Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

unbanidAvatar border
TS
unbanid
Kapan Anda Akan Mati? Ilmuwan Temukan Cara Memprediksinya
Kamis, 6 Maret 2014 | 19:16 WIB

Tes Darah


KOMPAS.com— Ilmuwan menemukan empat molekul yang bisa memberi petunjuk tentang kematian. Ke depan, kematian bisa diprediksi dengan tes darah yang sederhana.

Empat molekul itu ditemukan oleh tim ilmuwan asal Estonia dan Finlandia yang dipimpin oleh Krista Fischer dari Estonian Genome Center dari University of Tartu.

Tim awalnya menganalisis ratusan molekul dalam darah 9.842 orang Estonia dan memantau kondisi kesehatannya. Sejumlah 508 orang yang darahnya dianalisis meninggal 5 tahun kemudian.

Ilmuwan kemudian mencoba melihat kaitan antara molekul yang dianalisis dengan kematian dalam waktu singkat setelah analisis itu.

Mereka kemudian menemukan bahwa kematian itu terkait dengan empat molekul, yaitu plasma albumin, alpha-1-acid glycoprotein, lipoprotein berdensitas rendah, dan sitrat.

Bukan keberadaan molekul itu yang berkaitan langsung dengan kematian, melainkan jumlahnya yang ada di bawah atau di atas ambang batas.

Plasma albumin, misalnya, normal terdapat di dalam darah. Namun, dalam jumlah di luar batas normal, molekul itu bisa menjadi petunjuk tentang risiko kematian.

Setelah di Estionia, penelitian kemudian dilakukan kembali di Finlandia dengan mengambil sampel 7.503 orang.

Dari sejumlah sampel, 176 di antaranya mati setelah 5 tahun pemantauan kesehatan. Peneliti kembali menemukan kaitan antara empat molekul yang disebut dengan kematian itu.

"Yang menarik adalah bahwa biomarker ini merefleksikan risiko sekarat/mati akibat beragam penyakit mulai jantung hingga kanker," kata Johannes Kettunen dari University of Helsinki yanng juga terlibat riset.

"Molekul-molekul itu tampaknya adalah tanda dari keringkihan umum dalam tubuh," imbuhnya seperti dikuti situs IFLScience.com, Rabu (5/3/2014).

Peneliti menyatakan, riset yang dilakukan tidak memperhitungkan apakah orang yang diambil darahnya sehat atau punya obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol, serta tak memedulikan faktor usia dan kebiasaan minum dan merokok.

Buat atheis yang mempercayai tak ada kekuatan maha dahsyat di luar kekuasaan manusia, mungkin akan percaya saja dengan penelitian ini. Tapi buat kaum beragama yang percaya Tuhan, mungkin akan menolak/mengingkari; karena mereka percaya takdir. Cuma Allah yang mengetahui kematian. Logikanya, penyebab kematian itu sangat beragam, tak cuma dr faktor kesehatan. Ada orang yg sdh divonis dokter tidak berumur lama, tapi krn keyakinannya dia banyak berdoa, kemudian entah kenapa kesehatannya berangsur membaik dan prediksi dokter pun dipatahkan. Ane kira kejadian kek gini tak jarang terjadi, membuktikan jika ada kekuatan lain selain apa yg diketahui manusia emoticon-Kiss
0
4K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan