Selasa, 04 Maret 2014 11:05 wib | ant -


Sejumlah personel Brimob di Kabupaten Poso (Antara) Sejumlah personel Brimob di Kabupaten Poso (Antara) PALU - Polisi menangkap dua orang diduga anggota teroris jaringan Santoso beberapa jam setelah terjadinya baku tembak di Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Keduanya diyakini sebagai anggota teroris karena polisi menemukan senjata api dan amunisi.

"Kami yakin mereka adalah anggota teroris yang kami cari-cari selama ini," kata Kapolres Poso, AKBP Susnadi di Poso.

Dia orang yang ditangkap berinisial A dan R, merupakan warga setempat. Mereka kini menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Poso. Susnadi menambahkan, senjata api yang disita berupa revolver dan amunisi sebanyak 43 butir kaliber 38.

"Di lokasi penangkapan juga kami temukan sebuah bom berukuran 'tupperware'," ujar Susnadi.

Menurutnya, pengejaran hingga hari ini masih terus dilakukan di hutan-hutan dan lokasi perkebunan di sekitaran Desa Kilo. Olah tempat kejadian perkara juga masih dilakukan.

Seperti diberitakan, kontak senjata terjadi saat personel dari Polres Poso dan Brimob Polda Sulteng mengepung sebuah gubuk di tengah kebun kemarin siang. Tempat tersebut diduga menjadi persembunyian kelompok sipil bersenjata.

Dalam baku tembak tersebut, dua anggota Brimob Polda Sulteng, yakni Bharada Syamsu Alam dan Bripda Baharuddin menjadi korban. Paha Baharuddin ditembus timah panas, sedangkan Syamsu tertembak di panggul.

Kondisi keduanya sudah stabil dan tengah menjalani perawatan intensif di RSU Bhayangkara Palu. Sebelum itu, mereka dirawat di RSUD Poso.
(ant//ris)

ember


Kok kali ini ditangkap hidup-hidup? Dipenjara pun tidak menurunkan niat mereka untuk mengacau lagi.