Bacaan di bawah ini bisa selesai dalam 3-5 menit.
Yg mana favorit kamu?


13 Potongan Cerita Pendek Seram

1. Kudengar Mama berteriak keras memanggil namaku dari ruang tengah di lantai bawah. Akupun bergegas keluar dari kamar, tapi belum sampai di tangga, Mama telah ada di depanku. Ia menarikku masuk kembali dan mengunci kamar dari dalam. “Mama juga mendengarnya,” katanya ketakutan.

2. Tumbuh besar dengan orangtua pecinta anjing dan kucing, membuat aku terbiasa mendengar suara gesekan kuku yang selalu terdengar tiap malam di dinding kamarku. Setelah tinggal sendirian sekarang, hal itu mulai bikin tidak nyaman.

3. Yang kulihat waktu itu adalah mesin alarm di atas meja yang menunjukkan angka 00:07, saat kuku-kuku tajam wanita itu mulai menembus kulit dadaku, sementara tangan kanannya mencekik leherku, menahanku berteriak. Tiba-tiba kudapati diriku terduduk, badanku bermandi keringat. Rupanya semua itu hanyalah mimpi. Saat itulah, kulihat mesin alarm menunjukkan angka 00:06, dan pintu lemari di ujung tempat tidurku mulai berderit perlahan.....

4. Aku berani sumpah, sejak pindah ke rumah ini, aku lebih sering menutup pintu kamarku daripada membukanya.

5. Malam itu aku dibangunkan Sarah, isteriku. Katanya ia mendengar suara orang di lantai bawah. Dua tahun lalu, Sarah tewas dibunuh pencuri yang masuk ke rumah ini.

6. Mimpiku malam ini sangat indah dan berkesan, sampai kemudian kudengar suara palu berdentam keras di atas kayu. Setelah itu, yang terdengar hanyalah suara teriakanku di antara suara tanah yang diuruk ke atas peti mati ini.

7. Aku memasang selimut hingga sebatas dadanya. Soni bergumam lirih, “Papa, tolong usir monster di bawah ranjangku”. Aku tersenyum. Kucium keningnya, dan akupun bertiarap di lantai, berpura-pura memeriksa monster. Dalam gelap di bawah tempat tidur, kutemui Soni tengah memandangiku dengan mata basah. Ia berbisik, “Papa, ada orang di kasurku”.

8. Tiba di rumah, badanku penat sekali. Aku sudah membayangkan segera duduk di sofa di depan teve sambil menikmati minuman kesukaanku. Karena gelap, aku meraba-raba dinding untuk menemukan cetrekan lampu, ketika tanganku mendarat di atas sepotong tangan lain.

9. Aku tak bisa bergerak, bernafas, berbicara atau mendengar suara apapun disini. Kalau saja sebelumnya tahu akan sepi seperti ini, aku akan lebih memilih untuk dikremasi saja.

10. Anak gadisku itu selalu berteriak-teriak di tengah malam. Suaranya pilu, terkadang juga penuh amarah. Aku sudah mengunjungi makamnya, memintanya untuk diam. Tapi belum ada hasilnya sampai sekarang.

11. Dalam penatku ketika masuk ke rumah malam itu, yang pertama kulihat adalah pacarku yang tengah menggendong seorang bayi. Aku tidak tahu mana yang lebih harus kuperhatikan: almarhumah menggendong bayi yang ikut meninggal ketika ia tewas saat melahirkan, atau sistem alarm rumahku yang rupanya bisa ditembus hingga mereka bisa masuk ke sini.

12. Rasanya kucingku ini memang bermasalah. Ia sering menatapku tanpa henti, tahan tak berkedip untuk waktu yang lama. Sampai suatu hari, aku sadar ternyata selama ini ia menatap ke arah di belakangku.

13. Aku terbangun malam itu karena ketukan di jendela kamarku. Setelah lebih kuteliti lagi, ternyata suara ketukan bukan berasal dari jendela, melainkan dari dalam cermin.


(sumber: tickld)