Siapa sih yang gak kenal dengan kemacetan Jakarta. Setiap kamu yang tinggal atau pernah datang ke Jakarta pasti merasakan yang namanya macet. Apalagi jika bersamaan dengan musim hujan, kemacetan Jakarta akan semakin bertambah parah. Yang tadinya kita bisa menempuh 1 jam perjalanan menuju lokasi, bisa-bisa mencapai 2 – 3 jam untuk sampai ditujuan.

Gak usah dibayangin, pastinya membuat kamu stress. Ditambah ada saja hal yang bikin kamu tambah stress, yaitu sudah macet banyak pula pengguna jalan yang gak tertib berlalu lintas. Yuk coba kita bahas beberapa hal pelanggaran yang sudah lumrah terjadi atau biasa terlihat di jalan-jalan Jakarta.

1. Berhenti di garis zebra cross

Sudah jelas fugsi zebra cross adalah untuk para pejalan kaki menyeberang, namun ini udah jadi pemandangan biasa melihat beberapa kendaraan berhenti tepat diatas zebra cross. Bahkan kalo kamu berhenti tertib di belakang garis, tetap ada saja pengendara lain yang membunyikan klakson untuk menyuruh maju.

2. Menerobos lampu merah

Salah satu bentuk budaya tidak sabar dan mementingkan diri sendiri tanpa mengikuti peraturan yang ada dan selagi arah yang bersinggungan sedang kosong namun jelas terlihat lampu merah menyala tetap saja ada yang suka menerabas dengan seenaknya. Merah pada traffic light sudah sangat jelas artinya bahwa kendaraan diharuskan berhenti.

3. Klakson di saat traffic light baru menyala kuning

Kondisi ini yang paling aneh, seolah para pengendara tidak mengerti bahwa arti dari kuning adalah bersiap untuk memulai perjalanan, banyak yang beranggapan ketika kuning menyala disitulah kendaraan sudah boleh berjalan.

4. Melawan arus

Paling gak ngerti sama orang-orang yang suka melawan arus. Harus disadari melawan arus tidak hanya membahayakan pengendara lain saja tapi juga keselamatan nyawa kamu sendiri.

5. Memotong jalan seenaknya

Nah, kalo ini bisa disebut sebagai pembalap yang salah kaprah. Kalau mau salip-salipan atau memotong jalan dengan seenaknya persis di MotoGP jangan di jalan umum, namun silahkan melakukan ditempat yang sudah disediakan.

6. Tidak memakai helm

Kalau kepala kamu terbuat dari batu, silahkan tidak pakai helm. Atau ingin menunjukan wajah kamu yang ganteng ataupun cantik, silahkan saja jika memang keselamatan bukan prioritas kamu didalam berkendara. Tapi selalu ingat ada peraturan yang wajib harus ditaati.

7. Muatan berlebih

Segala sesuatu yang berlebihan tidak baik tentunya, nah begitupun juga dalam berkendara. Kalau kamu memboncengi lebih dari satu orang jika naik motor bisa membahayakan diri dan siap-siap saja untuk ditilang.

Itulah beberapa hal yang sering terjadi di lalu lintas ibu kota Jakarta atau mungkin kota-kota besar lainnya di negara tercinta ini, Indonesia. Tertib dan disiplin dalam berkendara masih jauh dari harapan.

Apa sih alasan “mereka” untuk berbuat seperti itu? Dikejar waktu? Haruskah terburu-buru dengan melanggar aturan yang berujung merugikan orang lain? Atas dasar alasan apapun, bukan berarti kamu harus melanggar aturan seperti beberapa hal di atas kan!

Yuk, mulai sekarang coba deh lebih tertib dalam berlalu lintas, taat peraturan tanpa harus merugikan keselamatan orang lain di jalan, saling menghormati sesama pengguna jalan, lebih tertib dan disipilin tanpa harus kebut-kebutan. Ciptakan lalu lintas yang berbudaya, agar negara Indonesia bisa lebih maju dalam hal kecil tapi bisa berdampak sangat besar untuk kemajuan bangsa.

Sebarkan dan ingatkan pada yang lain demi kebaikan dan keselamatan bersama. Biar kamu juga berkendara di jalan gak stress, karena cukuplah di kantor yang membuat kepala menjadi stress.

Sumber artikel www.waktupulang.com