Sebungkus pelastik oleh-oleh dari tanah Batak yaitu tepatnya dari Porsea ke Jakarta yang saya bawa membuat sanak saudara saya cukup senang. Apa yang ada di bungkusan tersebut ternyata hanyalah cemilan. Adalah beras olahan atau yang sering disebut emping padi dari Toba.

Beras yang digongseng dan ditumbuk hingga berbentuk pipih. Sederhana bukan? tapi itulah uniknya Tipa-tipa ini, dibuat dari biji padi muda berkualitas dan pilihan menjadi cemilan yang sekarang sering dikirim ke kota besar seperti Medan, Jakarta, Kalimantan hingga sudah sampai ke luar negeri.

Harum, gurih dan baunya sangat segar membuat tidak bosan-bosannya mengunyah cemilan ini apalagi diberi gula atau serutan kelapa.
Tipa-tipa itu sebetulnya adalah camilan istimewa di berbagai negara, dan daerah saya sendiri kota Kecamatan Porsea adalah perwakilan Tanah Batak yang memiliki sejarah pembuatanya secara tradisional. Di India, misalnya tipa-tipa ini disebut “POHA” dan menjadi makanan tradisional mereka untuk bahan bubur (asin atau manis), kare, nasi goreng, dan lain-lainya. Di Inggris misalnya tipa-tipa ini di makan untuk sarapan pagi dengan susu dingin atau panas, dan ditambahkan gula atau madu. Atau bisa juga direbus jadi bubur panas ditambahkan anggur kering (raisins). Tipa-tipa dalam bahasa Inggris adalah “Rice flakes”.
Daerah lain di Indonesia yang membuat tipa-tipa adalah Padang (Sumbar), tapi mereka membuatnya dari beras ketan, sering dimakan dengan kelapa parut dan gula merah. Ada juga yang merendamnya dengan santan sebelum dimakan.



Harga Tipa-tipa ini tergolong cukup murah dan terjangkau, tersedia dalam bentuk bungkusan dari harga Rp.5.000,- sampai seharga Rp. 20.000,- anda sudah bisa menikmati oleh-oleh khas Porsea ini. Penjualnya pun cukup banyak, di sepanjang jalan lintas Porsea anda akan dapat melihat karung berisi tipa-tipa berjejer di depan rumah para pedagang.

Saya sendiri sewaktu SMP sepulang sekolah bersama teman-teman sering memungut dari karung-karung penjual sewaktu melewatinya dan memakannya dan anehnya itu adalah hal yang wajar dan belum pernah ada penjual yang memarahinya, sepertinya pedagang Tipa-tipa di Porsea merasa senang kalau tipa-tipanya dipungut itu artinya tipa-tipanya enak. Tipa-tipa adalah cemilan dari Porsea juga yang sering dimakan sebagai anti mabuk juga saat perjalanan panjang sehingga orang yang ingin bepergian dengan bus ke Medan atau ke luar Sumatera sering membelinya.



Sebagai generasi muda Batak sepatutnya kita semakin memperkenalkan lagi potensi daerah kita, jangan sampai Tipa-tipa diklaim oleh daerah atau negara lain baru kita ribut. Tipa-tipa yang enak semoga semakin enak penyebarannya tidak hanya di Sumatera saja tetapi sampai tingkat Internasional. Mungkin dengan berbagai variasi kita bisa membuat tipa-tipa semakin enak.

sumur