- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(UNTUK YANG ALASAN SAKIT) KPK: Jangan Harap Bisa Berpura-pura Sakit
TS
jajang100
(UNTUK YANG ALASAN SAKIT) KPK: Jangan Harap Bisa Berpura-pura Sakit
Jakarta - Dua tersangka yang ditahan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba-tiba sakit dalam waktu yang hampir bersamaan. Anas Urbaningrum, bekas Ketua Umum Partai Demokrat yang jadi tersangka kasus proyek Hambalang dan proyek lain, mengeluh sakit gigi. Ada juga Tubagus Chaery Wardhana alias Wawan yang sakit maag dan vertigo.
Keduanya terjadi pada pekan yang hampir bersamaan. Anas akhirnya dirujuk untuk rawat jalan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo para Rabu (26/02) sementara Wawan dirawat inap di Rumah Sakit Polri. Adik Gubernur Banten Ratu Atut itu dirawat sepekan, sejak Senin (24/02). Status penahanannya kemudian dibantarkan terhitung sejak Kamis (27 Februari) hingga Senin (3 Maret).
Kondisi ini akhirnya memantik spekulasi untuk penghilangan barang bukti. Apalagi Anas juga batal diperiksa karena ketika hadir pada pemeriksaan Jumat (21/02) ia sudah mengeluh sakit gigi. Pun begitu Wawan, dia masuk ke rumah sakit pada hari ketika ia seharusnya menjalani sidang perdana.
Namun juru bicara KPK Johan Budi Sapto Prabowo menyanggah sakitnya para tersangka adalah modus tertentu agar bisa keluar untuk sementara dari tahanan. Dia menjamin siasat demikian tidak terjadi sebab pengawasan tersangka yang dibantarkan sama ketat dengan pengawasan sehari-hari di rumah tahanan KPK.
“Saya kira enggak (terjadi siasat demikian), enggak logis saja. Bagaimana dia mau hilangkan bukti, wong dia lagi telentang begitu, sakit pula,” kata Johan budi ketika berbincang dengan detikcom di kantornya, Senin (03/03).
Johan menuturkan prosedur pengamanan berlaku 24 jam bagi para tersangka yang dibantarkan karena sakit. Setiap harinya, ada petugas pengawal tahanan yang berjaga dan tidak sembarang orang bisa diizinkan menjenguk tahanan yang sakit. Lazimnya, kata Johan, paling sedikit ada dua orang pengawal yang menjaga tiap tahanan.
"Yang menjenguknya terbatas, kan harus ada izin dari penjaganya, kedua yang dijenguk mau apa enggak, kan orang lagi sakit,” ujarnya menjelaskan.
Lagi pula, Johan menekankan tidak semua sakit ditanggapi KPK dengan merujuk ke rumah sakit sehingga jangan harap ada yang bisa berpura-pura sakit untuk menghindari pemeriksaan ataupun sidang. “Kan dicek kok,” tegasnya.
Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan mengkhawatirkan akibat masih adanya kelonggaran dari KPK dalam pemberian izin ini ada pelanggaran yang dilakukan tahanan. Meski belum ada kasusnya, ia yakin peluang ini bisa dimanfaatkan tahanan untuk mempengaruhi saksi atau menghilangkan barang bukti.
Persoalan yang perlu diperhatikan, menurutnya, karena alasan sakit ini sudah menjadi strategi jamak para tersangka. KPK pun diminta untuk lebih ekstra ketat dan selektif dalam memberikan izin. "Jangan sampai muncul berita saksi melarikan diri atau mempengaruhi saksi saat izin ke rumah sakit,” kata Abdullah kepada detikcom, Selasa (04/03).
http://news.detik.com/read/2014/03/0...kit?n991102605
http://news.detik.com/read/2014/03/0...ura-pura-sakit
Inilah Daftar Tahanan KPK Yang Ngeluh Sakit:
Keduanya terjadi pada pekan yang hampir bersamaan. Anas akhirnya dirujuk untuk rawat jalan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo para Rabu (26/02) sementara Wawan dirawat inap di Rumah Sakit Polri. Adik Gubernur Banten Ratu Atut itu dirawat sepekan, sejak Senin (24/02). Status penahanannya kemudian dibantarkan terhitung sejak Kamis (27 Februari) hingga Senin (3 Maret).
Kondisi ini akhirnya memantik spekulasi untuk penghilangan barang bukti. Apalagi Anas juga batal diperiksa karena ketika hadir pada pemeriksaan Jumat (21/02) ia sudah mengeluh sakit gigi. Pun begitu Wawan, dia masuk ke rumah sakit pada hari ketika ia seharusnya menjalani sidang perdana.
Namun juru bicara KPK Johan Budi Sapto Prabowo menyanggah sakitnya para tersangka adalah modus tertentu agar bisa keluar untuk sementara dari tahanan. Dia menjamin siasat demikian tidak terjadi sebab pengawasan tersangka yang dibantarkan sama ketat dengan pengawasan sehari-hari di rumah tahanan KPK.
“Saya kira enggak (terjadi siasat demikian), enggak logis saja. Bagaimana dia mau hilangkan bukti, wong dia lagi telentang begitu, sakit pula,” kata Johan budi ketika berbincang dengan detikcom di kantornya, Senin (03/03).
Johan menuturkan prosedur pengamanan berlaku 24 jam bagi para tersangka yang dibantarkan karena sakit. Setiap harinya, ada petugas pengawal tahanan yang berjaga dan tidak sembarang orang bisa diizinkan menjenguk tahanan yang sakit. Lazimnya, kata Johan, paling sedikit ada dua orang pengawal yang menjaga tiap tahanan.
"Yang menjenguknya terbatas, kan harus ada izin dari penjaganya, kedua yang dijenguk mau apa enggak, kan orang lagi sakit,” ujarnya menjelaskan.
Lagi pula, Johan menekankan tidak semua sakit ditanggapi KPK dengan merujuk ke rumah sakit sehingga jangan harap ada yang bisa berpura-pura sakit untuk menghindari pemeriksaan ataupun sidang. “Kan dicek kok,” tegasnya.
Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan mengkhawatirkan akibat masih adanya kelonggaran dari KPK dalam pemberian izin ini ada pelanggaran yang dilakukan tahanan. Meski belum ada kasusnya, ia yakin peluang ini bisa dimanfaatkan tahanan untuk mempengaruhi saksi atau menghilangkan barang bukti.
Persoalan yang perlu diperhatikan, menurutnya, karena alasan sakit ini sudah menjadi strategi jamak para tersangka. KPK pun diminta untuk lebih ekstra ketat dan selektif dalam memberikan izin. "Jangan sampai muncul berita saksi melarikan diri atau mempengaruhi saksi saat izin ke rumah sakit,” kata Abdullah kepada detikcom, Selasa (04/03).
http://news.detik.com/read/2014/03/0...kit?n991102605
http://news.detik.com/read/2014/03/0...ura-pura-sakit
Inilah Daftar Tahanan KPK Yang Ngeluh Sakit:
Spoiler for Sakit:
0
1.5K
18
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan