Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

greenteapuchinoAvatar border
TS
greenteapuchino
Keikhlasan 'Blusukan' Umar bin Khatab







Khalifah Umar bin Khatab (ist)Jakarta, Aktual.co — Ada fenomena menarik yang terjadi di masyarakat belakangan ini, Fenomena yang mungkin mengalahkan isu kenapa Ibas tidak juga dipanggil KPK,  apalagi di tahun politik 2014 seperti sekarang. Siapa sih yang tidak kenal dengan istilah "Blusukan". Apa itu blusukan? menurut kamus tata bahasa saya, blusukan adalah mengunjungi masyarakat di tempat-tempat yang terdalam dari sebuah wilayah, biasanya tempat-tempat tersebut identik dengan tempat yang membutuhkan banyak pembangunan , kalau tidak boleh dikatakan kumuh.  Lalu tiba-tiba saja, media sosial maupun media-media nasional lain di tanah air dipenuhi dengan pemberitaan tentang para politisi negeri yang dicitrakan tak sungkan mengunjungi tempat - tempat tersebut. menyapa masyarakat dan berinteraksi dengan mereka, kalau perlu ikut menyapu lantai rumah sekitar, yang penting terekam kamera. Tapi ternyata, ada satu orang yang melakukan hal tersebut (blusukan)  jauh sebelum blusukan versi Jokowi ataupun Risma dijadikan ajang narsis para politisi itu. Uniknya, jika yang sering muncul di televisi tersebut selalu "blusukan" selagi hari masih terang, tapi tidak bagi seorang yang paling ditakuti oleh makhluk setan ini. Dia blusukan kalau masyarakatnya sudah beristirahat alias sudah tidur/beristirahat, apalagi kalau bukan malam. Siapa sih dia?  Nah, semua pasti mengenal sosok Umar bin Khattab. Sahabat yang masuk islam karena tiga sebab , pertama, karena hidayah Allah, kedua, karena doa Rasulullah dengan redaksi " Semoga Allah memberi kejayaan pada islam dengan memasukan salah satu dari dua umar ke dalam islam" lalu Allah mengabulkan doa tersebut dan memilih Umar bin Khattab yang masuk dalam barisan islam, ke tiga, karena Umar bin Khattab langsung luluh kala mendengar adiknya Fatimah yang telah masuk islam terlebih dahulu sedang membaca ayat-ayat suci Al Qur'an. Setelah Rasulullah wafar, kepemimpinan Islam digantikan dengan kekhalifahan, maka Umar bin Khattab adalah khalifah ke dua setelah Khalifah Abu Bakar As-Siddiq. Tahu tidak kebiasaan dari Umar bin Khattab? Ya, dia adalah khalifah yang paling rajin menginvestigasi rakyatnya dari dekat. mungkin sama seperti politisi-politisi era sekarang, bedanya Umar tidak bawa tim sukses apalagi kamera. Dia berjalan sendirian di malam hari. Hingga pada suatu malam, ia menjumpai sebuah gubuk kecil, yang membuat Umar tertarik untuk terus mendekat adalah suara anak - anak kecil yang tak kunjung juga reda. Ketika Umar memperhatikan dari luar, ternyata ada seorang ibu yang terlihat sedang memasak, ibu tersebut dikelilingi oleh anak - anaknya yang masih kecil - kecil sembari menangis. Si ibu berkata kepada anak-anaknya, "Tunggulah...! Sebentar lagi makanannya matang." Umar memperhatikan dari luar, si ibu terus menerus menenangkan anak-anaknya dan mengulangi perkataannya bahwa makanan yang dimasaknya akan segera matang. Jelas Umar menjadi sangat penasaran, karena yang dimasak oleh ibu itu tidak kunjung matang, padahal sudah lama dia memasaknya.Akhirnya Umar memutuskan untuk menemui ibu itu."Mengapa anak-anakmu tidak juga berhenti menangis, bu..?" tanya Umar."Mereka sangat lapar," jawab si ibu."Kenapa tidak cepat engkau berikan makanan yang dimasak dari tadi itu?" tanya Umar."Kami tidak ada makanan. Periuk yang dari tadi aku masak hanya berisi batu untuk mendiamkan mereka. Biarlah mereka berfikir bahwa periuk itu berisi makanan, dengan begitu mereka akan berhenti menangis karena kelelahan dan tertidur." jawab si ibu.Setelah mendengar jawab si ibu, Umar menjadi sangat sedih sekali, kemudian dia bertanya lagi, "Apakah ibu sering berbuat demikian setiap hari?""Iya, saya sudah tidak memiliki keluarga atau pun suami tempat saya bergantung, saya sebatang kara...," jawab si ibu.Hati Umar seperti teriris sembilu demi mendengar jawaban dari ibu tersebut. "Mengapa ibu tidak meminta pertolongan kepada Khalifah supaya ia dapat menolong dengan bantuan uang dari Baitul Mal?" tanya Umar lagi."Ia telah zalim kepada saya...," jawab si ibu."Zalim....," kata Umar dengan sedihnya."Iya, saya sangat menyesalkan pemerintahannya. Seharusnya ia melihat kondisi rakyatnya. Siapa tahu ada banyak orang yang senasib dengan saya!" kata si ibu.Umar bin Khattab kemudian berdiridan berkata,"Tunggulah sebentar, bu. Saya akan segera kembali."Di malam yang semakin larut dan hembusan angin terasa kencang menusuk, Umar segera bergegas menuju Baitul Mal di Madinah. Ia segera mengangkat sekarung gandum yang besar di pundaknya ditemani oleh sahabatnya Ibnu Abbas. Sahabatnya membawa minyak samin untuk memasak. Jarak antara Madinah dengan rumah ibu itu terbilang jauh, hingga membuat keringat bercucuran dengan derasnya dari tubuh Umar. Melihat hal ini, Abbas berniat untuk menggantikan Umar untuk mengangkat karung yang dibawanya itu, tapi Umar menolak sambil berkata, "Tidak akan aku biarkan engkau membawa dosa-dosaku di akhirat kelak. Biarkan aku bawa karung besar ini karena aku merasa sudah begitu bersalah atas apa yang terjadi pada ibu dan anak-anaknya itu."Beberapa lama kemudian sampailah Umar dan Abbas di gubuk ibu itu. Begitu sekarung gandum dan minyak samin itu diserahkan, bukan main gembiranya mereka. Ibu tersebut langsung memasakan untuk anak-anaknya. Setelah itu, Umar berpesan agar ibu itu datang menemui Khalifah keesokan harinya untuk mendaftarkan dirinya dan anak-anaknya di Baitul Mal.Setelah keesokan harinya, ibu dan anak-anaknya pergi untuk menemui Khalifah. Dan betapa sangat terkejutnya si ibu begitu menyaksikan bahwa lelaki yang telah menolongnya tadi malam adalah Khalifahnya sendiri, Khalifah Umar bin Khattab. Segera saja si ibu minta maaf atas kekeliruannya yang telah menilai bahwa khalifahnya zalim terhadapnya. Namun Sang Umar tetap mengaku bahwa dirinyalah yang telah bersalah.Itu dia politisi di zaman kekhalifahan Islam. Seorang Umar bin Khattab yang kala itu menjadi Khalifah. Umar blusukan demi untuk membantu, tapi politisi Indonesia blusukan demi untuk mendapatkan gambar. Giliran Rakyatnya mati karena busung lapar, langsung saja main salah - salahan. Inilah Indonesia.

 Oleh: Tsurayya ZahraSukardjito -

http://www.aktual.co/wisatahati/1514...mar-bin-khatab
0
3.3K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan