- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gila..!! Ilmuwan Estonia temukan cara memprediksi kapan anda mati..!!!


TS
unbeatdeath
Gila..!! Ilmuwan Estonia temukan cara memprediksi kapan anda mati..!!!
Terima kasih udah mampir di thread ane yang berantakan.. 
Jangan lupa




Yang udah ISO boleh lempar




Yang kurang berkenan jangan di
semoga saja tidak 
Ilmuwan menemukan empat molekul yang bisa memberi
petunjuk tentang kematian. Ke depan, kematian bisa
diprediksi dengan tes darah yang sederhana.
Empat molekul itu ditemukan oleh tim ilmuwan asal Estonia
dan Finlandia yang dipimpin oleh Krista Fischer dari Estonian
Genome Center dari University of Tartu.
Tim awalnya menganalisis ratusan molekul dalam darah
9.842 orang Estonia dan memantau kondisi kesehatannya.
Sejumlah 508 orang yang darahnya dianalisis meninggal 5
tahun kemudian.
Ilmuwan kemudian mencoba melihat kaitan antara molekul
yang dianalisis dengan kematian dalam waktu singkat
setelah analisis itu.
Mereka kemudian menemukan bahwa kematian itu terkait
dengan empat molekul, yaitu plasma albumin, alpha-1-acid
glycoprotein, lipoprotein berdensitas rendah, dan sitrat.
Bukan keberadaan molekul itu yang berkaitan langsung
dengan kematian, melainkan jumlahnya yang ada di bawah
atau di atas ambang batas.
Plasma albumin, misalnya, normal terdapat di dalam darah.
Namun, dalam jumlah di luar batas normal, molekul itu bisa
menjadi petunjuk tentang risiko kematian.
Setelah di Estionia, penelitian kemudian dilakukan kembali di
Finlandia dengan mengambil sampel 7.503 orang.
Dari sejumlah sampel, 176 di antaranya mati setelah 5 tahun
pemantauan kesehatan. Peneliti kembali menemukan kaitan
antara empat molekul yang disebut dengan kematian itu.
"Yang menarik adalah bahwa biomarker ini merefleksikan
risiko sekarat/mati akibat beragam penyakit mulai jantung
hingga kanker," kata Johannes Kettunen dari University of
Helsinki yanng juga terlibat riset.
"Molekul-molekul itu tampaknya adalah tanda dari
keringkihan umum dalam tubuh," imbuhnya seperti dikuti
situs IFLScience.com, Rabu (5/3/2014).
Peneliti menyatakan, riset yang dilakukan tidak
memperhitungkan apakah orang yang diambil darahnya
sehat atau punya obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol,
serta tak memedulikan faktor usia dan kebiasaan minum dan
merokok.(kompas/6/3/14)

Jangan lupa





Yang udah ISO boleh lempar





Yang kurang berkenan jangan di





Ilmuwan menemukan empat molekul yang bisa memberi
petunjuk tentang kematian. Ke depan, kematian bisa
diprediksi dengan tes darah yang sederhana.
Empat molekul itu ditemukan oleh tim ilmuwan asal Estonia
dan Finlandia yang dipimpin oleh Krista Fischer dari Estonian
Genome Center dari University of Tartu.
Tim awalnya menganalisis ratusan molekul dalam darah
9.842 orang Estonia dan memantau kondisi kesehatannya.
Sejumlah 508 orang yang darahnya dianalisis meninggal 5
tahun kemudian.
Ilmuwan kemudian mencoba melihat kaitan antara molekul
yang dianalisis dengan kematian dalam waktu singkat
setelah analisis itu.
Mereka kemudian menemukan bahwa kematian itu terkait
dengan empat molekul, yaitu plasma albumin, alpha-1-acid
glycoprotein, lipoprotein berdensitas rendah, dan sitrat.
Bukan keberadaan molekul itu yang berkaitan langsung
dengan kematian, melainkan jumlahnya yang ada di bawah
atau di atas ambang batas.
Plasma albumin, misalnya, normal terdapat di dalam darah.
Namun, dalam jumlah di luar batas normal, molekul itu bisa
menjadi petunjuk tentang risiko kematian.
Setelah di Estionia, penelitian kemudian dilakukan kembali di
Finlandia dengan mengambil sampel 7.503 orang.
Dari sejumlah sampel, 176 di antaranya mati setelah 5 tahun
pemantauan kesehatan. Peneliti kembali menemukan kaitan
antara empat molekul yang disebut dengan kematian itu.
"Yang menarik adalah bahwa biomarker ini merefleksikan
risiko sekarat/mati akibat beragam penyakit mulai jantung
hingga kanker," kata Johannes Kettunen dari University of
Helsinki yanng juga terlibat riset.
"Molekul-molekul itu tampaknya adalah tanda dari
keringkihan umum dalam tubuh," imbuhnya seperti dikuti
situs IFLScience.com, Rabu (5/3/2014).
Peneliti menyatakan, riset yang dilakukan tidak
memperhitungkan apakah orang yang diambil darahnya
sehat atau punya obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol,
serta tak memedulikan faktor usia dan kebiasaan minum dan
merokok.(kompas/6/3/14)
0
2.8K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan