dikaferdy777Avatar border
TS
dikaferdy777
Mengharukan, Seorang Nenek Jualan di Koridor Halte Busway Cempaka Timur/Mas
Ini peristiwa yang saya alami sendiri, dengan mata kepala sendiri, di Cempaka Mas - Jakarta, tepatnya sekitar setengah jam sebelum saya post thread ini.
Begini, Rabu siang (5/3/2014), saya ada acara ketemu orang di rukan Graha Cempaka Mas, naik bus TransJakarta dari Harmoni jam 11 lewat beberapa menit. Singkatnya, pas saya turun/keluar di halte Cempaka Timur dan jalan ke seberang kiri, di jembatan penyeberangan yang sekaligus sebagai koridor halte BRT itu ada 1-5 pedagang yang menggelar lapaknya di sisi jalan koridor. Pedagang yang terakhir inilah yang membuat saya langsung berulang-ulang mengucap lirih kalimat istighfar sambil menahan air mata. Seorang nenek (perkiraan saya 70 ke atas) duduk menyanding beberapa bungkus panganan kering, salah satunya sale pisang, yang ditata di atas sebuah tampah, yang tentunya ditujukan agar dibeli para pejalan kaki yang lalu lalang di hadapnya tanpa berkoar-koar seperti pedagang-pedagang biasanya, "boleh mas..., silahkan mas bisa dilihat dulu..., dll". Saya sempat melewati saja dengan penuh rasa iba, hingga setengah jalan menurun koridor saya berhenti, tidak kuat rasanya meninggalkan begitu saja, berulang kali saya memohon ampun pada Sang Pembuat Hidup, terbayang betapa bodohnya/teganya saya kalau sampai meninggalkannya begitu saja, terbayang jerih payah si nenek berjuang mempertahankan hidup dengan cara yang halal, sedangkan saya yang masih muda kurang/tidak mensyukuri kenikmatan lebih yang sudah saya dapat. Akhirnya saya menunggu sepi lalu lalang pejalan kaki & berbalik menyambangi si nenek yang ternyata sedang duduk membungkuk, nampak sedang beristirahat, lalu saya bangunkan dengan pelan si nenek, lalu saya bersalaman & cium tangan si nenek sambil menyerahkan selembar uang yang jauh dari kata 'besar', namun saya berharap bermanfaat untuk si nenek. Wajahnya memang tak lagi muda, namun menyejukkan hati, matanya pun berbinar seolah tak ada keletihan mencari rezeki dari Tuhan Yang Maha Kaya.
Setelah itu saya beranjak keluar dari koridor halte.
Maaf, saya tidak membeli panganan yang dijajakan si nenek dan hanya memberi uang seikhlas saya bukan bermaksud tidak menghargai si nenek ataupun menganggap si nenek pengemis.
Tidak ada foto bukan berarti hoax, karena sangat tidak etis mengambil gambar si nenek. Saya berani bersumpah ini adalah nyata, saya mengalami sendiri.
Terima kasih atas waktunya mau membaca sharing saya.
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7.3K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan