Sejatinya, Ani Yudhoyono tidak jauh beda dengan SBY. Keduanya sama-sama sensitif terhadap kritik dan penilaian orang lain.
Demikian penilaian guru besar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 22/1).
Penilaian Maswadi ini terkait dengan setiap reaksi yang disampaikan Ani Yudhoyono dalam jejaring sosial seperti instagram.
Dalam instagram itu, Ani terlihat jelas suka marah-marah dengan beberapa pertanyaan yang diajukaan. Misalnya soal pemotretan cucunya di Istana Negara, pakaian lengan panjang Ibas, hingga soal apakah kemera yang suka digunakannya itu milik pribadi atau aset negara.
Menurut Maswadi, memang Ani wajar membalas semua pertanyaan yang diajukan kepadanya. Namun alangkah lebih baiknya bila Ani menggunakan diksi, tanda baca dan kalimat yang lebih bijak saja. Dalam berkomunikasi, ada banyak cara untuk memberitahu orang tanpa harus terlihat sensitif.
"Ani akan dicatat dalam sejarah nanti sebagai ibu negara yang suka marah-marah," demikian Maswadi.