pagi ini, menurur saya udah sebulan lamanya asap d pekanbaru, tak ada tampak langit biru, kmi merindukan langit biru, hujan, dan melihat bintang dimalam hari, kami yg katanya di negeri jawa sana, sebenarnya tidak, jangan kira kmi disini senang dan bahagia, tapi saya sebagai putra daerah, tidak merasakan hal sumber daya kami sendiri, slalu ada yg lebih d atas yg lebih bs mengelola sumber daya, sebagian pendatang k riau, pekanbaru adalah orang2 yg tidak memiliki talenta dan datang merusak tatanan ekosistem dan merusak keindahan kota, mereka para pendatanf tidak memperdulikan daerah kmi, dgn membuang sampah sembarang, bersikap seperti layaknya orang paling hebat didunia, bagi yg tlah mampu pendatang ini membeli tanah dan membuka lahan sawit, dalam membuka lahan sawit mereka melakukan dengan penebangan hutan, lalu membakar sampahnya, ada jg yg tlah mempunyai sawit ingin meremajakan sawitnya dgn cara membakar jg ...


dilain sisi pendatang yg mendatangi kota pekanbaru yg berharap lebih d kota, dgn tidak mempunyai skil dan talenta, mereka lebih suka mengemis, entah siapa yg mulai, tp orang yg tidak berusaha seperti itu tidam disukai oleh allah swt,.

pemerintah pemko pun tidak bs berbuat banyak terhadap pendatang yg seperti ini,. pemprov tidak bs juga menyelesaikan perkara kebakaran hutan, padahal personil kita ini polisi dan lain2 sudah banyak, setiap tahun polisi membuka lowonga menjadi polisi, pemprov blm bekerja maksimal, bagaimana setiap tahun slalu ada asap? kenapa tidak ada penyelesaian yg cepat tanggap,? setiap tahun slalu seperti ini, apakah tidak belajar dr masa2 yg lalu?? tuhan marah kepada para penguasa, dgn memberikan cobaan kepada kita...
ini adalab poto dr jembatan leton, yg mana ditempat yg jadi objek ada jembatan baru, dan dibackground nya ada gedung2 dan sungai...


ini adalah poto alat pendeteksi udara dikota pekanbaru, tadi malam menunjukan level bahaya...


atung yang disimpang sibuk pun sudah berubah bentuk, pake masker ...

kota ini seperti kota mati, tiada ada suara yg brani berkata !!!

caleg2 dr partai pun tak sanggup untuk bersuara, yang mana disaat ini mereka bs kampanye dan berorasi...tp mereka bungkam.



mrisnya...saya dapat berita dari dp bbm temen dibandung...tentang kabut asap ini, sudah banyak pasien ISPA yg d rmh sakit, kami masyarakat tidak bisa apa2, para pembakarahan meraup untung dgn membuka lahan baru dan menuai hasil dr perkebunannya, kami yg tidak melakukan sengsara, ingin rasanya saya tangkap dan pertanyakan apa maksud dr para pembakar lahan, apakah mereka tak punya hati?


liat anak-anak ini, mereka bermain bebas diluar, mereka tak tau apa yg sedang mereka hirup, karena didalam pikira mereka dan masa umur seperti ini anak-anak hanya ingin bermain..

kasan saya melihat ibu dan anaknya keluar mesti menggunakan masker dan payung agar tidak terkena partikel asap yg dapat merusak paru-paru..


bagamana tanggapan anda?
indonesia bukan hanya pulau jawa saja,
perhatikan kami juga...

sebagian hasil pendapatan kami serahkan k pusat, tapi pusat belum optimal dalam menanggapi musibah ini,

pemprov juga seakan tidak belajar dari masa-masa yang lalu tentang pembakaran lahan hutan ini.

jika anda ingin melihat riau kota pekanbaru, silahkan datang kekota kami
..
"SILENT CITY"
and
"THE LOST CITY"