Quote:
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Jumat (14/3/2014) siang, mengaku telah mendapat mandat untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan dia menyatakan siap. Harapan berikutnya untuk Jokowi, dia bijak memilih calon wakil presiden yang akan menjadi pasangannya pada Pemilu Presiden 2014.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, calon yang akan dipilih Jokowi haruslah sosok yang dapat menutup kekurangan Jokowi. Pasangan proklamator, Soekarno dan Mohammad Hatta, dia sebut sebagai rujukan yang patut ditiru.
"Kita lihat pengalaman. Mereka (Soekarno dan Hatta) saling melengkapi. Itu memang rumusnya. Saling melengkapi dan saling mengisi," kata Kalla saat berbincang dengan sejumlah wartawan di kediamannya di Jakarta, Jumat malam.
Selain itu, imbuh Kalla, calon wakil presiden pendamping Jokowi haruslah orang yang inovatif, memiliki inovasi untuk memperbaiki bangsa. Terlebih lagi, menurut dia, Jokowi tak bisa lagi mengandalkan jurus blusukan seperti saat menjadi Gubernur DKI, setidaknya karena Indonesia jelas jauh lebih luas daripada Jakarta.
Meski demikian, Kalla menolak menyarankan calon wakil presiden untuk Jokowi. Dia hanya mengimbau Jokowi teliti soal kemampuan calon pasangannya. "(Kalau latar belakangnya) bisa saja dia tentara, birokrat, pengusaha. Kita tidak bisa menggolongkan (asal calon) seperti itu."
sumber
itu yg bener, namanya pemimpin dan wakilnya hrs mampu saling mengisi krn manusia pasti ada kelemahan dan kelebihan.
Secara politik, klo misal Kalla ini dipasangkan dgn Jokowi, kemungkinan suara golkar pindah ke Kalla dan meninggalkan Bakrie

Kalla sepertinya masuk hitungan PDIP neh krn punya basis masa yg gede, mulai dari Golkar, NU dan tentunya PMI yg punya banyak aktivis pemuda yg loyal.
