- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
ASAP RIAU, TIDAK ADA YANG PEDULI !!! KNP PSWT MLYSIA DAN JOKOWI LEBIH PENTING?


TS
luthfifi
ASAP RIAU, TIDAK ADA YANG PEDULI !!! KNP PSWT MLYSIA DAN JOKOWI LEBIH PENTING?
INDONESIA SIBUK DENGAN PESAWAT MALAYSIA DAN JOKOWI
SEDANGKAN RIAU SUDAH BERAPA BULAN ASAP TEBAL MENYELIMUTINYA SEMUA DIAM.
Media Massa cuma menampilkan berita "PESAWAT MLY DAN JOKOWI".
Tidak tahukah kalian sudah hampir 2 minggu universitas, SMA, SMP, SD diliburkan karena ASAP karena sangat membahayakan.
SEDANGKAN RIAU SUDAH BERAPA BULAN ASAP TEBAL MENYELIMUTINYA SEMUA DIAM.
Media Massa cuma menampilkan berita "PESAWAT MLY DAN JOKOWI".
Tidak tahukah kalian sudah hampir 2 minggu universitas, SMA, SMP, SD diliburkan karena ASAP karena sangat membahayakan.
Quote:
Riau memang tak sama macam Jawa Barat yang kursi DPRnya paling banyak se Indonesia sehingga ramai diperebutkan oleh partai untuk mendulang suara pada pemilu. Riau bukan Sumatera Barat yang punya menteri dalam negeri sehingga semua kejadian akan mendapatkan respon langsung dari pemerintah. Riau bukan Jogja yang istimewa, yang walaupun provinsi miskin tapi selalu menjadi daerah yang mendapat perhatian pemerintah pusat. Riau bukan Aceh yang punya pasukan GAM sehingga republik ini selalu ikut apa kata mereka. Riau juga bukan Jakarta yg selalu dipandang khusus. Tapi asal kalian tau, minyak bumi kami pernah menjadi pemasok APBN terbesar dari segi migas. Perkebunan sawit Riau terbesar yang selalu dibanggakan oleh Indonsia dalam bidang perkebunan. Kami juga rela memberikan seluruh harta kerajaan Siak Sri Inderapura untuk membangun republik ini awal kemerdekaan. Bahasa Indonesia yang kalian pakai adalah berasal dari sini. Ya, pahlawan kami Tuanku Tambusai tak setenar Pangeran Diponegoro sehingga dijadikan nama jalan dimana-mana. Tari Zapin Melayu juga tak semenarik tari Kecak dan Pendet yang selalu ditampilkan disetiap acara tingkat nasional. Kami hanya punya lagu Lancang Kuning yang tak seterkenal lagu Kampuong nan jauh di mato walaupun di dalamnya ada pesan tentang bagaimana kepemimpinan yang baik. Apa kalian tau tentang kami? Apa kami harus seperti Papua minta merdeka baru diperhatikan? Apa kami harus berdemo ala Makasar baru kalian melihat kami? Kami hanya minta republik ini adil. Bagaimana musibah di Jawa diperlakukan, harusnya kami diperlakukan sama. Selamatkan Bumi Lancang Kuning Sekarang Juga. Kalau tidak, biarkan kami menentukan nasib kami sendiri.#prayforriau
Quote:
Maukah kalian berkenalan dengan tanah kami
Tanah Lancang Kuning nan kaya
Percayakah kalian bahwa tanah itu kaya ?
Siapa yang bisa menyangkal
Lihatlah!
Besi-besi pengebor di ladang minyak tak terhitung jumlahnya
Tugu-rugu milyar barelpun sudah beberapa dibangun
Pohon-pohon penghasil minyak tampak sejauh mata memandang
Belum lagi hutan-hutan akasia yang tumbuh sangat luas
Sangat luas....
Tak heran,
Negri kami yang kaya itu merupakan salah satu donatur terbesar bagi pembangunan sebuah negara yang bernama "INDONESIA"
"Lumbung Padi" setia bertahun-tahun
Sebagian besar kekayaan tanah ini kami serahkan pada negara ini
Meski di tanah kami masih banyak jalan tak beraspal
Masih banyak desa tak berlistrik
Masih banyak puskesmas yang tak layak
Tak masalah,
Kami tak apa-apa, kami ikhlas
Lancang Kuning adalah tanah yang damai
Julukannya saja negri bertuah
Tak pernah ada bencana tsunami
Tak pernah ada gempa bumi
Tak pernah ada tanah longsor
Tak pernah ada gunung meletus
Tapi tak ada kedamaian abadi
Terkadang awan-awan nakal sering berkunjung ke negri kami
Awan nakal karya manusia berhati hitam
Entah dari tahun kapan,
Dari masa kami berseragam putih merah hingga kini sudah berumur
Tak ada yang peduli dengan awan-awan nakal tersebut
Siapa yang tahu kecuali kami
Di acara berita televisipun muncul hanya sebagai pemenuh durasi
Kedatangan awan-awan nakal itu tak menarik bagi media
Tak menarik pula bagi pemerintah
Kami tak apa-apa
Kami ikhlas bermain dengan awan tersebut
Ternyata awan nakal tak hanya berkunjung ketanah kami
Mereka datang juga kerumah saudara kami, pulau seberang
Awan nakal dari daerah gunung
Keadaan disana kami tahu persis
Televisi tak henti-hentinya menyiarkan kabar tersebut
On air atupun off air,
Menjadi berita utama di media manapun
Saudara kami disana bersedih, kamipun bersedih
Bapak Presiden langsung mengadakan rapat penanggulangan bencana
Dalam tiga hari, diapun sudah meninjau langsung lokasi
Penanggulangan yang cepat,
Kami bangga akan itu
Diwaktu yang sama awan-awan nakal masih berdiam ditanah kami
Tak ada yang tahu, tak ada yang peduli
Kami tak apa-apa, kami ikhlas
Toh awan di pulau seberang jauh lebih jahat
Hingga awan jahat di pulau seberang telah berlalu...
Dan awan nakal ditanah kami seketika berubah menjadi beringas
Masih adakah yang tidak tahu ?ketika siswa-siswi kembali pulang dengan catatan kosong
Masih adakah yang tidak tahu ?
Bahwa korban awan nakal telah mencapai 49 ribu jiwa yang bernapas sesak
Masih adakah yang tidak tahu ?
Sudah terlihat jelas awan beringas tersebut sudah berada pada standar "BAHAYA"
Masih adakah yang tidak tahu ?
Semua tahu,
Tapi siapa yang peduli ???
Kami bertanya kepada mereka yang bertanggung jawab di tanah Lancang Kuning
"Kita berserah diri kepada Allah saja"
Kami bertanya kepada bapak Mentri
"Tak ada solusi"
Kami bertanya kepada bapak Presiden
"Menunggu hasil koordinasi Mentri dan Pemerintah terkait"
Huuftp..menununggu ??
Itu mungkin bukanlah jawaban jika awan beringas ada di pulau seberang
Tak salahkan, jika kami merasa diskriminasi itu ada
Sekarang jelas bukan,,
tak ada yang peduli
yah,, akhirnya kami hanya akan kembali mengelus dada dan berkata kami tak apa-apa, kami ikhlas
Mungkin sampai nanti
ketika kata-kata RIAU MERDEKA
kembali mengudara
kami juga akan berkata
kami tak apa-apa, kami ikhlas
Mungkin sampai nanti ketika tanah kaya Lancang Kuning tak lagi menjadi "Lumbung Padi" Indonesia
kami kembali akan berkata
kami tak apa-apa, kami ikhlas berpisah
sekali lagi
kami tak apa-apa
kami ikhlas.......
Curhatan jujur seorang anak dari tanah Melayu.
By: Novi Susanti Azmi
Tanah Lancang Kuning nan kaya
Percayakah kalian bahwa tanah itu kaya ?
Siapa yang bisa menyangkal
Lihatlah!
Besi-besi pengebor di ladang minyak tak terhitung jumlahnya
Tugu-rugu milyar barelpun sudah beberapa dibangun
Pohon-pohon penghasil minyak tampak sejauh mata memandang
Belum lagi hutan-hutan akasia yang tumbuh sangat luas
Sangat luas....
Tak heran,
Negri kami yang kaya itu merupakan salah satu donatur terbesar bagi pembangunan sebuah negara yang bernama "INDONESIA"
"Lumbung Padi" setia bertahun-tahun
Sebagian besar kekayaan tanah ini kami serahkan pada negara ini
Meski di tanah kami masih banyak jalan tak beraspal
Masih banyak desa tak berlistrik
Masih banyak puskesmas yang tak layak
Tak masalah,
Kami tak apa-apa, kami ikhlas
Lancang Kuning adalah tanah yang damai
Julukannya saja negri bertuah
Tak pernah ada bencana tsunami
Tak pernah ada gempa bumi
Tak pernah ada tanah longsor
Tak pernah ada gunung meletus
Tapi tak ada kedamaian abadi
Terkadang awan-awan nakal sering berkunjung ke negri kami
Awan nakal karya manusia berhati hitam
Entah dari tahun kapan,
Dari masa kami berseragam putih merah hingga kini sudah berumur
Tak ada yang peduli dengan awan-awan nakal tersebut
Siapa yang tahu kecuali kami
Di acara berita televisipun muncul hanya sebagai pemenuh durasi
Kedatangan awan-awan nakal itu tak menarik bagi media
Tak menarik pula bagi pemerintah
Kami tak apa-apa
Kami ikhlas bermain dengan awan tersebut
Ternyata awan nakal tak hanya berkunjung ketanah kami
Mereka datang juga kerumah saudara kami, pulau seberang
Awan nakal dari daerah gunung
Keadaan disana kami tahu persis
Televisi tak henti-hentinya menyiarkan kabar tersebut
On air atupun off air,
Menjadi berita utama di media manapun
Saudara kami disana bersedih, kamipun bersedih
Bapak Presiden langsung mengadakan rapat penanggulangan bencana
Dalam tiga hari, diapun sudah meninjau langsung lokasi
Penanggulangan yang cepat,
Kami bangga akan itu
Diwaktu yang sama awan-awan nakal masih berdiam ditanah kami
Tak ada yang tahu, tak ada yang peduli
Kami tak apa-apa, kami ikhlas
Toh awan di pulau seberang jauh lebih jahat
Hingga awan jahat di pulau seberang telah berlalu...
Dan awan nakal ditanah kami seketika berubah menjadi beringas
Masih adakah yang tidak tahu ?ketika siswa-siswi kembali pulang dengan catatan kosong
Masih adakah yang tidak tahu ?
Bahwa korban awan nakal telah mencapai 49 ribu jiwa yang bernapas sesak
Masih adakah yang tidak tahu ?
Sudah terlihat jelas awan beringas tersebut sudah berada pada standar "BAHAYA"
Masih adakah yang tidak tahu ?
Semua tahu,
Tapi siapa yang peduli ???
Kami bertanya kepada mereka yang bertanggung jawab di tanah Lancang Kuning
"Kita berserah diri kepada Allah saja"
Kami bertanya kepada bapak Mentri
"Tak ada solusi"
Kami bertanya kepada bapak Presiden
"Menunggu hasil koordinasi Mentri dan Pemerintah terkait"
Huuftp..menununggu ??
Itu mungkin bukanlah jawaban jika awan beringas ada di pulau seberang
Tak salahkan, jika kami merasa diskriminasi itu ada
Sekarang jelas bukan,,
tak ada yang peduli
yah,, akhirnya kami hanya akan kembali mengelus dada dan berkata kami tak apa-apa, kami ikhlas
Mungkin sampai nanti
ketika kata-kata RIAU MERDEKA
kembali mengudara
kami juga akan berkata
kami tak apa-apa, kami ikhlas
Mungkin sampai nanti ketika tanah kaya Lancang Kuning tak lagi menjadi "Lumbung Padi" Indonesia
kami kembali akan berkata
kami tak apa-apa, kami ikhlas berpisah
sekali lagi
kami tak apa-apa
kami ikhlas.......
Curhatan jujur seorang anak dari tanah Melayu.
By: Novi Susanti Azmi


tien212700 memberi reputasi
1
3K
Kutip
53
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan