- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Temannya Diamankan karena Tawuran, Siswa SMK Geruduk Kantor Polisi


TS
yokono
Temannya Diamankan karena Tawuran, Siswa SMK Geruduk Kantor Polisi
Quote:
Temannya Diamankan karena Tawuran, Siswa SMK Geruduk Kantor Polisi
Kamis, 06/03/2014 18:25 WIB
Semarang - Entah apa yang dipikirkan puluhan siswa SMK ini, mereka nekat mendatangi Mapolsek Gayamsari karena temannya ada yang diamankan saat terjadi aksi tawuran siang tadi. Dari gerombolan tersebut, polisi menemukan sabuk dengan gir di ujungnya serta sabuk yang memiliki kepala dari besi tajam.
Puluhan siswa tersebut bergerombol memarkirkan motor di depan Mapolsek Gayamsari sekitar pukul 16.15 WIB. Saat itu di warung yang hanya berjarak lima meter dari tempat mereka berkumpul, anggota serse Polsek Gayamsari sedang beristirahat. Melihat gerombolan tersebut anggota polisi langsung menghampiri.
Kedatangan polisi berbaju preman itu ternyata mengagetkan gerombolan siswa SMK tersebut, mereka kocar-kacir. Aksi kejar-kejaran pun terjadi, ada yang berhasil melarikan diri namun sebagian besar berhasil diamankan.
Salah satu remaja dari gerombolan tersebut, Erik Gunawan (15) sempat berusaha melarikan diri namun ternyata mentok di jalan buntu. Ia pun tergesa-gesa merogoh tasnya dan membuang sebuah benda. Namun polisi melihatnya, ternyata benda yang dibuang adalah sabuk kuning dengan ujung gear.
"Saya enggak tahu pak, itu dititipin teman, tapi enggak kenal,"aku Erik kepada polisi di depan Mapolsek Gayamsari, Semarang, Kamis (6/3/2014).
Alasan mereka datang ke Mapolsek Gayamsari tidak hanya karena ada teman mereka yang diamankan, namun karena akan mengambil motor milik rekan mereka yang tertinggal di dekat jembatan TI, Jalan Brigjen Sudiarto setelah terlibat tawuran. Salah satu pemilik motor, Andre mengatakan ia menghubungi teman-temannya untuk mengambil motor Honda Supra X-nya yang diamankan di Mapolsek.
"Saya menghubungi teman-teman, minta bantuan buat ambil motor," kata siswa SMK 10 yang juga sempat melarikan diri saat dikejar polisi itu.
"Halah, saya ditipu, diajak ambil motor katanya enggak apa-apa, malah ketangkap," timpal rekannya yang bertubuh gemuk.
Dari gerombolan remaja yang berasal dari beberapa SMK itu, berhasil diamankan 18 orang serta dua sabuk berujung tajam dan berujung gir. Saat ini mereka masih dikumpulkan di halaman Mapolsek Gayamsari untuk dimintai keterangan.
Gerombolan siswa SMK tersebut sekitar pukul 13.00 WIB tadi melakukan penyerangan terhadap SMK 5 di Jalan dr Cipto Semarang. Mereka melempari SMK 5 menggunakan batu dan petasan. Sejumlah siswa terkena lemparan batu, bahkan kaca pos keamanan dan kaca mobil angkutan kota pecah akibat ulah mereka.
Empat dari 30 pelaku yang melakukan penyerangan berhasil diamankan beserta satu tali berujung gear dan sejumlah motor. Salah satu pelaku yang diamankan mengaku mereka melakukan penyerangan setelah menenggak minuman keras.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Juara Silalahi mengatakan pihaknya mendapatkan informasi ada penyerangan di SMK 5 Semarang, kemudian anggota melakukan pengejaran. Selain pelaku penyerangan, tujuuh siswa SMK 5 juga ikut dimintai keterangan.
"Mereka baru bisa pulang (dari Mapolsek) kalau orang tuanya datang ke sini. Kami juga memotong rambut mereka karena wejangan biasa tidak ngefek," tandasnya.


SISWA SMK
Kamis, 06/03/2014 18:25 WIB
Semarang - Entah apa yang dipikirkan puluhan siswa SMK ini, mereka nekat mendatangi Mapolsek Gayamsari karena temannya ada yang diamankan saat terjadi aksi tawuran siang tadi. Dari gerombolan tersebut, polisi menemukan sabuk dengan gir di ujungnya serta sabuk yang memiliki kepala dari besi tajam.
Puluhan siswa tersebut bergerombol memarkirkan motor di depan Mapolsek Gayamsari sekitar pukul 16.15 WIB. Saat itu di warung yang hanya berjarak lima meter dari tempat mereka berkumpul, anggota serse Polsek Gayamsari sedang beristirahat. Melihat gerombolan tersebut anggota polisi langsung menghampiri.
Kedatangan polisi berbaju preman itu ternyata mengagetkan gerombolan siswa SMK tersebut, mereka kocar-kacir. Aksi kejar-kejaran pun terjadi, ada yang berhasil melarikan diri namun sebagian besar berhasil diamankan.
Salah satu remaja dari gerombolan tersebut, Erik Gunawan (15) sempat berusaha melarikan diri namun ternyata mentok di jalan buntu. Ia pun tergesa-gesa merogoh tasnya dan membuang sebuah benda. Namun polisi melihatnya, ternyata benda yang dibuang adalah sabuk kuning dengan ujung gear.
"Saya enggak tahu pak, itu dititipin teman, tapi enggak kenal,"aku Erik kepada polisi di depan Mapolsek Gayamsari, Semarang, Kamis (6/3/2014).
Alasan mereka datang ke Mapolsek Gayamsari tidak hanya karena ada teman mereka yang diamankan, namun karena akan mengambil motor milik rekan mereka yang tertinggal di dekat jembatan TI, Jalan Brigjen Sudiarto setelah terlibat tawuran. Salah satu pemilik motor, Andre mengatakan ia menghubungi teman-temannya untuk mengambil motor Honda Supra X-nya yang diamankan di Mapolsek.
"Saya menghubungi teman-teman, minta bantuan buat ambil motor," kata siswa SMK 10 yang juga sempat melarikan diri saat dikejar polisi itu.
"Halah, saya ditipu, diajak ambil motor katanya enggak apa-apa, malah ketangkap," timpal rekannya yang bertubuh gemuk.
Dari gerombolan remaja yang berasal dari beberapa SMK itu, berhasil diamankan 18 orang serta dua sabuk berujung tajam dan berujung gir. Saat ini mereka masih dikumpulkan di halaman Mapolsek Gayamsari untuk dimintai keterangan.
Gerombolan siswa SMK tersebut sekitar pukul 13.00 WIB tadi melakukan penyerangan terhadap SMK 5 di Jalan dr Cipto Semarang. Mereka melempari SMK 5 menggunakan batu dan petasan. Sejumlah siswa terkena lemparan batu, bahkan kaca pos keamanan dan kaca mobil angkutan kota pecah akibat ulah mereka.
Empat dari 30 pelaku yang melakukan penyerangan berhasil diamankan beserta satu tali berujung gear dan sejumlah motor. Salah satu pelaku yang diamankan mengaku mereka melakukan penyerangan setelah menenggak minuman keras.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Juara Silalahi mengatakan pihaknya mendapatkan informasi ada penyerangan di SMK 5 Semarang, kemudian anggota melakukan pengejaran. Selain pelaku penyerangan, tujuuh siswa SMK 5 juga ikut dimintai keterangan.
"Mereka baru bisa pulang (dari Mapolsek) kalau orang tuanya datang ke sini. Kami juga memotong rambut mereka karena wejangan biasa tidak ngefek," tandasnya.


SISWA SMK
Quote:
anarkis, disangka kalo beramai ramai polisi takut. Nggak tahunya cuma segerombolan tikus pengecut.
Diubah oleh yokono 07-03-2014 05:50
0
2.6K
Kutip
36
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan