- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Modus Caleg Jahat Menipu Pembuat Atribut Kampanye


TS
tengahjawa
Modus Caleg Jahat Menipu Pembuat Atribut Kampanye
Modus Caleg Jahat Menipu Pembuat Atribut
Kampanye
TEMPO.CO , Jakarta - Gelaran Pemilihan Umum
atau Pemilu ternyata sering menyisakan cerita
sedih dari para produsen atribut kampanye. Alih-
alih untung, banyak pengusaha kecil yang bangkrut
lantaran ulah jahat Calon Anggota Legislatif
(Caleg) yang ogah membayar pesanan atribut
kampanye.
Kini, para pengusaha sudah mengenali modus-
modus para Caleg nakal. Menurut Muhammad
Gilang, pengusaha konveksi asal Cianjur yang
kerap membuat atribut kampanye, salah satu ciri
Caleg penipu adalah berkelit saat ditagih
pembayaran, termasuk untuk melunasi uang muka.
(Baca: Trik Pembuat Atribut Kampanye Hindari
Caleg Penipu ).
Selain itu, pengusaha kini mewaspadai Caleg yang
memesan atribut melalui beberapa perantara,
dengan alamat yang susah dilacak. "Biasanya,
mereka memesan melalui teman dari teman dari
temannya tim sukses. Bukan kalangan ring satu.
Ini yang harus diwaspadai," kata dia kepada
Tempo. ( Order Cetakan Kampanye, Caleg Harus
Bayar Tunai ).
Ika, pemilik percetakan Selaras Prints Every Detail
di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,
mengenali ciri lain dari Caleg penipu. Ika yang
pernah tertipu pada Pemilu 2009 kini mencurigai
pemesan yang bolak-balik mengorder, namun tak
mau membayar kontan. Orang seperti itu, kata dia,
kemungkinan besar menolak membayar atau tiba-
tiba menghilang saat dicari ke alamatnya.
"Sekarang, ngeri kalau nggak cash and carry .
Bayar dulu baru barang dikirim," ujarnya.
Maklum saja jika para pengusaha ini sangat
skeptis pada pemesan atribut kampanye. Sebab,
resiko bisnis yang mereka tanggung sangat besar.
Coba dengar pengakuan Fakhruddin, pengusaha
konveksi asal Bandung yang kini menolak order
atribut kampanye. "Sepuluh teman saya bangkrut
karena tidak dibayar."
ts : jangan hanya capres aja yg diperhatiin, tapi ni ada juga yg penting yaitu mereka yang untung karena pemilu dan mereka yang bisa hancur karena pemilu..
Kampanye
TEMPO.CO , Jakarta - Gelaran Pemilihan Umum
atau Pemilu ternyata sering menyisakan cerita
sedih dari para produsen atribut kampanye. Alih-
alih untung, banyak pengusaha kecil yang bangkrut
lantaran ulah jahat Calon Anggota Legislatif
(Caleg) yang ogah membayar pesanan atribut
kampanye.
Kini, para pengusaha sudah mengenali modus-
modus para Caleg nakal. Menurut Muhammad
Gilang, pengusaha konveksi asal Cianjur yang
kerap membuat atribut kampanye, salah satu ciri
Caleg penipu adalah berkelit saat ditagih
pembayaran, termasuk untuk melunasi uang muka.
(Baca: Trik Pembuat Atribut Kampanye Hindari
Caleg Penipu ).
Selain itu, pengusaha kini mewaspadai Caleg yang
memesan atribut melalui beberapa perantara,
dengan alamat yang susah dilacak. "Biasanya,
mereka memesan melalui teman dari teman dari
temannya tim sukses. Bukan kalangan ring satu.
Ini yang harus diwaspadai," kata dia kepada
Tempo. ( Order Cetakan Kampanye, Caleg Harus
Bayar Tunai ).
Ika, pemilik percetakan Selaras Prints Every Detail
di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan,
mengenali ciri lain dari Caleg penipu. Ika yang
pernah tertipu pada Pemilu 2009 kini mencurigai
pemesan yang bolak-balik mengorder, namun tak
mau membayar kontan. Orang seperti itu, kata dia,
kemungkinan besar menolak membayar atau tiba-
tiba menghilang saat dicari ke alamatnya.
"Sekarang, ngeri kalau nggak cash and carry .
Bayar dulu baru barang dikirim," ujarnya.
Maklum saja jika para pengusaha ini sangat
skeptis pada pemesan atribut kampanye. Sebab,
resiko bisnis yang mereka tanggung sangat besar.
Coba dengar pengakuan Fakhruddin, pengusaha
konveksi asal Bandung yang kini menolak order
atribut kampanye. "Sepuluh teman saya bangkrut
karena tidak dibayar."
ts : jangan hanya capres aja yg diperhatiin, tapi ni ada juga yg penting yaitu mereka yang untung karena pemilu dan mereka yang bisa hancur karena pemilu..
0
2.5K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan