Berikut Ulasan Beritanya Gan :

Sebagai salah satu sektor andalan penyumbang devisa, pariwisata di Indonesia diwarisi dengan banyak obyek wisata andalan.

Sebut saja jenisnya, mau wisata alam, sejarah atau bahkan wisata petualangan semua bisa didapat di Indonesia.

Atau jika bosan dengan yang biasa-biasa saja, sebuah perjalanan wisata di Jakarta bisa menjadi alternatif, wisata kemiskinan.

Adalah Jakarta Hidden Tour, sebuah konsep wisata yang menyajikan realitas kehidupan masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan dengan 1001 kemasannya ternyata bisa laku dijual.

Hal yang disuguhkan dalam pariwisata itu bukan gedung-gedung bersejarah atau pemandangan alam, melainkan kekumuhan dan masyarakat miskin di sekitar Jakarta seperti Pasar Ikan Penjaringan, Galur, atau bantaran Sungai Ciliwung.

Ronny Poluan, pencetus gagasan ini mengatakan kegiatan itu sudah dimulai sejak tahun 2008.

“Awalnya karena saya melihat semua turis-turis hanya datang ke tempat-tempat pariwisata, ke museum, berfoto dan kembali ke hotel. Tanpa interaksi dengan masyarakat sekitar atau orang-orang setempat,” kata Ronny saat ditemui Teraspos.com

Alumnus IKJ itu mengatakan bahwa dirinya ingin para turis mengenal langsung masyarakat setempat, mendengarkan cerita masyarakat, dan beberapa dari turis tersebut. Syukur-syukur bisa membantu masyarakat miskin itu.

Dikembalikan

Untuk Paket Wisata Kemiskinan itu, Ronny mematok biaya sebesar Rp500.000 tiap peserta. Dia menyebut 50 persen pendapatannya dari wisata itu dikembalikan untuk membantu masyarakat.

“Tapi saya tidak pernah kasih bantuan mereka dalam bentuk uang, saya membuat program yang saya namakan 3E. Emergency, Education, Empowering.”

“Saya beri bantuan kalau ada yang sakit warganya, bantu untuk pendidikan yang sebenarnya itu adalah tugas pemerintah, seharusnya pemerintah malu dengan realitas yang ada itu,”

Ronny mengaku sejak semula memang banyak pihak yang pro dan kontra dengan gagasannya itu. Dia banyak menerima tudingan menggunakan orang-orang miskin sebagai objek pariwisata

“Waktu zaman Gubernur Foke banyak sekali termasuk Foke juga tidak suka dengan tur ini, tapi setelah beberapa tahun kemudian gubernurnya ganti sekarang kelihatannya gubernur yang baru Pak Jokowi mendukung,” kata dia

Dia mengatakan bahwa tidak pernah peduli dengan apa yang dikatakan orang mengenai turnya, dia menjalani tur ini bukan semata-mata untuk kepentingan bisnis tetapi juga membantu masyarakat miskin.

“Mereka yang tidak setuju itu ibarat mengomentari film tapi tidak pernah nonton jadi kan lucu, mengomentari tur ini tapi mereka sendiri belum pernah ikut tur ini jadi apa mereka tau yang kami lakukan untuk masyarakat apa.”

“Dari hasil tur yang saya kumpulkan contohnya saja saya sudah membantu masyarakat untuk membangun sebuah balai didekat masjid di wilayah Kampung Pasar Ikan, tidak besar memang tempatnya tapi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul, musyawarah dan sebagainya.”

Fotonya Gan :





Sorry Internet Lemot Gan, Foto Lebih Lengkap Langsung Ke SUMBER Aja

Maap Masih Belajar Bikin Thread