- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tipe-tipe Supir Angkutan Umum


TS
Devit21
Tipe-tipe Supir Angkutan Umum
Tipe-tipe Supir Angkutan Umum
sebelumnya ane minta maaf kepada para agan yg profesinya ane masukin ke tread ane yg ga bermanfaat ini. jangan tersinggung ya gan hehe.

artikel ini ane nemu pas nge searh di guugle, kali aje bermanfaat, heheh3
sekali lagi maap kalo ternyata ini
,.. hheheeheh


Tipe Supir Angkot
Eaaaaa. Ketemu lagi dengan tulisan tipe-tipe yang agak-agak aneh dan membingungkan. Entah kenapa juga saya kerajinan buat tulisan tentang tipe-tipe yang beginian padahal hasilnya itu semua bisa dibilang kurang meyakinkan. Janganlah mempercayai tulisan ini, tapi percayalah kepada Tuhan anda. Kali ini saya setelah tidak bersemedi di bawah air terjun, melainkan bersemedi dibawah langit-langit kamar saya, saya akhirnya dengan tegas untuk memilih menulis tipe supir angkutan umum (angkot). Kenapa? Enggak tau juga, iseng aja. Masih seperti sebelumnya, pengelompokan asal ini dilakukan dengan penelitian (baca:mengingat-ingat) mengenai sifat-sifat para supir angkot. Buat pihak yang merasa terhina dan terlecehkan eh maksudnya tersinggung dengan tulisan ini, saya hanya bisa bilang “ I’m sorry “. Tanpa membaca mantra, saya langsung menyemburkan tipe-tipe supir angkot : ( Bbyyuurrr)
1. Tipe supir yang penyabar eh bikin penumpang enggak sabar
Tipe ini biasanya melibatkan para supir yang sudah banyak uban (baca:tua) kecuali dia mengecat rambutnya. Ini ditandakan dengan laju angkot yang tidak melebihi laju sebuah sepeda atau bahkan laju seorang pelari profesional. Dengan santainya sang supir hanya menyentuh gasnya sedikit sambil memikiri apa gitu, sedangkan si penumpang dalam hati sudah dongkol setengah mati. Bahkan hampir dipastikan, si penumpang sebenarnya dalam hati sudah mengatakan, “Ah. Sialan. Lambat banget sih” atau “Ayolah cepat” atau “Gua turun aja enggak ya?Ganti angkot lain” atau “kalo enggak dicepetin angkotnya, gue kasih sikit nih ongkosnya”. Sang supir tidak memikirkan nasib para penumpangnya apalagi khususnya yang bekerja dan bersekolah. Tidak hanya pekerja dan anak sekolah yang sudah dongkol, bahkan ibu-ibu (baca:emak-emak) udah merepet aja sepanjang perjalanan. Enggak tau apa ya, dia bikin telinga orang sakit. Iya kalau yang mendengar juga emak-emak yang asik ngomel aja. Mungkin mereka bisa membuat “PERKUMPULAN PENOLAKAN SUPIR ANGKOT LELET”. Tapi, kalau yang dengar penumpang biasa maka tambah banyak deh dosa si penumpang. Karena udah memaki sang sopir di hati sekarang malah memaki si emak-emak cerewet. Sedangkan si sopir tetap gak peduli dengan dosa para penumpangnya yang makin berjubel gara-gara ulahnya.

2. Tipe supir yang sok ramah dengan penumpang
Tipe ini sebenarnya bikin hati paling gondok apalagi disaat penumpangnya udah ngejar waktu. Setiap ada orang yang berdiri di pinggir jalan, si supir pasti langsung nyamperin terus bilang “ayok ayok” atau “mau kemana?” atau yang paling menggelikan yaitu si supir enggak bicara tapi matanya digerak-gerakin ke atas gitu kayak lagi kelilipan ke arah calon si penumpang. Mending si calon penumpang tertarik dengan tahi mata si supir, eh ini penumpangnya malah cuek bebek. Meskipun udah cuek bebek, si supir tetap aja maksa supaya tuh penumpang ngikut dan akhirnya kalau udah emosi si supir malah mencetin klakson karena si penumpang kagak mau naik juga. Sumpah, itu habisin waktu banget. Atau kalau angkotnya udah penuh setiap si penumpangnya bilang “pinggir bang”, si supir bilang “iyah, bentar ya” atau “”turun? Iya iya” atau yang paling menggelikan “kok cepet kali turunnya dek?”. Eh, setelah si penumpang ngasih bayaran ongkosnya si supir bilang dengan logat bataknya “Kurang ini dek!” Please deh. Tujuan ramahnya supaya ongkosnya ditambahin. Yeee.

3. Tipe pemarah plus kemahalan
Tipe ini sering mengidap pada supir angkot orang batak. Maaf ya, tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap suku batak. Biasanya pas dia mau naikin penumpang, dia langsung bilang, “cepet cepet itu” terus dilanjutin “geser-geser dulu” dan dilanjutin “delapan enam delapan enam”. Kombinasi yang menjengkelkan. Udah sempit-sempitan eh pas turunnya si penumpang maka si supir sudah siap untuk mengatakan mantra “tambahi ini. Pake lah otakmu. Dari mana kau tadi”. Ah. Inilah nasib orang kecil, sudah harus berdesekan, bayar mahal, dikasih tambahan semprotan air ludah pula. Hadehh.
4. Tipe supir kalem tapi sebenarnya enggak
Tipe ini biasanya mengidap dan menjangkit anak muda yang berprofesi supir angkot. Tipe ini biasanya mengendarai angkotnya dengan kecepatan standar lalu saat penumpang mau turun dan bayar ongkosnya dengan harga yang tak masuk di akal, otak dan perut , dia hanya bisa diam. Tapi, saat dia sudah beberapa kali dia ditidakberdayakan dia bakal ngomong “buk, tambahi lah”. Eh, bukan dapat tambahan duit, malah dapat tambahan makian yang biasanya dari ibu-ibu dan lagi-lagi dari suku batak. Maaf ya, untuk para batakers. Dan biasanya si ibu-ibu akan bilang “apa pulak. Udah cukup itu. Dari situnya aku. Dekatnya” Ya ampun. Secara terperinci kali buk marahnya. Dan si supir pun hanya bisa mengelus setirannya sendiri dan bersiap akan kena semprot lagi karena enggak pulang bawa uang yang banyak ke rumahnya.

5. Tipe supir yang cerdasnya terlambat dan banyak akal
Tipe ini bisa mengidap siapa saja. Kecepatan menyetir tidak tertentu. Tergantung kebutuhan. Biasanya sebelum ia pergi di pagi hari, ia sudah menentukan waktunya dan tidak boleh bergeser sedikitpun. Karena apa? Jika sedikit saja bergeser, maka jumlah uang yang akan dibawa pulang akan bergeser. Tipe ini sudah menghapal wajah, tempat, waktu dan bayaran beberapa penumpang yang setiap harinya memang bakal menaiki angkutan tersebut. Jika ia tidak menemukan salah satu penumpang hapalannya, maka Ia akan menjulurkan kepalanya ke arah mana saja untuk mencari si penumpang di tempat si penumpang biasa berdiri. Atau bila ia benar-benar niat, si supir bakal nunggu beberapa waktu untuk sengaja nunggu sang penumpang tetapnya. Padahal si penumpang enggak bikin janji bakal mau naik itu angkutan. Tapi dengan penuh perjuangan si sopir tetap aja nungguin. Tipe ini juga biasanya bila ada angkot yang bernomor sama atau jurusan sama, ia akan melirik dengan mata ular kepada sang supir lain, lalu berkejar-kejaran supaya penumpangnya enggak diambil sama angkot tersebut. Bahkan tak jarang, bagi para perkumpulan supir banyak akal ini, mereka akan bersepakat untuk membuat janji yaitu harus terpisah kira-kira 10 menit atau berapalah. Lalu apabila setelah angkot yang didepannya sudah penuh, maka ia harus bergantian dengan angkot yang dibelakangnya. Atau mereka juga akan menanyakan kepada supir angkot lain tapi masih sama jalurnya dengan pertanyaan “siapa di depan?” gimana kalo supir lainnya menjawab “Itu buk ani. Dari kelurahan SISISAMASISI. Dia lama banget. Bawa anak dia soalnya sambil ngantri minyak”. Dan hal itu tidak akan mungkin terjadi. Yang mungkin adalah “Itu si kumis” atau “si (menyebutkan nomor plat kendaraan ) atau “itu …(menyebutkan tanda khusus lain). Sungguh briliant mereka demi mencari selembar uang. Tapi mereka kenapa cerdasnya terlambat? Dari SD dong, biar nasibnya enggak jadi supir angkot.
6. Tipe supir rendah hati, rendah diri dan mungkin rendah penghasilan.
Tipe ini biasanya nerima berapa aja ongkos yang dia kasih sama penumpangnya. Padahal angkotnya itu udah full lampu disko, music dangdut atau tak jarang kursi getar (lah? Ini apa?). Karena alasan ia rendah diri alias tahu dia itu siapa jadi dia malas bertengkar sama penumpangnya apabila penumpangnya ngasih ongkos yang enggak seberapa. Karena rendah dirinya ini tak jarang ia akan mendapatkan duit yang sedikit. Betapa malangnya mereka.
Itu dia tipe-tipe supir angkot yang setelah saya tulis dengan pikiran yang kacau tapi enggak tahu kenapa bisa berhasil nulis beginian. Pesan saya setelah anda membaca tulisan ini “bayarlah ongkos dengan harga yang sepantasnya!” Supi-supir itu juga butuh duit. Dan buat anda para supir angkot saya punya pesan “Berilah kami ongkos yang murah! Eh, berilah kami ongkos yang sangat murah! Eh, berilah kami ongkos yang sepantasnya sesuai dengan undang undang kewajaran!. Hahaha. Sekali lagi, saya minta maaf bila ada salah salah kata, namanya juga lagi kacau nih otak. Ingat tipe-tipe ini hanya dibuat secara tidak kewajaran alias iseng tapi ada benarnya juga walaupun sedikit. Jangan diambil ke hati ya. Oh ya, di tempat kalian tipe nomor berapa nih yang banyak supirnya angkotnya?


