Jakarta - Bukan hanya para calon legislator yang doyan menyambangi makam-makam keramat. Raja dangdut Rhoma Irama yang disebut akan maju sebagai calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga kerap berziarah di makam Habib Kuncung.

Bukan sekali atau dua kali, tapi sering. Terkadang, Rhoma mengunjungi makam sekaligus menunaikan ibadah salat Jumat. “Rhoma sering ziarah ke sini. Artis kayak Raffi Ahmad, Ayu Azhari juga pernah ziarah ke sini,” ujar seorang pedagang minuman yang ditemui detikcom di sekitar makam Habib Kuncung di Jalan Rajawali Timur II, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin malam (03/03/2014).

Pedagang lainnya membenarkannya. Rhoma, yang gelar profesornya tengah menjadi kontroversi tersebut, memang sering terlihat di makam Habib Kuncung. “Iya, Rhoma Irama sering ziarah ke sini,” ujarnya kepada detikcom.

Joko, seorang sopir perusahaan travel, yang sering mengantar para caleh ke makam-makam keramat mengaku juga pernah mengantar seorang calon bupati dari daerah Sulawesi yang akan bertarung pada pemilihan kepala daerah.

"Peziarah yang saya antar waktu tahun 2009 ada yang sekarang duduk sebagai anggota DPR di Senayan," lanjut Joko yang ditemui detikcom di luar makam Habib Kuncung.

Sementara itu pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ari Dwipayana memandang aktivitas ziarah kubur bisa merepresentasikan dua kemungkinan. Pertama, yakni bagian dari metode politik untuk mendapatkan dukungan secara simbolik dari warga yang menghormati tokoh tertentu.

"Dengan mendatangi makam atau kuburan sang tokoh, maka caleg berharap bisa mendapatkan suara pemilih," kata Ari ketika berbincang dengan detikcom, Senin (03/03/2014).

Kedua, kata Ari, aktivitas itu adalah wujud ketidakpercayaan diri. Calon-calon yang berziarah kubur dinilainya tidak punya keyakinan bisa bertarung dengan modal yang dimiliki baik dari segi sosial, finansial, dan modal simbolik.

"Maka dicarilah cara alternatif untuk mendongkrak rasa percaya diri dalam proses politik, misalnya dengan ziarah kubur atau datang ke tempat keramat, ke dukun," ujar dia.

Adapun tokoh spritual sekaligus politikus Permadi melihat adanya pergeseran budaya bangsa karena rutinitas yang dilakukan para caleg yang berkunjung ke makam leluhur menjelang pemilu. Meningkatnya aktivitas ziarah ini juga tidak bisa dibenarkan kalau caleg tidak ikhlas dan hanya mementingkan diri sendiri. “Itu harus ikhlas. Kalau cuma ikut-ikutan ya jangan," ujar Permadi kepada detikcom, Senin (03/03/2014).

http://news.detik.com/read/2014/03/0...uburan-keramat