Kaskus

Entertainment

shutipAvatar border
TS
shutip
Kemacetan Makin Parah, Jokowi Nyapres
Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyayangkan sikap Joko Widodo (Jokowi) yang setuju menjadi calon presiden dari PDIP. Sebab menurut Siti, belum ada prestasi nyata yang ditunjukkan Jokowi kepada warga Jakarta yang nyata.
Siti menambahkan, antisipasi Jokowi untuk mengatasi banjir selama lebih kurang 1,5 tahun memimpin Jakarta, ternyata Jokowi juga tidak mampu menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah kota di sekitar Jakarta seperti Banten, Bekasi dan Bogor.
"Di Jakarta saja Jokowi tidak bisa bekerja sama dengan pemerintah kota sekitarnya. Ngurusi banjir saja tidak ada pembicaraan terus kan selama setahun memimpin baru akhir-akhir ini saja menjalin komunikasi dengan pemerintah sekitar. Kalau ditanya dia lalu dibilang ini bukan level Pemprov DKI kan, jangan sampai kalau jadi presiden malah berkelit terus. Kita lihat lah kinerja Jokowi dalam lingkup DKI saja," jelasnya saat dihubungi, Sabtu (15/3).
Siti mengungkapkan, sosoknya sederhana dan apa adanya memang berhasil mencuri hati masyarakat. Tetapi semua harus diukur dari kinerja yang nyata. Sebab, sikap tidak sabar membuat warga mempertanyakan kemampuan yang dimiliki Jokowi.
"Bagaimana mungkin Pak Jokowi meninggalkan Jakarta dengan keadaan seperti ini. Pilihannya serba dilematis. Ada yang bagus tapi lompat-lompat terus. Lompatan yang tak terukur. Seolah bisa lompat-lompat terus," katanya.
Siti meminta warga agar lebih realistis dalam menentukan pilihan. Dia mengingatkan bila Jokowi bukan malaikat. Untuk urusan birokrasi saja masih belum terkoordinasi dengan baik. Apalagi kemacetan justru menjadi semakin parah di era Jokowi-Ahok ini.
"Kalau di lihat sih kemacetan semakin parah, lebih parah dari zaman Pak Foke. Ini malah makin macet, kita mau analisis kinerjanya juga sulit karena masih 1,5 tahun. Birokrasi saja luntang luntung," tuturnya.
Siti menambahkan bila seharusnya Jokowi menyelesaikan masa jabatannya selama lima tahun sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tujuannya adalah membentuk track record yang nyata dan pasti di hadapan masyarakat. Bukan sekadar politik pencitraan yang tak berarti.
"Saya sedari awal katakan bila Pak Jokowi untuk 2019. Tujuannya adalah untuk menunjukkan track record yang terbaik dan rasional," tambahnya.(merdeka/15/3/14)

Kasian Warga Jakarta emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak
0
2.1K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan