Ancaman krisis listrik menyerang Pulau Jawa pada 2018, tak main-main. Selain konsumsinya naik tak seimbang dengan produksi. Faktor lain karena molornya PLTU Batang.

Akhir pekan lalu, Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Adi Supriono bicara soal kemungkinan itu. Ya, pasokan listrik memang berpeluang semakin seret.

Tentu, Adi tak bermaksud bikin dahi berkerut. Nyatanya, krisis listrik sudah terjadi di Sumatera Utara. Pemadaman bergilir di daerah tersebut, terpaksa ditempuh. Karena, tingginya konsumsi listrik yang tidak seimbang dengan kemampuan produksi.

Konsumsi listrik yang menjulang, memang betul adanya. Hasil riset PLN menemukan angka 9% per tahun, atau setara dengan penambahan 2.000 megawatt (MW). ‘’Kalau dibiarkan terus, pada 2018 bisa krisis listrik di Jawa,’’ ungkap Adi.

Pernyataan Adi, ternyata diamini Menteri Energi dan Sumber Daya Energi (ESDM) Jero Wacik. Dikatakan bahwa krisis listrik sangat berpeluang terjadi di Pulau Jawa.

‘’Kalau perekonomian suatu daerah maju pesat, jumlah penduduknya besar, sangatlah logis apabila kebutuhan listriknya naik. Sayangnya, peningkatan ekonomi tadi tidak diimbangi dengan produksi listrik kita,’’ terang Jero.

Masuk akal. Naiknya konsumsi listrik menunjukkan adanya geliat perekonomian. Ketika industri maju atau bertumbuh, tentu perlu sokongan energi listrik yang cukup. Alhasil, kebutuhan listrik pun pasti naik.

Sejatinya, era Wapres Jusuf Kalla sudah dicanangkan program pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW. Andai program tersebut berjalan mulus, tidak perlu khawatir akan lonjakan kebutuhan listrik. Karena cukup untuk lima tahun ke depan dengan asumsi pertumbuhannya 2.000 MW per tahun.

Alih-alih proyek bermaslahat ini berjalan lancar, malahan terseok-seok. Terakhir, PLTU Batang berkapasitas 2x1.000 MW, diharapkan bisa menghindari Jawa dari krisis listrik, molor dari jadwal. Akar permasalahannya cukup klasik, pembebasan lahan.

Di balik alotnya negosiasi, ternyata warga Batang banyak yang menolak proyek ini. Alasannya karena lingkungan. Memasuki tahun politik, nasib PLTU Batang kelihatannya bakal semakin tak jelas. Jadi, sedia lilin saja sebelum krisis listrik di 2018 nanti.











[url]http://m.inilah..com/read/detail/2079683/nasib-pulau-jawa-bergantung-pltu-batang[/url]


gawat gan, borong lilin yg byk deh