sebelumnya ane minta maaf kepada para agan yg profesinya ane masukin ke tread ane yg ga bermanfaat ini. jangan tersinggung ya gan hehe.


artikel ini ane nemu pas nge searh di guugle, kali aje bermanfaat, heheh3
sekali lagi maap kalo ternyata ini


Spoiler for Tipe supir angkot:

Tipe Supir Angkot
Eaaaaa. Ketemu lagi dengan tulisan tipe-tipe yang agak-agak aneh dan membingungkan. Entah kenapa juga saya kerajinan buat tulisan tentang tipe-tipe yang beginian padahal hasilnya itu semua bisa dibilang kurang meyakinkan. Janganlah mempercayai tulisan ini, tapi percayalah kepada Tuhan anda. Kali ini saya setelah tidak bersemedi di bawah air terjun, melainkan bersemedi dibawah langit-langit kamar saya, saya akhirnya dengan tegas untuk memilih menulis tipe supir angkutan umum (angkot). Kenapa? Enggak tau juga, iseng aja. Masih seperti sebelumnya, pengelompokan asal ini dilakukan dengan penelitian (baca:mengingat-ingat) mengenai sifat-sifat para supir angkot. Buat pihak yang merasa terhina dan terlecehkan eh maksudnya tersinggung dengan tulisan ini, saya hanya bisa bilang “ I’m sorry “. Tanpa membaca mantra, saya langsung menyemburkan tipe-tipe supir angkot : ( Bbyyuurrr)
1. Tipe supir yang penyabar eh bikin penumpang enggak sabar
Tipe ini biasanya melibatkan para supir yang sudah banyak uban (baca:tua) kecuali dia mengecat rambutnya. Ini ditandakan dengan laju angkot yang tidak melebihi laju sebuah sepeda atau bahkan laju seorang pelari profesional. Dengan santainya sang supir hanya menyentuh gasnya sedikit sambil memikiri apa gitu, sedangkan si penumpang dalam hati sudah dongkol setengah mati. Bahkan hampir dipastikan, si penumpang sebenarnya dalam hati sudah mengatakan, “Ah. Sialan. Lambat banget sih” atau “Ayolah cepat” atau “Gua turun aja enggak ya?Ganti angkot lain” atau “kalo enggak dicepetin angkotnya, gue kasih sikit nih ongkosnya”. Sang supir tidak memikirkan nasib para penumpangnya apalagi khususnya yang bekerja dan bersekolah. Tidak hanya pekerja dan anak sekolah yang sudah dongkol, bahkan ibu-ibu (baca:emak-emak) udah merepet aja sepanjang perjalanan. Enggak tau apa ya, dia bikin telinga orang sakit. Iya kalau yang mendengar juga emak-emak yang asik ngomel aja. Mungkin mereka bisa membuat “PERKUMPULAN PENOLAKAN SUPIR ANGKOT LELET”. Tapi, kalau yang dengar penumpang biasa maka tambah banyak deh dosa si penumpang. Karena udah memaki sang sopir di hati sekarang malah memaki si emak-emak cerewet. Sedangkan si sopir tetap gak peduli dengan dosa para penumpangnya yang makin berjubel gara-gara ulahnya.

2. Tipe supir yang sok ramah dengan penumpang
Tipe ini sebenarnya bikin hati paling gondok apalagi disaat penumpangnya udah ngejar waktu. Setiap ada orang yang berdiri di pinggir jalan, si supir pasti langsung nyamperin terus bilang “ayok ayok” atau “mau kemana?” atau yang paling menggelikan yaitu si supir enggak bicara tapi matanya digerak-gerakin ke atas gitu kayak lagi kelilipan ke arah calon si penumpang. Mending si calon penumpang tertarik dengan tahi mata si supir, eh ini penumpangnya malah cuek bebek. Meskipun udah cuek bebek, si supir tetap aja maksa supaya tuh penumpang ngikut dan akhirnya kalau udah emosi si supir malah mencetin klakson karena si penumpang kagak mau naik juga. Sumpah, itu habisin waktu banget. Atau kalau angkotnya udah penuh setiap si penumpangnya bilang “pinggir bang”, si supir bilang “iyah, bentar ya” atau “”turun? Iya iya” atau yang paling menggelikan “kok cepet kali turunnya dek?”. Eh, setelah si penumpang ngasih bayaran ongkosnya si supir bilang dengan logat bataknya “Kurang ini dek!” Please deh. Tujuan ramahnya supaya ongkosnya ditambahin. Yeee.

3. Tipe pemarah plus kemahalan
Tipe ini sering mengidap pada supir angkot orang batak. Maaf ya, tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap suku batak. Biasanya pas dia mau naikin penumpang, dia langsung bilang, “cepet cepet itu” terus dilanjutin “geser-geser dulu” dan dilanjutin “delapan enam delapan enam”. Kombinasi yang menjengkelkan. Udah sempit-sempitan eh pas turunnya si penumpang maka si supir sudah siap untuk mengatakan mantra “tambahi ini. Pake lah otakmu. Dari mana kau tadi”. Ah. Inilah nasib orang kecil, sudah harus berdesekan, bayar mahal, dikasih tambahan semprotan air ludah pula. Hadehh.
4. Tipe supir kalem tapi sebenarnya enggak
Tipe ini biasanya mengidap dan menjangkit anak muda yang berprofesi supir angkot. Tipe ini biasanya mengendarai angkotnya dengan kecepatan standar lalu saat penumpang mau turun dan bayar ongkosnya dengan harga yang tak masuk di akal, otak dan perut , dia hanya bisa diam. Tapi, saat dia sudah beberapa kali dia ditidakberdayakan dia bakal ngomong “buk, tambahi lah”. Eh, bukan dapat tambahan duit, malah dapat tambahan makian yang biasanya dari ibu-ibu dan lagi-lagi dari suku batak. Maaf ya, untuk para batakers. Dan biasanya si ibu-ibu akan bilang “apa pulak. Udah cukup itu. Dari situnya aku. Dekatnya” Ya ampun. Secara terperinci kali buk marahnya. Dan si supir pun hanya bisa mengelus setirannya sendiri dan bersiap akan kena semprot lagi karena enggak pulang bawa uang yang banyak ke rumahnya.

5. Tipe supir yang cerdasnya terlambat dan banyak akal
Tipe ini bisa mengidap siapa saja. Kecepatan menyetir tidak tertentu. Tergantung kebutuhan. Biasanya sebelum ia pergi di pagi hari, ia sudah menentukan waktunya dan tidak boleh bergeser sedikitpun. Karena apa? Jika sedikit saja bergeser, maka jumlah uang yang akan dibawa pulang akan bergeser. Tipe ini sudah menghapal wajah, tempat, waktu dan bayaran beberapa penumpang yang setiap harinya memang bakal menaiki angkutan tersebut. Jika ia tidak menemukan salah satu penumpang hapalannya, maka Ia akan menjulurkan kepalanya ke arah mana saja untuk mencari si penumpang di tempat si penumpang biasa berdiri. Atau bila ia benar-benar niat, si supir bakal nunggu beberapa waktu untuk sengaja nunggu sang penumpang tetapnya. Padahal si penumpang enggak bikin janji bakal mau naik itu angkutan. Tapi dengan penuh perjuangan si sopir tetap aja nungguin. Tipe ini juga biasanya bila ada angkot yang bernomor sama atau jurusan sama, ia akan melirik dengan mata ular kepada sang supir lain, lalu berkejar-kejaran supaya penumpangnya enggak diambil sama angkot tersebut. Bahkan tak jarang, bagi para perkumpulan supir banyak akal ini, mereka akan bersepakat untuk membuat janji yaitu harus terpisah kira-kira 10 menit atau berapalah. Lalu apabila setelah angkot yang didepannya sudah penuh, maka ia harus bergantian dengan angkot yang dibelakangnya. Atau mereka juga akan menanyakan kepada supir angkot lain tapi masih sama jalurnya dengan pertanyaan “siapa di depan?” gimana kalo supir lainnya menjawab “Itu buk ani. Dari kelurahan SISISAMASISI. Dia lama banget. Bawa anak dia soalnya sambil ngantri minyak”. Dan hal itu tidak akan mungkin terjadi. Yang mungkin adalah “Itu si kumis” atau “si (menyebutkan nomor plat kendaraan ) atau “itu …(menyebutkan tanda khusus lain). Sungguh briliant mereka demi mencari selembar uang. Tapi mereka kenapa cerdasnya terlambat? Dari SD dong, biar nasibnya enggak jadi supir angkot.
6. Tipe supir rendah hati, rendah diri dan mungkin rendah penghasilan.
Tipe ini biasanya nerima berapa aja ongkos yang dia kasih sama penumpangnya. Padahal angkotnya itu udah full lampu disko, music dangdut atau tak jarang kursi getar (lah? Ini apa?). Karena alasan ia rendah diri alias tahu dia itu siapa jadi dia malas bertengkar sama penumpangnya apabila penumpangnya ngasih ongkos yang enggak seberapa. Karena rendah dirinya ini tak jarang ia akan mendapatkan duit yang sedikit. Betapa malangnya mereka.
Itu dia tipe-tipe supir angkot yang setelah saya tulis dengan pikiran yang kacau tapi enggak tahu kenapa bisa berhasil nulis beginian. Pesan saya setelah anda membaca tulisan ini “bayarlah ongkos dengan harga yang sepantasnya!” Supi-supir itu juga butuh duit. Dan buat anda para supir angkot saya punya pesan “Berilah kami ongkos yang murah! Eh, berilah kami ongkos yang sangat murah! Eh, berilah kami ongkos yang sepantasnya sesuai dengan undang undang kewajaran!. Hahaha. Sekali lagi, saya minta maaf bila ada salah salah kata, namanya juga lagi kacau nih otak. Ingat tipe-tipe ini hanya dibuat secara tidak kewajaran alias iseng tapi ada benarnya juga walaupun sedikit. Jangan diambil ke hati ya. Oh ya, di tempat kalian tipe nomor berapa nih yang banyak supirnya angkotnya?


SEMOGA TERHIBUR DAN BERMANFAAT
SEMOGA AGAN DAPAT PENCERAHAN DARI TREAD ANE
di komeng ya gan
jangan lupa di

Berharap dikasih

SEMOGA AGAN DAPAT PENCERAHAN DARI TREAD ANE
di komeng ya gan
jangan lupa di



Berharap dikasih



Diubah oleh Devit21 15-03-2014 06:18
0
3.4K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan