Foto Angelina Jolie sebelum dan sesudah menjalani operasi pengangkatan payudara. Kiri (sebelum): Angie ketika premier film The Tourist di Spanyol (2010). Kanan (sesudah): Angie saat menghadiri premier film "World War Z" di London (2/6). REUTERS/Neil Hall/Juan Medina/Dok
Quote:
London - Aktris Angelina Jolie yang memutuskan untuk melakukan double mastectomy (pengangkatan kedua payudaranya) telah membuat banyak wanita yang mengidap kanker payudara atau berisiko terkena meminta untuk menjalani prosedur yang sama. Padahal tindakan tersebut belum tentu membantu memperbaiki kondisi kesehatan mereka.
Jolie mengungkapkan pada Mei lalu bahwa dirinya melakukan operasi pencegahan setelah mengetahui bahwa risiko dirinya terkena kanker payudara mencapai hampir 90 persen. Pernyataan yang dipublikasikan secara meluas itu diapresiasi dan menyebabkan peningkatan signifikan dalam hal jumlah wanita yang mencari informasi tentang kanker payudara dan menjalani tes untuk mendeteksi penyakit tersebut.
Namun, para dokter juga melihat adanya peningkatan jumlah pasien yang tidak mempunyai kasus yang sama dengan Jolie, yang mempunyai risiko sangat besar terkena kanker, namun meminta double mastectomy. "Sangat jelas bahwa langkah yang dilakukan Angelina Jolie meningkatkan awareness terhadap kanker payudara," ujar Professor Kefah Mokbel, ahli operasi payudara di London Breast Institute kepada Evening Standard seperti dikutip oleh Telegraph, 2 Oktober 2013.
Namun, ia menambahkan, "Kami melihat banyak permintaan dilakukannya tindakan pencegahan mastectomy oleh mereka yang terdiagnosis kanker payudara tetapi tidak mempunyai faktor genetis sebagai penyebabnya sehingga tindakan tersebut tidak ada manfaatnya."
Mokbel mengungkapkan, banyak dari para wanita ini yang mengatakan "Bisakah Anda melakukan seperti yang dilakukan terhadap Angelina Jolie?" Padahal baik pasien maupun dokter harus menghindari tindakan yang tidak ada manfaatnya.
Jolie yang mempunyai enam anak, tiga di antaranya adalah anak kandung dengan aktor Brad Pitt, memutuskan untuk melakukan operasi pencegahan pada awal tahun ini setelah dokter mengatakan bahwa dia mempunyai gen yang diturunkan, disebut BRCA1. Gen ini membuat dia mempunyai 87 persen risiko untuk terkena kanker payudara dan 50 persen risiko terkena kanker ovarium.
"Saya memilih untuk tidak menutupi masalah pribadi saya sebab di luar sana banyak wanita yang tidak tahu bahwa mereka kemungkinan hidup di bawah bayangan kanker," kata Jolie yang berusia 38 tahun. Ia berharap, para wanita bisa melakukan tes genetis awal dan jika mempunyai risiko yang tinggi juga, "Mereka tahu bahwa mereka mempunyai beberapa opsi."
Sejak pernyataan Jolie, ada peningkatan hingga empat kali lipat jumlah operasi payudara untuk pencegahan kanker dan terjadi kenaikan 67 persen tes genetis terkait mutasi BRCA.
sumber:
TEMPO
dia sungguh menginspirasi ya, begitu banyak wanita yang jadi peduli dengan payudara mereka terhadap kanker

memang diperlukan seorang tokoh untuk menggerakkan banyak orang, pria juga bisa kena loh