- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
GOLPUT SIA-SIAKAN UANG NEGARA
TS
des.12
GOLPUT SIA-SIAKAN UANG NEGARA
Menjelang Pemilu Legislatif pada 9 April mendatang, Komisi Pemilihan Umum menyosialisasikan jadwal pemilu untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan menekan jumlah golput.
Selasa, 11 Maret 2014 | 08:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com— Deputi Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykuruddin Hafidz meminta warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki hak pilih tidak mengabaikan haknya atau menjadi golongan putih (golput) dalam Pemilu 2014. Ia mengatakan, menjadi golput sama dengan menyia-nyiakan uang rakyat.
"Negara telah mengeluarkan dana puluhan triliun untuk menyiapkan pemilu legislatif. Tidak menggunakan hak pilih sama dengan menyia-nyiakan uang rakyat. Uang negara bersumber dari pajak rakyat," ujar Masykur di Jakarta, Selasa (11/3/2014).
Menurutnya, uang triliunan untuk mendanai pemilu akan mubazir karena rendahnya partisipasi publik. Ia mengatakan, seorang warga negara sesungguhnya memanfaatkan apa yang dibayarkannya ketika mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak suaranya.
http://nasional.kompas.com/read/2014...an.Uang.Rakyat
Ora urus ane tetep golput lah sing di pilih aja kalo udah jadi tetep ra urus rakyat
.
Bener bgt gan kalo koruptor di hukum mati ane pasti nyobloz, dan ada perjanjian hitam putih agar para caleg bkn cuma umbar janji
Selasa, 11 Maret 2014 | 08:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com— Deputi Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykuruddin Hafidz meminta warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki hak pilih tidak mengabaikan haknya atau menjadi golongan putih (golput) dalam Pemilu 2014. Ia mengatakan, menjadi golput sama dengan menyia-nyiakan uang rakyat.
"Negara telah mengeluarkan dana puluhan triliun untuk menyiapkan pemilu legislatif. Tidak menggunakan hak pilih sama dengan menyia-nyiakan uang rakyat. Uang negara bersumber dari pajak rakyat," ujar Masykur di Jakarta, Selasa (11/3/2014).
Menurutnya, uang triliunan untuk mendanai pemilu akan mubazir karena rendahnya partisipasi publik. Ia mengatakan, seorang warga negara sesungguhnya memanfaatkan apa yang dibayarkannya ketika mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak suaranya.
http://nasional.kompas.com/read/2014...an.Uang.Rakyat
Ora urus ane tetep golput lah sing di pilih aja kalo udah jadi tetep ra urus rakyat
Quote:
.
Quote:
Bener bgt gan kalo koruptor di hukum mati ane pasti nyobloz, dan ada perjanjian hitam putih agar para caleg bkn cuma umbar janji
Quote:
Quote:
Diubah oleh des.12 14-03-2014 08:19
0
6.3K
264
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan