- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Miris, Aneka Pelecehan Seksual yang Dialami Pramugari


TS
pepengtea
Miris, Aneka Pelecehan Seksual yang Dialami Pramugari
Hong Kong - Tak jarang awak kabin pesawat, termasuk pramugari dan pramugara menjadi sasaran empuk pelecehan seksual. Mulai dari disentuh sampai dicium. Tapi pelakunya belum tentu para traveler lho.
Pelecehan seksual terhadap awak kabin terjadi di berbagai maskapai. Hal itulah yang menjadi alasan Equal Opportunities Commission (EOC), badan yang bergerak di bidang Hak Asasi Manusia melakukan survei terkait pelecehan tersebut.
EOC berbasis di Hong Kong, dan bekerjasama dengan Hong Kong Flight Attendants Alliance (HKFAA). Dilansir dari News Australia, Senin (24/2/2014), survei ini digelar mulai November 2013 sampai Januari 2014.
Ada 392 responden yang menjawab kuisioner. Sebanyak 86% responden adalah wanita, dan 14% adalah pria. Mereka adalah anggota HKFAA yang merupakan awak kabin beberapa maskapai antara lain Cathay Pacific, Dragonair, British Airways, dan United Airlines.
Hasil survei tersebut cukup mengejutkan. Sekitar 27% responden (29% wanita, 17% pria dari total responden) mengalami pelecehan seksual di pesawat dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.
Pelecehan seksual yang menimpa awak kabin ini didominasi kontak fisik, mulai dari menepuk, menyentuh, mencium atau mencubit. Ada pula pelecehan berupa candaan, namun dengan konten seksual. Termasuk meminta perbuatan seksual secara eksplisit.
Sekitar 59% pelecehan seksual dilakukan oleh penumpang pesawat. Sisanya, 41% pelecehan seksual dilakukan oleh rekan kerja termasuk awak kabin senior dan pilot. Pihak EOC pun menekankan awak kabin beserta pihak maskapai tak bisa berbuat banyak terhadap pelecehan seksual yang terjadi di pesawat.
"Sampai saat ini tak ada peraturan legal untuk melindungi awak kabin dari pelecehan seksual para penumpang," tutur Dr John Tse Wing-ling, Head of Policy and Research Committee EOC.
Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Pelecehan seksual terhadap awak kabin terjadi di berbagai maskapai. Hal itulah yang menjadi alasan Equal Opportunities Commission (EOC), badan yang bergerak di bidang Hak Asasi Manusia melakukan survei terkait pelecehan tersebut.
EOC berbasis di Hong Kong, dan bekerjasama dengan Hong Kong Flight Attendants Alliance (HKFAA). Dilansir dari News Australia, Senin (24/2/2014), survei ini digelar mulai November 2013 sampai Januari 2014.
Ada 392 responden yang menjawab kuisioner. Sebanyak 86% responden adalah wanita, dan 14% adalah pria. Mereka adalah anggota HKFAA yang merupakan awak kabin beberapa maskapai antara lain Cathay Pacific, Dragonair, British Airways, dan United Airlines.
Hasil survei tersebut cukup mengejutkan. Sekitar 27% responden (29% wanita, 17% pria dari total responden) mengalami pelecehan seksual di pesawat dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.
Pelecehan seksual yang menimpa awak kabin ini didominasi kontak fisik, mulai dari menepuk, menyentuh, mencium atau mencubit. Ada pula pelecehan berupa candaan, namun dengan konten seksual. Termasuk meminta perbuatan seksual secara eksplisit.
Sekitar 59% pelecehan seksual dilakukan oleh penumpang pesawat. Sisanya, 41% pelecehan seksual dilakukan oleh rekan kerja termasuk awak kabin senior dan pilot. Pihak EOC pun menekankan awak kabin beserta pihak maskapai tak bisa berbuat banyak terhadap pelecehan seksual yang terjadi di pesawat.
"Sampai saat ini tak ada peraturan legal untuk melindungi awak kabin dari pelecehan seksual para penumpang," tutur Dr John Tse Wing-ling, Head of Policy and Research Committee EOC.
Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
0
10.5K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan