Kerap muncul di televisi membuat Ely dikenal banyak orang. Menjadi seorang selebritis bukan hal yang kerap ia impikan. "Aku sama sekali enggak pernah mengkhayal bisa jadi seperti sekarang ini," tukas Ely. Bisa dipahami bila Ely tak pernah bermimpi menjadi selebriti. Secara fisik, Elly sadar ia punya penampilan berbeda dengan wanita kebanyakan. Hidupnya yang penuh lika-liku membuatnya sibuk memikirkan hidup ketimbang bermimpi menjadi orang terkenal.

Sejak kecil Elly memiliki keunikan pada bagian giginya. Gara-gara itu ia sering dihina teman sepermainannya. "Waktu kecil aku sering dicela 'gigi tongos'. Tapi saya diam saja. Memang keadaan saya begini," akunya. Elly mengatakan, dirinya adalah ciptaan Allah. Bila ada orang yang menghinanya, sama saja dengan menghina Allah. Elly tidak pernah membalas hinaan tersebut.


Ketika menginjak usia 22 tahun, Elly kimpoi lari dengan seorang pria berprofesi sebagai pengamen. Pasangan ini memutuskan kimpoi lari karena hubungan mereka tak direstui kedua orang tua Elly. Pernikahan ini tak berlangsung lama. Dari pernikahannya, ia mendapatkan seorang anak perempuan bernama Fitri.

Setelah bercerai dengan suami pertama, Elly mencoba kembali menjalin asmara. Ia lalu menikahi kekasihnya itu. Dari suami keduanya ia mendapatkan dua anak bernama Yoga dan Ulfi. Lagi-lagi rumah tangga Elly kandas. Setelah 12 tahun menikah, keduanya sepakat berpisah. "Suami enggak setuju saya mulai kerja jadi kordinator penonton. Jadi kami bercerai," paparnya pelan.

Bicara pekerjaan, Elly telah melakoni banyak profesi untuk menyambung hidup. Ia pernah menjadi pembantu rumah tangga, tukang cuci, berjualan kue dan kulit ketupat. Elly terpaksa bekerja karena penghasilan suaminya sangat kecil, tak cukup untuk memennuhi kebutuhan keluarganya. "Saya kerja apa saja yang penting uang yang aku dapat halal," imbuhnya.

Saat masih hidup susah, sama sekali Elly tidak pernah untuk iri hati dengan orang lain yang lebih beruntung darinya. "Saya punya banyak teman orang kaya, yang punya mobil dan perhiasan. Tapi saya enggak iri apalagi berniat mencuri barang mereka. Saya hanya berpikir kalau ada rezeki, saya pasti bisa beli barang-barang itu," kenang Elly.

Elly pernah menderita sakit usus buntu yang membutuhkan biaya yang banyak. Kondisi ini membuat dia berhutang sana-sini untuk keperluan pengobatannya. Karena tak punya uang, ia kesulitan bayar hutang-hutang yang menumpuk. Elly nyaris menjual ginjalnya. Untungnya, ia kembali mencari kerja untuk menyembuhkan penyakitnya itu.

Koordinator sekaligus artis dengan akun twitter @elly_sugigi tersebut bisa dikatakan nasibnya mulai membaik ketika ia bekerja sebagai kordinator penonton televisi. Lewat pekerjaan itu, Elly berhasil merubah hidupnya. Dari penghasilannya, ia berhasil merenovasi rumah orang tuanya dan membeli rumah dan mobil baru.

"Alhamdulillah sekarang sudah hidup enak dan bisa membeli beberapa barang. Saya punya impian untuk menghajikan orang tua," harapnya. Dari pekerjaannya sebagai kordinator penonton dan menjadi bintang tamu, dalam sebulan Elly bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 35 Juta. dikutip dari tabloidbintang.com


ditunggu komengnya gan kalo ngga keberatan bagi anunya juga boleh