- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Amazing!!!!] Kisah Tukang Sampah yang Tak Tergiur Duit Caleg
TS
andikapradipta2
[Amazing!!!!] Kisah Tukang Sampah yang Tak Tergiur Duit Caleg
Jakarta - Bagi kebanyakan orang tentu akan menghindari sampah. Selain baunya yang tak sedap, sampah pun senantiasa menjadi sumber penyakit.
Tanpa disadari para tukang sampah pun dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Siapa sangka justru para pahlawan kebersihan ini diam-diam memerhatikan gerak-gerik politik para caleg.
"Belum lama ini saya melihat ada caleg yang bagi-bagi duit. Saya lihat dengan mata kepala sendiri dalam amplop putih berisi uang Rp 50.000 yang dibagi-bagi ke orang nongkrong," kata Tukang Sampah Imam Syafii di Jl. Tangkuban Perahu, Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2014).
Syafii tak menerima uang tersebut karena dia yakin caleg yang membagi-bagi duit nantinya akan korupsi. Tapi bicara soal korupsi, rupa-rupanya si tim sukses caleg korupsi di tempat publik.
"Saya lihat itu uang juga dipotong sama pembagi uangnya masuk kantong. Jadi dikorupsi sama tim sukses sendiri," ungkap Syafii.
Maksud hati si caleg menggaet pemilih dengan politik uang, namun apa lacur dia pun ditikung oleh orang kepercayaan sendiri. Tapi di mata Syafii perilaku curang seperti itu tak ubahnya sampah masyarakat yang mengotori bangsa ini.
"Saya sih menampung semua sampah untuk diangkut, tapi kalau sampah masyarakat saya tidak mau angkut. Berat dosanya," ucap Syafii terkekeh membayangkan polah caleg yang menghalalkan segala cara.
Tentu Syafii enggan menyebut parpol asal si caleg. Tapi menurut pria yang mengenal setiap jengkal kelurahan itu, si caleg berasal dari partai yang memiliki basis masa kuat di Setia Budi.
sumber : http://m.detik.com/news/pemilu2014/r...iur-duit-caleg
Tanpa disadari para tukang sampah pun dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Siapa sangka justru para pahlawan kebersihan ini diam-diam memerhatikan gerak-gerik politik para caleg.
"Belum lama ini saya melihat ada caleg yang bagi-bagi duit. Saya lihat dengan mata kepala sendiri dalam amplop putih berisi uang Rp 50.000 yang dibagi-bagi ke orang nongkrong," kata Tukang Sampah Imam Syafii di Jl. Tangkuban Perahu, Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2014).
Syafii tak menerima uang tersebut karena dia yakin caleg yang membagi-bagi duit nantinya akan korupsi. Tapi bicara soal korupsi, rupa-rupanya si tim sukses caleg korupsi di tempat publik.
"Saya lihat itu uang juga dipotong sama pembagi uangnya masuk kantong. Jadi dikorupsi sama tim sukses sendiri," ungkap Syafii.
Maksud hati si caleg menggaet pemilih dengan politik uang, namun apa lacur dia pun ditikung oleh orang kepercayaan sendiri. Tapi di mata Syafii perilaku curang seperti itu tak ubahnya sampah masyarakat yang mengotori bangsa ini.
"Saya sih menampung semua sampah untuk diangkut, tapi kalau sampah masyarakat saya tidak mau angkut. Berat dosanya," ucap Syafii terkekeh membayangkan polah caleg yang menghalalkan segala cara.
Tentu Syafii enggan menyebut parpol asal si caleg. Tapi menurut pria yang mengenal setiap jengkal kelurahan itu, si caleg berasal dari partai yang memiliki basis masa kuat di Setia Budi.
sumber : http://m.detik.com/news/pemilu2014/r...iur-duit-caleg
tien212700 memberi reputasi
1
2.8K
31
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan