- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
trit bermanfaat gan, utamakan komeng dan RATE kagak nolak jika dikasih cendoool


TS
codoot
trit bermanfaat gan, utamakan komeng dan RATE kagak nolak jika dikasih cendoool
Maaf kalau ane repost, disini ane hanya ingin berbagi gan, jika TRIT yang ane posting ini bermanfaat ane tidak menolak jika dikasih
and 
Biar Pekerjaan Terasa Ringan
Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
Ada kalanya, pekerjaan kita itu terasa beraaaat sekali ya.
Sejak bangun tidur pun kita sudah merasakan bahwa pekerjaan ini akan terasa
berat. Entah karena memang dari kemarin juga sudah berat, atau karena feeling
kita mengatakan bahwa ini akan menjadi hari yang sangat berat. Padahal, berat
ringannya pekerjaan sama sekali tidak ada kaitannya dengan imbalan yang kita
dapatkan. Jika kita merasa pekerjaan ini ringan, bayaran kita segitu. Saat kita
merasa berat bayarannya ya segitu juga. Jadi, mendingan merasa ringan kan, dari
pada merasa berat saat menjalaninya?
Kira-kira dua puluh tahun lalu, kalau menyetir mobil; kita
mesti mengeluarkan tenaga extra untuk memutar kemudinya. Semakin besar mobilnya,
semakin besar tenaga yang kita gunakan untuk memutar lingkar kemudinya. Makanya,
dizaman itu sopir truk pasti badannya besar-besar. Orang kerempeng seperti
saya, tidak akan sanggup mengendarainya. Sekarang beda banget. Tidak dibutuhkan
tenaga besar untuk memutar kemudi sekalipun mobil yang kita kendarai itu besar.
Enteng banget rasanya. Kenapa? Karena kendaraan zaman sekarang sudah dilengkapi
dengan ‘power streering’. Dengan kelengkapan itu, kita bisa memutar kemudi
mobil sekalipun hanya menggunakan jempol dan telujuk saja kan?
Jika pernah mengalami kerusakan pada system power steering
dimobil Anda, pasti Anda paham apa yang saya maksudkan. Jika belum
mengalaminya, sebaiknya Anda mencoba menyetir mobil yang tidak menggunakan
power steering. Supaya Anda tahu bedanya. Dijamin, bahu dan tangan Anda akan
terasa pegal. Dan hati Anda akan dongkol. Karena tanpa power steering itu,
mengendarai mobil menjadi terasa sangat berat. Pekerjaan kita, kira-kira begitu
juga. Bobotnya mungkin saja sama dengan yang orang lain mesti tangani. Tapi,
kalau fungsi ‘power steering’ dalam hati kita tidak berjalan dengan baik; maka
kita akan merasakan beban berat selama menjalaninya.
Ini loh yang membedakan, kenapa ada orang yang seneng saja
saat bekerja. Meskipun pekerjaannya tidak terbilang ringan. Dan ada juga yang
mengeluuuuuh saja. Padahal kalau dibandingkan dengan orang lain, dia lebih
beruntung. Mungkin pekerjaannya lebih bersih. Ruang kerjanya lebih nyaman. Pendapatannya
juga lebih besar. Tapi, karena peran ‘power steering’ didalam dirinya tidak
berfungsi dengan baik, maka jiwanya jadi lembek. Sedangkan orang yang fungsi power steering dalam dirinya
berjalan dengan baik punya kekuatan jiwa yang lebih besar dari tuntutan
kerjanya. Makanya, meski pekerjaannya berat; perasaannya ya ringan saja.
Ijinkan saya menegaskan bahwa topik kita sekarang ini adalah
tentang menjadikan pekerjaan ‘terasa ringan’. Bukan tentang pekerjaan yang
ringan-ringan. Kita hendak menumbuhkan perasaan ringan saat menghadapi
pekerjaan. Jadi ini tidak ada kaitannya dengan beban kerja, atau tingkat
kesulitan yang kita hadapi dalam pekerjaan itu. Faktanya, orang yang bekerja
keras dengan tuntutan kerja yang berat masih bisa senang hati dalam
menjalaninya. Bahkan sekalipun mesti berlumur lumpur, atau bermandikan
keringat. Mereka tetap hepi saat bekerja. Namun orang yang pekerjaannya adem
ayem diruang ber-AC di kantoran yang wah pun banyak yang pada mengeluh kan?.
Jelas sekali jika berat dan ringannya pekerjaan tidak
mewakili berat ringannya perasaan. Bobot pekerjaan, sangat berkaitan dengan
tugas, kewenangan, jabatan, maupun jenis profesi seseorang. Tapi kenikmatan dan
kenyamanan dalam menjalaninya sepenuhnya bergantung kepada bagaimana orang itu
sendiri menyikapi keseharian kerjanya. Pekerjaan boleh berat banget. Tapi kalau
kita menjalaninya dengan perasaan ringan, oooh… akan ringan juga hari-hari
kerja kita kan. Kita, tidak mungkin minta jatah pekerjaan dikurangi. Kita,
tidak mungkin bilang kalau pekerjaan ini terlalu banyak. Kita juga tidak patut
mengatakan kalau pekerjaan itu melebihi yang seharusnya.
Sebagai seorang professional, kita mesti bersedia untuk
menjalani penugasan yang diberikan. Dan memberikan hasil yang memuaskan. Dan
sebagai seorang pribadi kita juga mesti menjadikan setiap aktivitas yang kita
jalani sehari-hari itu menyenangkan dan melegakan. Iyya dong. Agak percuma juga
sih kalau karir kita bagus misalnya. Jabatan kita naik. Dan gaji kita tinggi.
Tapi, kita sama sekali tidak bisa menikmatinya. Kalau begitu ceritanya sih,
kita bekerja hanya karena butuh duwitnya dowang kan? Bukan butuh kesempatan
untuk mengekspresikan diri atau mencurahkan kemampuan yang kita miliki.
Tidak usah jauh-jauh menilai orang lain deh. Kita saja. Pernah
nggak merasa beraaat banget buat pergi kerja. Sebeel banget mau ketemu boss.
Takuut banget waktu harus presentasi didepan manajemen. Hal-hal semacam itu
menandakan kita masih ‘merasa’ pekerjaan ini sebagai beban berat. Dan dengan
perasaan berat itu, kita tidak mungkin bisa mencurahkan seluruh kemampuan yang
kita miliki untuk menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi. Seperti mobil
yang tidak berfungsi system power steeringnya, kita merasa berat saat
menjalaninya.
Konkritnya, apa sih power steering dalam diri kita itu?
Ketulusan kita. Keikhlasan kita. Dalam menjalani hari-hari kita. Jika kita
tulus ikhlas dalam melakukan sesuatu; maka tidak ada ganjalan apapun dalam hati
kan? Tentu saja. Namanya tulus dan ikhlas, apapun yang terjadi akan kita jalani
dengan lapang dada. Nggak ada gerutu. Nggak ada keluh kesah. Ya dijalani saja.
Makanya, hati kita terasa lapang. Dan kalau hati kita lapang, biasanya kan kita
bersedia untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dong. Dan hasilnya pun
pasti baik. Kalau hasil kerja kita baik, maka biasanya rewardnya juga baik.
Apa yang terjadi ketika kita mendapatkan reward yang baik? Perasaan
kita menjadi semakin baik kan? Kalau perasaan kita semakin baik, kita makin
tulus nggak? Iyya. Makin ikhlas? Banget. Makin baik dalam bekerja? Pastinya.
Makin bagus hasilnya? Tentunya. Makin bagus juga rewardnya? Otomatis. Maka
terbentuklah sebuah lingkaran yang menyenangkan. Sehingga semakin lama, kita
merasa semakin senang menjalani profesi ini. Dan semakin lama, kita semakin
berprestasi. Sekalipun beban pekerjaan kita semakin lama semakin bertambah
berat. Namun semua itu kita jalani dengan perasaan yang ringan.
Catatan :
Berat ringannya pekerjaan tidak menentukan berat ringannya
perasaan. Jika kita tulus ikhlas dalam menjalaninya, seberat apapun beban kerja
yang berada dipundak kita akan tetap terasa ringan. Dan kita, tetep hepi
selamanya menjalaninya.






Biar Pekerjaan Terasa Ringan
Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
Ada kalanya, pekerjaan kita itu terasa beraaaat sekali ya.
Sejak bangun tidur pun kita sudah merasakan bahwa pekerjaan ini akan terasa
berat. Entah karena memang dari kemarin juga sudah berat, atau karena feeling
kita mengatakan bahwa ini akan menjadi hari yang sangat berat. Padahal, berat
ringannya pekerjaan sama sekali tidak ada kaitannya dengan imbalan yang kita
dapatkan. Jika kita merasa pekerjaan ini ringan, bayaran kita segitu. Saat kita
merasa berat bayarannya ya segitu juga. Jadi, mendingan merasa ringan kan, dari
pada merasa berat saat menjalaninya?
Kira-kira dua puluh tahun lalu, kalau menyetir mobil; kita
mesti mengeluarkan tenaga extra untuk memutar kemudinya. Semakin besar mobilnya,
semakin besar tenaga yang kita gunakan untuk memutar lingkar kemudinya. Makanya,
dizaman itu sopir truk pasti badannya besar-besar. Orang kerempeng seperti
saya, tidak akan sanggup mengendarainya. Sekarang beda banget. Tidak dibutuhkan
tenaga besar untuk memutar kemudi sekalipun mobil yang kita kendarai itu besar.
Enteng banget rasanya. Kenapa? Karena kendaraan zaman sekarang sudah dilengkapi
dengan ‘power streering’. Dengan kelengkapan itu, kita bisa memutar kemudi
mobil sekalipun hanya menggunakan jempol dan telujuk saja kan?
Jika pernah mengalami kerusakan pada system power steering
dimobil Anda, pasti Anda paham apa yang saya maksudkan. Jika belum
mengalaminya, sebaiknya Anda mencoba menyetir mobil yang tidak menggunakan
power steering. Supaya Anda tahu bedanya. Dijamin, bahu dan tangan Anda akan
terasa pegal. Dan hati Anda akan dongkol. Karena tanpa power steering itu,
mengendarai mobil menjadi terasa sangat berat. Pekerjaan kita, kira-kira begitu
juga. Bobotnya mungkin saja sama dengan yang orang lain mesti tangani. Tapi,
kalau fungsi ‘power steering’ dalam hati kita tidak berjalan dengan baik; maka
kita akan merasakan beban berat selama menjalaninya.
Ini loh yang membedakan, kenapa ada orang yang seneng saja
saat bekerja. Meskipun pekerjaannya tidak terbilang ringan. Dan ada juga yang
mengeluuuuuh saja. Padahal kalau dibandingkan dengan orang lain, dia lebih
beruntung. Mungkin pekerjaannya lebih bersih. Ruang kerjanya lebih nyaman. Pendapatannya
juga lebih besar. Tapi, karena peran ‘power steering’ didalam dirinya tidak
berfungsi dengan baik, maka jiwanya jadi lembek. Sedangkan orang yang fungsi power steering dalam dirinya
berjalan dengan baik punya kekuatan jiwa yang lebih besar dari tuntutan
kerjanya. Makanya, meski pekerjaannya berat; perasaannya ya ringan saja.
Ijinkan saya menegaskan bahwa topik kita sekarang ini adalah
tentang menjadikan pekerjaan ‘terasa ringan’. Bukan tentang pekerjaan yang
ringan-ringan. Kita hendak menumbuhkan perasaan ringan saat menghadapi
pekerjaan. Jadi ini tidak ada kaitannya dengan beban kerja, atau tingkat
kesulitan yang kita hadapi dalam pekerjaan itu. Faktanya, orang yang bekerja
keras dengan tuntutan kerja yang berat masih bisa senang hati dalam
menjalaninya. Bahkan sekalipun mesti berlumur lumpur, atau bermandikan
keringat. Mereka tetap hepi saat bekerja. Namun orang yang pekerjaannya adem
ayem diruang ber-AC di kantoran yang wah pun banyak yang pada mengeluh kan?.
Jelas sekali jika berat dan ringannya pekerjaan tidak
mewakili berat ringannya perasaan. Bobot pekerjaan, sangat berkaitan dengan
tugas, kewenangan, jabatan, maupun jenis profesi seseorang. Tapi kenikmatan dan
kenyamanan dalam menjalaninya sepenuhnya bergantung kepada bagaimana orang itu
sendiri menyikapi keseharian kerjanya. Pekerjaan boleh berat banget. Tapi kalau
kita menjalaninya dengan perasaan ringan, oooh… akan ringan juga hari-hari
kerja kita kan. Kita, tidak mungkin minta jatah pekerjaan dikurangi. Kita,
tidak mungkin bilang kalau pekerjaan ini terlalu banyak. Kita juga tidak patut
mengatakan kalau pekerjaan itu melebihi yang seharusnya.
Sebagai seorang professional, kita mesti bersedia untuk
menjalani penugasan yang diberikan. Dan memberikan hasil yang memuaskan. Dan
sebagai seorang pribadi kita juga mesti menjadikan setiap aktivitas yang kita
jalani sehari-hari itu menyenangkan dan melegakan. Iyya dong. Agak percuma juga
sih kalau karir kita bagus misalnya. Jabatan kita naik. Dan gaji kita tinggi.
Tapi, kita sama sekali tidak bisa menikmatinya. Kalau begitu ceritanya sih,
kita bekerja hanya karena butuh duwitnya dowang kan? Bukan butuh kesempatan
untuk mengekspresikan diri atau mencurahkan kemampuan yang kita miliki.
Tidak usah jauh-jauh menilai orang lain deh. Kita saja. Pernah
nggak merasa beraaat banget buat pergi kerja. Sebeel banget mau ketemu boss.
Takuut banget waktu harus presentasi didepan manajemen. Hal-hal semacam itu
menandakan kita masih ‘merasa’ pekerjaan ini sebagai beban berat. Dan dengan
perasaan berat itu, kita tidak mungkin bisa mencurahkan seluruh kemampuan yang
kita miliki untuk menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi. Seperti mobil
yang tidak berfungsi system power steeringnya, kita merasa berat saat
menjalaninya.
Konkritnya, apa sih power steering dalam diri kita itu?
Ketulusan kita. Keikhlasan kita. Dalam menjalani hari-hari kita. Jika kita
tulus ikhlas dalam melakukan sesuatu; maka tidak ada ganjalan apapun dalam hati
kan? Tentu saja. Namanya tulus dan ikhlas, apapun yang terjadi akan kita jalani
dengan lapang dada. Nggak ada gerutu. Nggak ada keluh kesah. Ya dijalani saja.
Makanya, hati kita terasa lapang. Dan kalau hati kita lapang, biasanya kan kita
bersedia untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dong. Dan hasilnya pun
pasti baik. Kalau hasil kerja kita baik, maka biasanya rewardnya juga baik.
Apa yang terjadi ketika kita mendapatkan reward yang baik? Perasaan
kita menjadi semakin baik kan? Kalau perasaan kita semakin baik, kita makin
tulus nggak? Iyya. Makin ikhlas? Banget. Makin baik dalam bekerja? Pastinya.
Makin bagus hasilnya? Tentunya. Makin bagus juga rewardnya? Otomatis. Maka
terbentuklah sebuah lingkaran yang menyenangkan. Sehingga semakin lama, kita
merasa semakin senang menjalani profesi ini. Dan semakin lama, kita semakin
berprestasi. Sekalipun beban pekerjaan kita semakin lama semakin bertambah
berat. Namun semua itu kita jalani dengan perasaan yang ringan.
Catatan :
Berat ringannya pekerjaan tidak menentukan berat ringannya
perasaan. Jika kita tulus ikhlas dalam menjalaninya, seberat apapun beban kerja
yang berada dipundak kita akan tetap terasa ringan. Dan kita, tetep hepi
selamanya menjalaninya.




0
1.1K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan