Apabila ada yang mengatakan bahwa komputer baru ditemukan baru-baru ini, maka kalian salah besar. Sebab, teknologi canggih ini rupanya telah digunakan sejak 2000 tahun yang silam di Yunani. Semua berawal tatkala para nelayan Yunani menemukan peninggalan di dasar lautan. Bentuknya yang mirip jam beker, akan tetapi dengan usianya sangat tua akhirnya menarik perhatian ilmuwan. Setelah dilakukan penelitian, ternyata penemuan itu adalah perangkat astrologi super canggih. Selain dapat meramalkan masa depan seseorang berdasarkan posisi astronomi, benda tersebut juga bisa memprediksi pergerakan bulan, matahari dan benda langit lainnya.

Siapa orangnya yang belum pernah mendengar nama suku Maya. Salah satu suku tertua dunia ini sempat membuat gempar dunia dengan ramalan yang disimpulkan para ahli sebagai akhir dunia. Akan tetapi siapa sangka bahwa pembacaan tulisan maya membutuhkan proses yang panjang dan cukup sulit. Perlu kesabaran dan ketelatenan untuk dapat membaca tulisan yang bahkan sudah punah ratusan tahun lalu

Pada pertengahan tahun 1800-an, tingkat kematian ibu yang melahirkan di rumah sakit Wina, Hungaria sangat tinggi. Hal itu juga terjadi dalam proses pembedahan dan tindakan medis lainnya. Hasilnya, seorang dokter bernama Ignaz Semmelweiz, setelah melakukan penelitian yang cukup lama akhirnya dia menyimpulkan bahwa kematian itu disebabkan oleh kuman yang menginfeksi pasien. Dan dari sinilah Semmelweiz kemudian menyarankan semua dokter dan tim medis untuk rajin mencuci tangan.

Namun sangat disayangkan, pasalnya teori ini dianggap tidak masuk akal bagi beberapa orang. Sang dokter pun sempat dibully, hingga akhirnya mengalami depresi dan meninggal akibat demensia. Sepeninggal Semmelweiz, teori ini dilanjutkan oleh Louis Pasteur yang makin memperkuat keberadaan kuman sebagai sumber penyakit. Akan tetapi sebelum meninggal, ilmuwan ini juga sempat meragukan teorinya sendiri.

Mayat abadi adalah mayat yang telah “diawetkan tanpa pembalseman atau sarana buatan lainnya". Yang paling terkenal adalah St Bernadette Soubirous (di atas), yang meninggal pada tahun 1879 silam. Wajah dan tangannya terbuat dari lilin. Lilin telah ditambahkan karena wajahnya menjadi lebih kurus sejak ia pertama kali digali. Mayat lain mengeluarkan bau yang manis, mirip dengan cairan pembalseman. Lainnya masih disebabkan oleh cara mereka dikuburkan,bisa di tanah alkali, yang kekurangan oksigen sehingga tidak ada bakteri dan cacing.

Batu Ica merupakan batu yang ditemukan di sebuah gua di Peru. Gua tempat penemuan tidak pernah diidentifikasi. Batu itu telah diukir dengan ukiran orang-orang Aztec melawan dinosaurus, ikan punah, operasi jantung terbuka dan hal-hal lainnya yang menunjukkan peradaban maju. Seorang petani ditangkap karena menjual batu-batu (yang diklaim bersejarah) untuk wisatawan, namun kemudian ia mengakui mereka membuatnya sendiri.

Untuk mendapatkan kesan kuno, ia mengatakan ia meninggalkan batu-batu di kandang ayam, dan membiarkan ayam melakukan efek-efek korosi dan perubahan alam lainnya, banyak orang lain yang juga telah membuat dan menjual Ica Stones. Tidak ada bukti dari sebuah peradaban di daerah itu, tidak ada puing-puing, tulang atau apapun.

Pada tahun 1676 silam, kerangka dengan ukuran super besar telah ditemukan di sebuah tambang batu kapur. Oleh karena minimnya pengetahuan tentang identifikasi dan rekonstruksi tulang, maka sebagian ilmuwan akhirnya menyimpulkan bahwa itu adalah tulang raksasa. Akan tetapi pada abad ke-19, penemuan besar akhirnya muncul. Gereja Inggris akhirnya berusaha merekonstruksi ulang tulang belulang yang diberi nama Scrotum Humanum tersebut potongan demi potongan. Akhirnya, terlihat bahwa tulang itu adalah milik hewan raksasa berusia ribuan tahun yang kemudian dinamakan Dinosaurus.

Richard III merupakan Raja Inggris yang hanya dua tahun memerintah Inggris dalam jangka waktu 1483 - 1485. Pemerintahannya berakhir setelah dia meninggal dunia dalam Pertempuran Bosworth, akan tetapi jenazahnya dinyatakan hilang selama lebih dari 500 tahun. Namun pada Mei 2013, akhirnya ditemukan tulang belulang di bawah parkiran kawasan Leicester.

Penelitian pun akhirnya dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah tersebut, hingga pada akhirnya diumumkan bahwa itu adalah jenazah Richard III. Ironisnya, jenazah yang mengalami luka parah di sekujur tubuh itu dikuburkan dalam liang sempit. Pemakaman yang dilakukan terkesan terburu-buru, dan bahkan jenazah dalam keadaan terikat.

sumber