- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
ini foto tiket pesawat malaysia air yg diduga dipesan oleh pemegang paspor palsu


TS
B0eDy
ini foto tiket pesawat malaysia air yg diduga dipesan oleh pemegang paspor palsu
Dua gambar yang menunjukkan tiket penerbangan Malaysia Airlines MH730 beredar di media massa. Salah satu media yang mempublikasikan yakni laman Dailymail, Senin 10 Maret 2014.
Dalam gambar tiket yang beredar, tertulis tiket atas nama Luigi Maraldi, warga Italia dan Christian Kozel, berasal dari Austria, yang paspornya dicuri oleh dua orang misterius. Polisi hingga kini masih berupaya untuk mengungkap identitas asli keduanya.
Walaupun pada hari ini Inspektur Jenderal Polisi, Tan Sri Khalid Abu Bakar, mengatakan bahwa salah satu identitas pengguna paspor palsu telah diketahui. Khalid menyebut salah satu pria itu tidak berasal dari Malaysia atau Xinjiang, China.
Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman malah menyampaikan bahwa ciri-ciri fisik kedua pengguna paspor palsu memiliki kemiripan dengan bintang sepak bola asal Italia, Mario Balotelli.
Kepolisian interpol mengaku telah mengetahui adanya paspor kedua warga Eropa yang dicuri itu. Sayang, menurut mereka, tidak ada satu pun otoritas yang memeriksa data interpol yang berisi dokumen yang dicuri sebelum pesawat jenis Boeing 777-200 ER itu lepas landas.
Sekretaris Jenderal Interpol Ronald Noble bahkan sampai tidak habis pikir, mengapa otoritas berwenang harus menunggu tragedi terjadi, sebelum petugas keamanan memberlakukan sistem pengamanan ketat di perbatasan dan pintu gerbang pesawat. Namun, tidak ada indikasi bahwa kedua pria tersebut terkait dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines.
Interpol mengatakan pihaknya dan penyelidik nasional bekerja sama untuk membongkar identitas asli kedua pemegang paspor palsu itu.
Dari gambar tersebut, terekam jelas nomor tiket yang berurutan yakni 7842280116099 dan 7842280116100. Untuk tiket yang dipesan atas nama Maraldi, tertulis tiket penerbangan dari Kuala Lumpur transit di Peking, lalu lanjut ke Amsterdam dan berakhir di Kopenhangen, Denmark.
Sementara Kozel, berangkat dari Kuala Lumpur, transit di Peking, lanjut ke Amsterdam dan berakhir di Frankfurt, Jerman.
Menurut polisi Thailand, Kolenel Supachai Phuykaeokam, tiket tersebut dibeli dari sebuah agen travel di Pattaya. Harian Guardian menyebut agen travel bernama Grand Horizon mengaku membantu memesankan tiket pesawat bagi kedua pemegang paspor palsu. Dia mengaku tiket tersebut dipesan oleh seseorang berkewarganegaraan Iran bernama Ali.
Kepada pemilik agen travel, Benjaporn Krutnait, Ali memesan dua tiket murah tujuan ke Eropa bagi kedua kliennya.
Sementara operator telepon maskapai KLM yang berbasis di China membenarkan pada Minggu kemarin adanya penumpang bernama Maraldi dan Kozel yang membeli tiket sekali jalan menggunakan penerbangan KLM. Dijadwalkan setelah transit di Beijing, Kozel dan Maraldi akan menuju ke lokasi akhir mereka di Benua Eropa.
Sebagai pemegang paspor Uni Eropa, maka penumpang tidak perlu mengurus visa ke China.
Sejak awal, Interpol telah memperingatkan kenaikan perjalanan internasional di tengah kian meningkatnya sebuah pasar baru tindak kejahatan yakni pencurian identitas. Pelaku biasanya mencuri paspor seseorang lalu digunakan untuk menjadi imigran ilegal.
Namun, tidak sedikit yang menggunakannya untuk menyelundupkan narkoba atau melakukan tindak teror. Pada tahun 2013 kemarin, tercatat lebih dari 1 miliar kali para pelancong menumpang pesawat dengan keadaan paspornya tidak diperiksa sesuai dengan pangkalan data interpol.

sumber
ane harap semoga cepat terungkap
yes
no
Dalam gambar tiket yang beredar, tertulis tiket atas nama Luigi Maraldi, warga Italia dan Christian Kozel, berasal dari Austria, yang paspornya dicuri oleh dua orang misterius. Polisi hingga kini masih berupaya untuk mengungkap identitas asli keduanya.
Walaupun pada hari ini Inspektur Jenderal Polisi, Tan Sri Khalid Abu Bakar, mengatakan bahwa salah satu identitas pengguna paspor palsu telah diketahui. Khalid menyebut salah satu pria itu tidak berasal dari Malaysia atau Xinjiang, China.
Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman malah menyampaikan bahwa ciri-ciri fisik kedua pengguna paspor palsu memiliki kemiripan dengan bintang sepak bola asal Italia, Mario Balotelli.
Kepolisian interpol mengaku telah mengetahui adanya paspor kedua warga Eropa yang dicuri itu. Sayang, menurut mereka, tidak ada satu pun otoritas yang memeriksa data interpol yang berisi dokumen yang dicuri sebelum pesawat jenis Boeing 777-200 ER itu lepas landas.
Sekretaris Jenderal Interpol Ronald Noble bahkan sampai tidak habis pikir, mengapa otoritas berwenang harus menunggu tragedi terjadi, sebelum petugas keamanan memberlakukan sistem pengamanan ketat di perbatasan dan pintu gerbang pesawat. Namun, tidak ada indikasi bahwa kedua pria tersebut terkait dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines.
Interpol mengatakan pihaknya dan penyelidik nasional bekerja sama untuk membongkar identitas asli kedua pemegang paspor palsu itu.
Dari gambar tersebut, terekam jelas nomor tiket yang berurutan yakni 7842280116099 dan 7842280116100. Untuk tiket yang dipesan atas nama Maraldi, tertulis tiket penerbangan dari Kuala Lumpur transit di Peking, lalu lanjut ke Amsterdam dan berakhir di Kopenhangen, Denmark.
Sementara Kozel, berangkat dari Kuala Lumpur, transit di Peking, lanjut ke Amsterdam dan berakhir di Frankfurt, Jerman.
Menurut polisi Thailand, Kolenel Supachai Phuykaeokam, tiket tersebut dibeli dari sebuah agen travel di Pattaya. Harian Guardian menyebut agen travel bernama Grand Horizon mengaku membantu memesankan tiket pesawat bagi kedua pemegang paspor palsu. Dia mengaku tiket tersebut dipesan oleh seseorang berkewarganegaraan Iran bernama Ali.
Kepada pemilik agen travel, Benjaporn Krutnait, Ali memesan dua tiket murah tujuan ke Eropa bagi kedua kliennya.
Sementara operator telepon maskapai KLM yang berbasis di China membenarkan pada Minggu kemarin adanya penumpang bernama Maraldi dan Kozel yang membeli tiket sekali jalan menggunakan penerbangan KLM. Dijadwalkan setelah transit di Beijing, Kozel dan Maraldi akan menuju ke lokasi akhir mereka di Benua Eropa.
Sebagai pemegang paspor Uni Eropa, maka penumpang tidak perlu mengurus visa ke China.
Sejak awal, Interpol telah memperingatkan kenaikan perjalanan internasional di tengah kian meningkatnya sebuah pasar baru tindak kejahatan yakni pencurian identitas. Pelaku biasanya mencuri paspor seseorang lalu digunakan untuk menjadi imigran ilegal.
Namun, tidak sedikit yang menggunakannya untuk menyelundupkan narkoba atau melakukan tindak teror. Pada tahun 2013 kemarin, tercatat lebih dari 1 miliar kali para pelancong menumpang pesawat dengan keadaan paspornya tidak diperiksa sesuai dengan pangkalan data interpol.

sumber
Spoiler for sumber:
ane harap semoga cepat terungkap
yes

no

Diubah oleh B0eDy 11-03-2014 07:53
0
2.4K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan