- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dua Gelar di All England, Pencapaian Terbaik 'Merah Putih' Sejak 1994
TS
penjelajahalam
Dua Gelar di All England, Pencapaian Terbaik 'Merah Putih' Sejak 1994
Selamat buat pasangan ganda putra Indonesia Mohamad Ahsan / Hendra Setiawan dan Pasangan Ganda Campuran Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir yang menjadi juara di Kejuaraan bulu tangkis bergengsi All England
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir memegang trofi usai menjuarai ganda campuran Kejuaraan All England di Birmingham, Inggris, Ahad (10/3).
Mohamad Ahsan / Hendra Setiawan memegang piala berkalungkan bendera Indonesia
Quote:
Jakarta - Indonesia sukses membawa pulang dua gelar juara dari All England 2014. Hasil tersebut merupakan pencapaian terbaik 'Merah Putih' di turnamen bulutangkis tertua itu dalam 20 tahun.
Ganda putra yang diwakili pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mempersembahkan trofi juara pertama.
Memainkan partai final kedua di National Indoor Arena, Ahsan/Hendra menundukkan ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dua gim langsung 21-19, 21-19.
Keberhasilan Ahsan/Hendra diikuti oleh juara All England dua tahun belakangan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Diunggulkan di tempat kedua, Tontowi/Liliyana membuat tak berkutik pasangan rangking satu Zhang Nan/Zhao Yunlei 21-13, 21-17 sekaligus memenangi gelar juara ketiga mereka.
Pencapaian terbaik Indonesia di turnamen All England terjadi di tahun 1994 dengan membawa pulang tiga gelar dari nomor tunggal putra, tunggal putri dan ganda putra.
Tunggal putra dipersembahkan oleh Hariyanto Arbi, tunggal putri dari Susi Susanti sedangkan ganda putra lewat Rudy Gunawan/Bambang Suprianto.
Sumber : detik
Ganda putra yang diwakili pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mempersembahkan trofi juara pertama.
Memainkan partai final kedua di National Indoor Arena, Ahsan/Hendra menundukkan ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dua gim langsung 21-19, 21-19.
Keberhasilan Ahsan/Hendra diikuti oleh juara All England dua tahun belakangan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Diunggulkan di tempat kedua, Tontowi/Liliyana membuat tak berkutik pasangan rangking satu Zhang Nan/Zhao Yunlei 21-13, 21-17 sekaligus memenangi gelar juara ketiga mereka.
Pencapaian terbaik Indonesia di turnamen All England terjadi di tahun 1994 dengan membawa pulang tiga gelar dari nomor tunggal putra, tunggal putri dan ganda putra.
Tunggal putra dipersembahkan oleh Hariyanto Arbi, tunggal putri dari Susi Susanti sedangkan ganda putra lewat Rudy Gunawan/Bambang Suprianto.
Sumber : detik
Bagi Tontowi Ahmad dan Lyliana Natsir ternyata mereka Hattrick gan,,,
Spoiler for Hattrick:
(Birmingham, 9/3/2014)
Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil mewujudkan mimpi mereka untuk meraih gelar hattrick di ajang All England Super Series Premier 2014. Sebelumnya, Tontowi/Liliyana juga berjaya di All England 2012 dan 2013.
Selain hattrick di All England, Tontowi/Liliyana juga mencetak hattrick di turnamen India Open Super Series 2011, 2012 dan 2013 serta turnamen Macau Open Grand Prix Gold tahun 2010, 2011 dan 2012.
Titel All England 2014 diraih Tontowi/Liliyana usai menundukkan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-13, 21-17. Partai duel pasangan ganda campuran top dunia ini adalah ulangan tahun lalu dimana Tontowi/Liliyana juga mengalahkan Duo Z. Uniknya, Tontowi/Liliyana menang dengan skor yang sama, 21-13, 21-17, bahkan juga dalam durasi yang sama yaitu 42 menit.
"Pastinya senang dan bangga bisa hattrick di All England, ini tidak mudah. All England adalah turnamen bergengsi dan bersejarah. Tiga gelar berturut-turut di All England adalah hasil yang luar biasa," kata Liliyana yang ditemui di stadion National Indoor Arena.
"Saya tidak bisa berkata-kata, yang pasti kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak seperti pelatih, rekan-rekan ganda campuran di pelatnas, orangtua dan keluarga. Gelar hattrick di All England ini juga kami persembahkan untuk hadiah pernikahan koh Victor Hartono dari Djarum Foundation," ujar Tontowi yang merupakan atlet binaan PB Djarum.
Pada partai final yang berlangsung di stadion National Indoor Arena, Minggu (9/3/), Tontowi/Liliyana tampil memukau. Pasangan rangking dua dunia ini langsung bermain menekan dari awal pertandingan.
"Kami langsung in dari awal game pertama. Sehingga lawan tidak bisa mengembangkan permainan. Biasanya kami kalau bertemu Zhang/Zhao sering berakhir rubber game, tetapi dua kali bertemu di final All England bisa menang straight game," ungkap Liliyana.
Permainan netting Liliyana kerap mengecoh Zhao yang seringkali gagal dalam meladeni Liliyana di depan net. Sementara smash yang dihujankan Tontowi juga sering membelah pertahanan Zhang/Zhao.
Tontowi/Liliyana juga tampak lebih sabar di lapangan dan tidak gegabah melakukan serangan. Sebaliknya, Zhang/Zhao tampak frustasi karena tak dapat keluar dari tekanan. Zhao yang biasanya lihai di depan net, seringkali melakukan kesalahan-kesalahan tak perlu.
Menang mudah di game pertama membuat Tontowi/Liliyana kian garang di game kedua. Pasangan Juara Dunia 2013 ini tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk memenangkan pertandingan dua game langsung.
Kemenangan Tontowi/Liliyana membuat Indonesia sukses memborong dua gelar dari All England 2014. Sebelumnya, pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga naik podium juara usai mengalahkan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), 21-19, 21-19. (*)
Sumber : badmintonindonesia
Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil mewujudkan mimpi mereka untuk meraih gelar hattrick di ajang All England Super Series Premier 2014. Sebelumnya, Tontowi/Liliyana juga berjaya di All England 2012 dan 2013.
Selain hattrick di All England, Tontowi/Liliyana juga mencetak hattrick di turnamen India Open Super Series 2011, 2012 dan 2013 serta turnamen Macau Open Grand Prix Gold tahun 2010, 2011 dan 2012.
Titel All England 2014 diraih Tontowi/Liliyana usai menundukkan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-13, 21-17. Partai duel pasangan ganda campuran top dunia ini adalah ulangan tahun lalu dimana Tontowi/Liliyana juga mengalahkan Duo Z. Uniknya, Tontowi/Liliyana menang dengan skor yang sama, 21-13, 21-17, bahkan juga dalam durasi yang sama yaitu 42 menit.
"Pastinya senang dan bangga bisa hattrick di All England, ini tidak mudah. All England adalah turnamen bergengsi dan bersejarah. Tiga gelar berturut-turut di All England adalah hasil yang luar biasa," kata Liliyana yang ditemui di stadion National Indoor Arena.
"Saya tidak bisa berkata-kata, yang pasti kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak seperti pelatih, rekan-rekan ganda campuran di pelatnas, orangtua dan keluarga. Gelar hattrick di All England ini juga kami persembahkan untuk hadiah pernikahan koh Victor Hartono dari Djarum Foundation," ujar Tontowi yang merupakan atlet binaan PB Djarum.
Pada partai final yang berlangsung di stadion National Indoor Arena, Minggu (9/3/), Tontowi/Liliyana tampil memukau. Pasangan rangking dua dunia ini langsung bermain menekan dari awal pertandingan.
"Kami langsung in dari awal game pertama. Sehingga lawan tidak bisa mengembangkan permainan. Biasanya kami kalau bertemu Zhang/Zhao sering berakhir rubber game, tetapi dua kali bertemu di final All England bisa menang straight game," ungkap Liliyana.
Permainan netting Liliyana kerap mengecoh Zhao yang seringkali gagal dalam meladeni Liliyana di depan net. Sementara smash yang dihujankan Tontowi juga sering membelah pertahanan Zhang/Zhao.
Tontowi/Liliyana juga tampak lebih sabar di lapangan dan tidak gegabah melakukan serangan. Sebaliknya, Zhang/Zhao tampak frustasi karena tak dapat keluar dari tekanan. Zhao yang biasanya lihai di depan net, seringkali melakukan kesalahan-kesalahan tak perlu.
Menang mudah di game pertama membuat Tontowi/Liliyana kian garang di game kedua. Pasangan Juara Dunia 2013 ini tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk memenangkan pertandingan dua game langsung.
Kemenangan Tontowi/Liliyana membuat Indonesia sukses memborong dua gelar dari All England 2014. Sebelumnya, pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan juga naik podium juara usai mengalahkan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), 21-19, 21-19. (*)
Sumber : badmintonindonesia
Spoiler for Perjalanan Tontowi/Butet di All England 2014:
Perjalanan Tontowi / Butet
5 Maret
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia) Vs Peng Soon Chan/Pei Jing Lai (Malaysia)
Di pertandingan pertama ini Si Maling dibantai tanpa ampun sama Tontowi /Butet
gan,,, Hanya dibutuhkan waktu 25 Menit untuk ngalahin malingsia dan poinyapun jauh banget.
Babak I : 21-12
Babak II : 21-5
Si Maling belom level gan ma kita hee,,,
6 Maret
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia) Vs Biao Chai / China Jinhua Tang (China)
Kalo ini musuh bebuyutan kita dari dulu gan, China saingan terberat bulu tangkis kita sejak dulu kala. Tapi kali ini china tak berkutik dan hanya bertahan 34 menit gan.
Babak I : 21-19
Babak II : 21-9
7 Maret (Perempat Final)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia) VS Danny Bawa Chrisnanta /Yu Yan Vanessa Neo (Singapore)
Lha kalo hari ini. Tontowi/Butet agak kerja ekstra gan, mereka harus dipaksa main rubber set ma pemain Singapore dan membutuhkan waktu 53 menit buat ngalahin singapore
Babak I : 21-12
Babak II : 17-21
Babak III : 21-12
8 Maret (Semi final)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia) Vs Sung Hyun Ko/Ha Na Kim (korea)
Di Semifinal juga Tontowi/Butet ga butuh waktu lama buat memastikan tiket ke final gan. Mereka bisa ngalahin pasangan K-Pop hanya dengan waktu 31 Menit dan poin yang sangat jauh
Babak I : 21-13
Babak II : 21-11
9 Maret (Final)
Sudah bisa ditebak, seperti biasanya gan. Kalo Inonesia pengen dapat gelar maka China selalu menghadang. Di Final Tontowi/Butet harus berhadapan lagi dengan pasangan china Nan Zhang/Yunlei Zhao. Tetapi diluar dugaan ternyata Tontowi / Butet tidak butuh rubber set buat ngalahin musuh bebuyutannya nig an
Babak I : 21 – 13
Babak II : 21 - 17
sumber : http://www.allenglandbadminton.com/results/
5 Maret
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia) Vs Peng Soon Chan/Pei Jing Lai (Malaysia)
Di pertandingan pertama ini Si Maling dibantai tanpa ampun sama Tontowi /Butet
gan,,, Hanya dibutuhkan waktu 25 Menit untuk ngalahin malingsia dan poinyapun jauh banget.
Babak I : 21-12
Babak II : 21-5
Si Maling belom level gan ma kita hee,,,
6 Maret
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia) Vs Biao Chai / China Jinhua Tang (China)
Kalo ini musuh bebuyutan kita dari dulu gan, China saingan terberat bulu tangkis kita sejak dulu kala. Tapi kali ini china tak berkutik dan hanya bertahan 34 menit gan.
Babak I : 21-19
Babak II : 21-9
7 Maret (Perempat Final)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia) VS Danny Bawa Chrisnanta /Yu Yan Vanessa Neo (Singapore)
Lha kalo hari ini. Tontowi/Butet agak kerja ekstra gan, mereka harus dipaksa main rubber set ma pemain Singapore dan membutuhkan waktu 53 menit buat ngalahin singapore
Babak I : 21-12
Babak II : 17-21
Babak III : 21-12
8 Maret (Semi final)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia) Vs Sung Hyun Ko/Ha Na Kim (korea)
Di Semifinal juga Tontowi/Butet ga butuh waktu lama buat memastikan tiket ke final gan. Mereka bisa ngalahin pasangan K-Pop hanya dengan waktu 31 Menit dan poin yang sangat jauh
Babak I : 21-13
Babak II : 21-11
9 Maret (Final)
Sudah bisa ditebak, seperti biasanya gan. Kalo Inonesia pengen dapat gelar maka China selalu menghadang. Di Final Tontowi/Butet harus berhadapan lagi dengan pasangan china Nan Zhang/Yunlei Zhao. Tetapi diluar dugaan ternyata Tontowi / Butet tidak butuh rubber set buat ngalahin musuh bebuyutannya nig an
Babak I : 21 – 13
Babak II : 21 - 17
sumber : http://www.allenglandbadminton.com/results/
Spoiler for Perjalanan Hendra/Ahsan di All England 2014:
5 Maret
Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) Vs Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Russia)
Di hari pertama ini Ahsan/Hendra ga terlalu kesulitan gan, mereka berhasil menyelesaikan pertandingan dengan waktu 29 menit
Babak I : 21 – 14
Babak II : 21 - 18
6 Maret
Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) Vs Chris Langride/Peter Mills (England)
Di hari kedua Hendra/Ahsan agak kewalahan melayani lawannya dari inggris ini gan. Bahkan dibabak pertama mereka kalah 8 – 21. Tapi di babak kedua Hendra/Ahsan mampu bangkit dan memaksa lawannya memainkan rubber set. Di rubber set Hendra/Ahsan menang 21-14 pertandingan selesai di menit 54
Babak I : 8 – 21
Babak II : 21-17
Rubber set : 21 - 14
7 Maret (Perempat final)
Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) Vs Haifeng Fu/Nan Zhang (China)
Seperti biasa siapa ingin juara bulu tangkis maka dia harus menghadapi China. Di Perempat Final ini Hendra/Ahsan sempat dipaksa 2 kali bermain Deuce
Babak I : 23 – 21
Babak II : 22 - 20
8 Maret (Semi final)
Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) Vs Gideon Markus Fernaldi/Markis Kido
Di Semifinal adalah pertandingan yang sangat berat gan, berat dalam artian karena Hendra/Ahsan harus berhadapan dengan pasangan dari Negara sendiri yaitu pasangan lama Hendra Setiawan yaitu Markis Kido. Pertandingan ni hanya berlangsung 22 menit dengan poin
Babak I : 21 – 7
Babak II : 21 - 12
9 Maret (Final)
Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) Vs Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Japan)
Kalo biasanya yang bertengger di final itu China, diluar dugaan kali ini Jepang menjadi lawan Indonesia di Final gan. Untuk meraih gelar All England Hendra/Ahsan membutuhkan waktu 45 menit dengan poin
Babak I : 21 19
Babak II : 21 -19
Diubah oleh penjelajahalam 10-03-2014 01:11
0
3.3K
Kutip
41
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan