawa mendarat di pulau Diego Garcia atau salah satu bandara dari daftar di atas, yang menjadi pertanyaan bagaimana cara MH370 menghindari pantauan radar juga masih menjadi misteri.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...-pesawat-mh370



Boing 777 Bahan Bakarnya Cukup Untuk Terbang Kemana-mana


TRIBUNNEWS -
Mengutif DailyMirror yang melaporkan, pesawat Boeing 777 itu memiliki bahan bakar yang cukup untuk terbang ke mana saja, dari Pakistan hingga sebelah barat Australia.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang mengangkut 227 penumpang dan 12 kru itu hilang dari kontak radar sipil, tapi masih dimonitor radar militer Malaysia.

Sayangnya, radar Malaysia kemudian kehilangan kontak - bukan karena pesawat itu yang mungkin bermasalah, melainkan radar Malaysia yang tidak mampu menjangkaunya.

Analisis mengenai radar, lihat di Dugaan Para Pakar Terkait Keberadaan MH370

Pertanyaannya, kalau mendarat di suatu bandara, kira-kira mendarat di mana, ya?

WYNC Data Team menyajikan laporan bahwa ada sekitar 634 bandara yang mungkin didarati pesawat Boeing tersebut (lihat foto).

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan pesawat tersebut kemungkinan dibajak.

Dalam suatu jumpa pers yang dramatis, Najib mengatakan, bukti satelit memperlihatkan, transponder pesawat tersebut dimatikan sehingga hilang dari pantauan radar sipil.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...ng-kemana-mana


Makin membingungkan dan info dari Malaysia masih byk yg ditutupin, ga tau ada hal rahasia apa yg disembunyikan yg menyebabkan pesawat itu dibajak... emoticon-Cape d... (S) emoticon-Cape d... (S) emoticon-Cape d... (S) emoticon-Bingung (S) emoticon-Bingung (S) emoticon-Bingung (S)
Smoga pesawat cepat ditemukan...
0
3.4K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan