- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hendra/Ahsan dan Tontowi/Liliyana Juarai All England 2014


TS
jaunfuat
Hendra/Ahsan dan Tontowi/Liliyana Juarai All England 2014
Quote:
Pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjuarai All England Super Series Premier 2014 setelah dalam final di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, Minggu, menang atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, 21-19 dan 21-19.
Kemenangan Hendra/Ahsan ini cukup istimewa karena mampu memutus rentetan kegagalan ganda putra di kejuaraan paling tua di dunia ini. Pemain Indonesia terakhir kali juara pada 2003 lewat Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Bagi Hendra/Ahsan kemenangan ini juga istimewa karena mampu melengkapi predikat juara dunia, rangking satu dunia serta menjuari kejuaraan paling tua di dunia. Kemenangan ini juga memenuhi target oleh PBSI.
Pada pertandingan final, unggulan pertama ini bermain dengan taktis dan langsung mengebrak. Kondisi ini membuat pasangan Endo/Hayakawa tertinggal. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama karena pasangan Jepang itu mampu mengejar dan berbalik unggul.
Setelah tertinggal, pasangan rangking satu dunia itu terlihat kesulitan untuk menyalip. Momen menyalip itu terjadi setelah kedudukan imbang 16-16. Hendra/Ahsan terus mendominasi hingga mengakhiri game pertama dengan 21-19.
Memasuki game kedua, unggulan pertama kejuaraan dengan total hadiah 400 ribu dollar AS kembali langsung menghentak bahkan langsung unggul. Namun pasangan Jepang juga tidak tinggal diam. Unggulan kedua ini juga memberikan tekanan hingga kedudukan 11-11.
Setelah perolehan poin semakin ketat, tidak ada pasangan yang mampu unggul dua poin. Hingga akhirnya pasangan Hendra/Ahsan mampu unggul dua poin pada 19-17. Dengan kerja keras akhirnya pasangan terbaik Indonesia mampu mengakiri game kedua dengan 21-19.
Perjuangan pasangan rangking satu dunia ini terbilang mudah. Hendra/Ahsan dibabak pertama mampu mengalahkan pasangan asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dengan dua game langsung 21-14 dab 21-18.
Pada babak kedua, pasangan juara dunia ini harus berjuang sedikit keras. Saat menghadapi pasangan asal tuan rumah Chris Langridge/Peter Mills dengan rubber game 8-21, 21-17 dan 21-14.
Di perempatfinal harapan Indonesia untuk nomor ganda putra itu memang mampu menang dua game langsung atas pasangan China, Fu Haifeng/Zhang Nan. Hanya saja untuk meraih kemenangan harus berjuang keras karena perolehan poin ketat yaitu 23-21 dan 22-20.
Kondisi berbeda di babak semifinal. Diprediksi akan mendapatkan perlawanan yang ketat dari pasangan Markis Kido/Marcus Fernanldi Gideon, ternyata hal tersebut tidak terjadi. Hendra/Ahsan mampu menang mudah 21-7 dan 21-12 dan membawanya ke final kejuaraan bulutangkis tertua di dunia itu.
Di partai puncak, pasangan rangking satu dunia ini menghadapi pasangan asal Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Pasangan ini merupakan rangking dua dunia atau dibawah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Hasilnya unggulan pertama ini menang 21-19 dan 21-19.

Kemenangan Hendra/Ahsan ini cukup istimewa karena mampu memutus rentetan kegagalan ganda putra di kejuaraan paling tua di dunia ini. Pemain Indonesia terakhir kali juara pada 2003 lewat Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Bagi Hendra/Ahsan kemenangan ini juga istimewa karena mampu melengkapi predikat juara dunia, rangking satu dunia serta menjuari kejuaraan paling tua di dunia. Kemenangan ini juga memenuhi target oleh PBSI.
Pada pertandingan final, unggulan pertama ini bermain dengan taktis dan langsung mengebrak. Kondisi ini membuat pasangan Endo/Hayakawa tertinggal. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama karena pasangan Jepang itu mampu mengejar dan berbalik unggul.
Setelah tertinggal, pasangan rangking satu dunia itu terlihat kesulitan untuk menyalip. Momen menyalip itu terjadi setelah kedudukan imbang 16-16. Hendra/Ahsan terus mendominasi hingga mengakhiri game pertama dengan 21-19.
Memasuki game kedua, unggulan pertama kejuaraan dengan total hadiah 400 ribu dollar AS kembali langsung menghentak bahkan langsung unggul. Namun pasangan Jepang juga tidak tinggal diam. Unggulan kedua ini juga memberikan tekanan hingga kedudukan 11-11.
Setelah perolehan poin semakin ketat, tidak ada pasangan yang mampu unggul dua poin. Hingga akhirnya pasangan Hendra/Ahsan mampu unggul dua poin pada 19-17. Dengan kerja keras akhirnya pasangan terbaik Indonesia mampu mengakiri game kedua dengan 21-19.
Perjuangan pasangan rangking satu dunia ini terbilang mudah. Hendra/Ahsan dibabak pertama mampu mengalahkan pasangan asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dengan dua game langsung 21-14 dab 21-18.
Pada babak kedua, pasangan juara dunia ini harus berjuang sedikit keras. Saat menghadapi pasangan asal tuan rumah Chris Langridge/Peter Mills dengan rubber game 8-21, 21-17 dan 21-14.
Di perempatfinal harapan Indonesia untuk nomor ganda putra itu memang mampu menang dua game langsung atas pasangan China, Fu Haifeng/Zhang Nan. Hanya saja untuk meraih kemenangan harus berjuang keras karena perolehan poin ketat yaitu 23-21 dan 22-20.
Kondisi berbeda di babak semifinal. Diprediksi akan mendapatkan perlawanan yang ketat dari pasangan Markis Kido/Marcus Fernanldi Gideon, ternyata hal tersebut tidak terjadi. Hendra/Ahsan mampu menang mudah 21-7 dan 21-12 dan membawanya ke final kejuaraan bulutangkis tertua di dunia itu.
Di partai puncak, pasangan rangking satu dunia ini menghadapi pasangan asal Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Pasangan ini merupakan rangking dua dunia atau dibawah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Hasilnya unggulan pertama ini menang 21-19 dan 21-19.

Quote:
Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir keluar sebagai juara All England 2014 setelah mengalahkan Zhang Nan/Zhao Yunlei di final, Senin 10 Maret 2014. Tontowi/Liliyana menang dua set langsung 21-13, 21-17.
Tontowi/Liliyana sempat mendapat perlawanan sengit dari Zhang Nan/Zhao Yunlei di awal set pertama. Saling berbalas poin terjadi. Namun Tontowi/Liliyana mampu mematahkan perlawanan Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan skor 21-13.
Di set kedua, Tontowi/Liliyana tampil lebih nyaman dan tampak menikmati permainan. Sedangkan Zhang Nan/Zhao Yunlei terlihat mulai tertekan. Meski duel sempat berlangsung alot, Tontowi/Liliyana akhirnya bisa menyelesaikan set kedua dengan 21-17.
Ini merupakan kemenangan ketiga beruntun yang diraih Tontowi/Liliyana di ajang All England. Sebelumnya, Tontowi/Liliyana juga menjadi juara di All England 2012 dan 2013
.
Tontowi/Liliyana sempat mendapat perlawanan sengit dari Zhang Nan/Zhao Yunlei di awal set pertama. Saling berbalas poin terjadi. Namun Tontowi/Liliyana mampu mematahkan perlawanan Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan skor 21-13.
Di set kedua, Tontowi/Liliyana tampil lebih nyaman dan tampak menikmati permainan. Sedangkan Zhang Nan/Zhao Yunlei terlihat mulai tertekan. Meski duel sempat berlangsung alot, Tontowi/Liliyana akhirnya bisa menyelesaikan set kedua dengan 21-17.
Ini merupakan kemenangan ketiga beruntun yang diraih Tontowi/Liliyana di ajang All England. Sebelumnya, Tontowi/Liliyana juga menjadi juara di All England 2012 dan 2013

sumur
sumur

















Quote:
Original Posted By ryuseirecca►ane nonton gan dari jam 7 - jam 1 subuh... hahahaha
nambahin foto gan.....





nambahin foto gan.....
Spoiler for Hendra-Ahsan:


Spoiler for Tontowi-Liliyana:



Diubah oleh jaunfuat 17-03-2014 16:44
0
3.5K
Kutip
53
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan