- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Ngamen 18+] Ini Pilihan bukan Keterpaksaan..
TS
vannzenviq
[Ngamen 18+] Ini Pilihan bukan Keterpaksaan..
Proud to be part of
Click Image To Visit Our Home
Click Image To Visit Our Home
Spoiler for Repost:
Sudah pasti no repost, karena ini curcolnya TS.. 
Quote:
Maaf, judulnya ane kasih 18+ biar agan-agan pada masuk 
(Padahal artinya: lebih dari 18 tahun ngamen.. 
) Tapi ane jamin agan nggak akan kecewa koq jika berkenan membaca hingga tuntas.. 
(Padahal artinya: lebih dari 18 tahun ngamen.. ) Tapi ane jamin agan nggak akan kecewa koq jika berkenan membaca hingga tuntas.. Quote:
Untuk apa TS bikin thread ini?.. Apa menariknya?..
- Agar agan lebih bijak pada diri sendiri.. (gimana nih?..
) Yah, berikan uang agan pada pengamen yang benar-benar menghibur agan. - Agar agan tidak lagi "meremehkan" dan terlalu KASIHAN pada pengamen. Bisa jadi agan yang lebih kasihan..
- Agar bisa kita diskusikan, profesi pengamen ini penyakit sosial atau bukan (pasti ada diantara kita yang suka mendapatkan hiburan atau alasan lain: misal sarana bersedekah)..
Beberapa hari yang lalu, kurang lebih jam sembilan pagi, ane menjadi penumpang bus umum yang sudah sangat lama tidak pernah ane tumpangi. Yah, sejak tahun 2003 sudah lama banget kan gan?..
FYI, sebelum tahun itu, dari sekitar 1996 ane adalah pelanggan tetap bus umum jalur itu. Ini salah satu penampakan bis umumnya gan:
Spoiler for Bus:
Agan-agan kaskuser regional Solo dan sekitarnya pasti tahu dan pernah liat atau bahkan pernah jadi penumpang juga. Kenapa ane lama gak naik bus itu? Karena emang udah gak ada kepentingan rutin di jalur itu, ane merantau ke kota lain dan juga ane udah ada kendaraan pribadi.
Bukan soal bus umum jalur ini yang pengen ane angkat ceritanya disini gan, tapi soal pengamen yang menghuni/menguasai/menggawangi(atau apalah istilahnya) dalam bus yang ane maksud. Dulu tahun 1996 hingga 2003 ane sangat hafal siapa-siapa saja pengamen dan lagu-lagu yang sering mereka bawakan. Naik dari mana, lalu turun dimana ane sampe hafal. Ada yang jadi favorit ane karena lagu-lagunya yang bagus, updated, suara bagus dan sopan saat meminta pemberian penumpang. Dan ada juga yang ane benci karena nyanyinya ngawur (menghibur kagak mengganggu iya) dan saat meminta pake maksa.
Spoiler for CERITA:
Siang itu, setelah sekitar 11 tahun menjadi penumpang lagi bus umum jalur yang sama, ane terperanjat saat di suatu titik pemberhentian (ngetem) naik seorang pengamen yang masih sangat jelas ane ingat orangnya gan. Astagaa.. bapak itu masih eksis ngamen disini?.. 
Meskipun terlihat sudah ada perubahan kerut wajahnya ane masih ingat betul.. Nggak hanya itu gan, sebelum bapak pengamen itu mulai menyanyikan lagunya dalam hati ane menebak pasti lagu "Galang Rambu Anarki"-nya Iwan Fals yang bakal dinyanyiin.. Dan ternyata bener gan..
Kenapa ane ingat, karena dalam liriknya bapak pengamen ini selalu salah. Harusnya "Galang Rambu Anarki" tapi selalu menyanyikannya dengan "Galang RambutAnarki".. dan hingga hari itu masih tetap "Galang Rambut Anarki".. 
Perasaan ane campur aduk saat itu gan. Jujur ada rasa seneng, karena ane kembali bernostalgia dengan ingatan yang persis sama dengan pengalaman terdahulu, tapi juga ada rasa heran dan merasa aneh saat menemukan kenyataan bahwa bapak yang satu ini masih terus mengamen sejak 1996 atau sudah 18 tahun hingga sekarang (itupun hanya dihitung sejak saat ane mulai jadi pelanggan bus umum jalur ini, mungkin sebelumnya juga udah ngamen..).
Singkat cerita, ane kasih juga bapak pengamen itu dengan rogohan uang dikantong secara acak.. ngeengg.. Bus kembali melaju. Ane beneran udah nggak mengingat-ingat lagi kejadian yang barusan ane alamin.. Tapi.. Setelah bus itu berjalan lagi sekitar 15-20 menit, bus kembali berhenti untuk menurunkan penumpang, dan saat itu pula ada seorang pengamen lagi naik ke bus.. Jrengg.. Astaga.. Seorang pengamen yang juga ane sudah sangat hafal dulu.. Yang ini lebih muda dari bapak pengamen yang tadi. Lagunya emang udah ganti sih, tapi tetap pada aliran yang sama: campur sari.. 
. Ane ingat karena dulu pernah diminta secara paksa sama pengamen ini.. 
Baru setelah pengamen itu turun, pikiran ane tak bisa berhenti mengingat pengamen-pengamen yang ane temuin barusan. Setelah lebih dari 18 tahun, mereka tidak berusaha move on pada profesi yang lain ane menyimpulkan bahwa mengamen adalah profesi yang sudah membuat mereka mapan sesuai standar yang mereka inginkan. Ane menyesal tidak mengambil foto mereka gan. Soalnya emang awalnya gak kepikiran ane jadiin thread seperti ini.
Meskipun terlihat sudah ada perubahan kerut wajahnya ane masih ingat betul.. Nggak hanya itu gan, sebelum bapak pengamen itu mulai menyanyikan lagunya dalam hati ane menebak pasti lagu "Galang Rambu Anarki"-nya Iwan Fals yang bakal dinyanyiin.. Dan ternyata bener gan..
Kenapa ane ingat, karena dalam liriknya bapak pengamen ini selalu salah. Harusnya "Galang Rambu Anarki" tapi selalu menyanyikannya dengan "Galang RambutAnarki"..
dan hingga hari itu masih tetap "Galang Rambut Anarki".. Perasaan ane campur aduk saat itu gan. Jujur ada rasa seneng, karena ane kembali bernostalgia dengan ingatan yang persis sama dengan pengalaman terdahulu, tapi juga ada rasa heran dan merasa aneh saat menemukan kenyataan bahwa bapak yang satu ini masih terus mengamen sejak 1996 atau sudah 18 tahun hingga sekarang (itupun hanya dihitung sejak saat ane mulai jadi pelanggan bus umum jalur ini, mungkin sebelumnya juga udah ngamen..).
Singkat cerita, ane kasih juga bapak pengamen itu dengan rogohan uang dikantong secara acak.. ngeengg.. Bus kembali melaju. Ane beneran udah nggak mengingat-ingat lagi kejadian yang barusan ane alamin.. Tapi.. Setelah bus itu berjalan lagi sekitar 15-20 menit, bus kembali berhenti untuk menurunkan penumpang, dan saat itu pula ada seorang pengamen lagi naik ke bus.. Jrengg.. Astaga.. Seorang pengamen yang juga ane sudah sangat hafal dulu..
Yang ini lebih muda dari bapak pengamen yang tadi. Lagunya emang udah ganti sih, tapi tetap pada aliran yang sama: campur sari.. . Ane ingat karena dulu pernah diminta secara paksa sama pengamen ini.. Baru setelah pengamen itu turun, pikiran ane tak bisa berhenti mengingat pengamen-pengamen yang ane temuin barusan. Setelah lebih dari 18 tahun, mereka tidak berusaha move on pada profesi yang lain ane menyimpulkan bahwa mengamen adalah profesi yang sudah membuat mereka mapan sesuai standar yang mereka inginkan. Ane menyesal tidak mengambil foto mereka gan. Soalnya emang awalnya gak kepikiran ane jadiin thread seperti ini.
Ane mulai menghitung-hitung sendiri untuk ukuran sekarang dengan angka kasar gan. Jika dalam satu kali "naik" seorang pengamen mendapatkan rata-rata 10 orang (ane rasa lebih dari itu, tapi anggap aja begitu) dari 30 bahkan 50 penumpang yang ada dan setiap orang memberikan seribu rupiah, mereka sudah mengantongi Rp. 10.000,-
Dalam waktu sehari (pagi-sore, 12 jam) ada sekitar 48 bus yang melintas di wilayah ngamen mereka karena setiap 15 menit bus jalur ini melintas searah. Jika dihitung bolak-balik ada 96 bus melintas.
Jika pengamen menaiki 25% saja dari bus yang melintas, yaitu 24 bus, maka dalam sehari sudah mendapatkan Rp. 240.000,-
Rp. 240.000,- per HARI
Rp. 1.200.000,- per MINGGU (5 hari kerja)
Rp. 4.800.000,- per BULAN
Rp. 1.200.000,- per MINGGU (5 hari kerja
)Rp. 4.800.000,- per BULAN
Quote:
Agan tahu berapa UMR kota Solo sekarang (2014)?
Spoiler for :
Ya, Rp. 1.154.000,- per BULAN
UMR Jakarta aja masih lewat..
UMR Jakarta aja masih lewat..
Inget gan, ane hanya ambil contoh jika HANYA 25%kesempatan yang mereka gunakan, dan 5 hari kerja (tambah dibikin enak nih gan hitungan ane
).. Bagaimana jika mereka bisa mengoptimalkan peluang itu?.. 50% atau 80%?.. Tidak akan mungkin 100% sih Tapi itu adalah angka yang sangat luar biasa dengan modal lagu yang sama (tanpa belajar lebih), mengafal kunci gitar kecil (ukulele) yang sama, tanpa modal BBM, kedisiplinan jam trayek dan biaya perawatan onderdil (jika dibandingkan dengan kru bus)..
Kenapa berani menyanyikan lagu yang selalu sama?.. Yah, karena penumpangnya yang berbeda-beda gan.. Ane jadi manggut-manggut sendiri dan mengerti mengapa ane masih menemui mereka yang telah lebih dari 18 tahun tetap menjadi pengamen. Karena bagi mereka itu adalah PILIHAN, bukan KETERPAKSAAN atas keadaan hidup yang mereka jalani.
Quote:
Sekian thread "singkat" dari ane, semoga agan-sista berkenan berbagi pendapat disini..
NOTES: TS bukan bermaksud merangsang minat agan untuk jadi pengamen dengan hitungan itu. Hanya sekedar berbagi "lamunan" yang TS yakin sudah banyak juga agan-sista lamunkan..
. TS juga tidak terlalu menganggap mudah untuk jadi pengamen (mereka butuh mental yang kuat, menghadapi masalah sindikat, premanisme dll..).. So mari diskusikan 
Diubah oleh vannzenviq 13-03-2014 12:06
0
29.3K
213
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan