Penulis : Ihsanuddin , Editor : Palupi Annisa Auliani , Senin, 10 Maret 2014 | 23:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku siap jika harus dipasangkan menjadi calon wakil presiden Joko Widodo alias Jokowi. Selama untuk kebaikan bangsa, Kalla mengaku tak akan menolak.
"Saya tidak pernah menolak. Kalau untuk bangsa, kita harus siap. Itu kan untuk berbuat yang terbaik dengan bangsa ini," kata Kalla, di Jakarta, Senin (10/3/2014) malam. Namun, dia mengaku tidak mau terlalu banyak berspekulasi saat ini.
Menurut Kalla, semua akan terang benderang setelah pemilu legislatif pada 9 april 2014. "Ya nanti kita bicarakan setelah pileg nanti. Bukan soal lamar-melamar, tapi kita lihat setelah pileg realisasinya," ujar salah satu bakal calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
Terkait dengan wacana PKB yang ingin berduet dengan partai Jokowi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Kalla menyambutnya dengan positif. Dia menilai koalisi merupakan sesuatu yang penting bagi sebuah partai politik. "Makin banyak koalisi untuk hadapi pilpres, makin bagus. Harus ada keterbukaan," ujarnya.
Seperti diberitakan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB Marwan Ja'far PKB berharap bisa mengonkretkan koalisi dengan PDI-P sebelum pileg. Marwan mengaku, selama ini PKB memang sudah menjalin komunikasi dengan PDI-P, tetapi masih sebatas pertemuan informal.
Menurut Marwan, sejak dulu PDI-P dan PKB sudah memiliki chemistry yang kuat. Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), kata dia, juga memiliki hubungan yang baik dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang menjadi wakil presiden saat itu.
Jika koalisi benar-benar terjalin, Marwan mengatakan, PDI-P dan PKB kemungkinan mengajukan calon presiden dan wakil presiden. Wacana duet Jokowi-Kalla pun kembali mencuat dengan rencana koalisi ini.
Sumber :
http://indonesiasatu.kompas.com/read...awapres.jokowi
Dulu katanya mau pulang kampung setelah gagal jadi presiden 2009. Sudah dicabut pernyataannya Pak ?