kalo berkenan ane mohon trit ini di

Sales adalah ujung tombak yang menghasilkan uang bagi perusahaan. Profesi ini kurang dilirik oleh pencari kerja, padahal pekerjaannya ini sangat menantang dan menjajikan peghasilan tak terbatas.

kalau dikantor ane, posisi marketing adalah jalur lurus untuk jadi direktur gans. karena udah terbukti, orang-orang sales itu ulet dan tahan banting

agan asaext: ente benar gan..
ane sales sparepart mobil truck truck ..

bayangkan? brapa banyak truck expedisi . countainer, cpo , batubara de el el?

banyak banget. apa lagi kalo item item mobil mobil ntu harganya lumayan mahal.!
bayangkan aja omset ane 1 bulan untuk 1 toko bisa 10jt an.. kalo ada 10 toko bisa 100jt.. bonus omset ane 2% pertoko. bonus bayaran (kalo dapet cek dari pembayaran bulanan ) 100k per/cek. blom gaji pokok?

blom lagi duit jalan kalo ke luarkota ? jualin barang2 gtu? wow deh .. enak jadi sales gan

banyak yang beranggapan bahwa jadi sales kudu punya bakat speak-speak alias jago nyerocos, kalao g punya bakat speak2 bakal gagal, pendapat ane sih yang namanya kemampuan ngomong bisa digali alias dilatih. biasanya diperusahaan2 yg gede, ada pelatihan yg ngajarin salesnya jago ngomong. kemampuan casciscus juga akan terasah dengan semakin seringnya kita ketemu konsumen, artinya sering2 aja kelapangan ketemu orang, walaupun ada juga yg bilang kalo sales itu tergantung bakat. kalo ane sih lebih setuju pendapat kalo itu semua bisa dilatih...

profile picture
winardix
Kaskuser
UserID: 4260385
Join: 19-04-2012
Post: 480
winardix tidak memiliki reputasi

Report Post

Ane sales
Today 08:46
Ane dulu pernah sales, dan gak malu. Biasa aja, gan. Emang sales itu jalan tol ke direksi. Gampang buat selling barang. Yang susah itu jasa, karena ada tim verify. Dan kalo diverify gagal, percuma semua hasil probing ente. Contoh kasus banyak teman gw, dari 100 probing cuman dapat 30. Tapi dari 30 aplikasi itu diverify juga kelayakannya, walhasil nol. Yaaah gw sih kurang suka aja kalo marketing yang diverify. Kalo cuman produk barang mah gw bisa dapat 10 minimal sehari. 10x30 sama aja 300. Ya langsung boss deh.
Tapi gw sih berpikir tentang keinginan dan motivasi berkerja. Gw sukanya hitung2, jadi gw pikir setelah malang melintang kerja nyasar bukan hitung2 selama 4 tahun lebih, gw rasa saatnya untuk kerja hitung2.

Taro pejwan kalo ente pengen balance comment. Jadi sales jangan sepihak, diverify juga sama reader
Multi Quote Quote
Post Reply

ada semacam ramalan, prediksi bahwa jaman salesman atau marketing akan segera musnah. apa sebab? digitalisasi. yup, merrebaknya penggunaan internet dalam transaksi online menjadi 'ancaman' bagi eksistensi salesman. penjualan, penawaran, kini banyak yg hanya dilakukan melalui email dan website.
kapan itu? bener ngga ? ini sudah mulai terjadi, anggapan digitalisasi akan memusnahkan salesman mungkin agak berlebihan, tetapi tetap mungkin. posisi paling mungkin adalah semakin berkurangnya marketing /salesman yg door to door...mungkin

marketing yg sudah sudah sukses, pasti tahu bahwa perencaan dlm sebuah aksi itu penting. aksi tanpa perencanaan yg matang, bisa jadi bunuh diri. ada 7 poin perencanaan yg sepertinya marketing kudu paham:
Langkah 1. Pahami Pasar dan Kompetisinya.
Ini adalah kesalahan umum yang sering dilakukan bisnis kecil. Mereka ingin segera memulai bisnis dan menawarkan produk atau jasa yang cool, tanpa terlebih dulu berusaha memahami target, dan apa yang mereka inginkan. Sebab, jika kau berusaha menjual produk yang tidak mereka inginkan, jangan harap mereka mau membelinya.
Sederhana bukan? Sebuah pasar yang menguntungkan, adalah pasar yang penuh dengan orang-orang yang begitu putus asa untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hingga mereka akan berlari dan berebut untuk mendapatkan produk atau jasa yang kau tawarkan.
Pasar seperti itu ibarat danau dengan ikan-ikan lapar. Kau cuma perlu melempar kail, dan mereka akan mengejar. Ibarat mangsa yang mengejar predator. Untuk memahami pasar, tanyaken hal berikut ini pada dirimu sendiri....
• Masih ada tidak bagian dari pasar itu yang belum terpenuhi keinginannya secara maksimal?
• Apa aku bisa menghasilkan cukup banyak uang jika menyediakan produk atau jasa di pasar itu?
• Berapa banyak yang harus aku lakukan agar bisa menang?
• Seberapa berat kompetisi yang harus dihadapi?
• Kelemahan apa yang dimiliki para pesaing, agar aku bisa memanfaatkannya?
• Apakah target menginginkan kompetisi yang ku tawarkan?

Langkah 2. Pahami Konsumen.
Mengenali konsumen secara mendalam adalah langkah awal untuk menghasilkan penjualan. Sampai kau benar-benar tahu siapa target mu, apa yang mereka inginkan, dan apa yang bisa memotivasi mereka untuk membeli, maka kau takkan bisa membuat perencanaan marketing yang efektif.
Untuk bisa menjual, kau harus benar-benar paham mengenai apa yang mereka inginkan, bukan butuhkan. Jangan keliru membedakannya. Sebab, antara keinginan dan kebutuhan itu beda. Jarang orang yang membeli karena merasa butuh. Tapi orang pasti akan membeli apa yang mereka mau (kalo perlu ngutang), betul?
Untuk benar-benar memahami konsumen mu, tanyakan pertanyaan ini pada dirimu sendiri:
• Cara apa yang digunakan oleh konsumen ku untuk mendapatkan produk yang sejenis?
• Pihak mana yang menjadi penentu saat mengambil keputusan untuk membeli? Misalnya kau menawarkan produk berupa rumah, maka tentuken siapa yang biasanya menjadi sang penentu dalam mengambil keputusan. Apakah sang suami, atau istri?
• Kebiasaan seperti apa yang dimiliki oleh sang target? Misalnya dimana dan bagaimana biasanya mereka mencari dan mengumpulkan informasi.
• Apa yang menjadi motivasi utama mereka untuk membeli? Misalnya ingin cepat kaya, cepat dapet jodoh, cepet kimpoi, cepet ngetop, dan cepet-cepet lainnya.