Quote:
SOLO – Konvoi ilegal mewarnai hari pertama kampanye di Kota Solo, Minggu (16/3/2014). Di hari hari pertama yang seharusnya milik Partai Demokrat justru tampak belasan pengendara sepeda motor berbaju merah hitam,berkonvoi di daerah Kadipiro tepatnya sekitar Taman Pemakaman Umum (TPU) Bonoloyo.
Peserta konvoi yang rata-rata pemuda itu berkeliling di kampung-kampung sambil meraung-raungkan sepeda motor mereka. Beberapa tampak mengibar-ngibarkan bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Peserta konvoi memenuhi badan jalan meskipun jalan tersebut merupakan jalan dua arah. Akibatnya, sebuah mobil terpaksa menepi karena jalan dipenuhi peserta konvoi. Aris Kurniawan, pengendara mobil merasa targanggu dengan tingkah para pemuda tersebut.
“Kalau konvoi harus pakai aturan dong. Jangan mengganggu pengguna jalan yang lain,” cetusnya.
Iringan konvoi berangkat dari Jl. A Yani Sumber, di depan SMP Negeri 18 Surakarta. Di Jl. Jaya Wijaya, mereka berbelok ke kiri menuju arah TPU Bonoloyo. Sampai di Jl. Sumpah Pemuda, mendadak turun hujan deras sehingga peserta konvoi membubarkan diri. Konvoi motor tersebut tidak sejalan dengan pernyataan Ketua Fraksi PDIP, Puan Maharani, yang menyatakan PDIP akan menempuh strategi berbeda dalam Pemilu tahun ini.
Konvoi motor bakal dikurangi diganti pengumpulan massa dan penyampaian visi misi. Apalagi, konvoi tersebut dilakukan di luar jadwal kampanye PDIP.
soloblitz.co.id
wkwkwkwkwk, memang kalau namanya kebiasaan itu susah berubah
