"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (Akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" (QS Ar Rum 41)

Pekanbaru - Hitungan sebulan terakhir, luas kebakaran hutan dan lahan di Riau diperkirakan sudah mencapai 7.900 hektar. Kebakaran itu terjadi di tujuh kabupaten dan kota.

Komandan Satgas Tanggap Darurat, Brigjen TNI Agus Irianto mengungkapkan hal itu kepada wartawan di Posko Darurat, Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Minggu (2/3/20214).

Hasil pantauan udara, kata Brigjen Agus Irianto diketahui kebakaran paling luas berada di kawasan Bengkalis yang mencapai 3.000 hektar. Selanjutnya ada di Kabupaten Kep Meranti lebih dari 2.500 hektar.

"Sebagian titik api kita temui di Kabupaten Pelalawan, Dumai, Siak, Inhu," kata Brigjen Agus yang juga menjabat Komandan Korem 031 Wira Bima di Riau itu.

Kebakaran hutan saat ini juga berada di kawasan konservasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil. Di lokasi itu tidak hanya hutan dibakar, namun juga terjadi perambahan hutan secara liar.

"Di kawasan konservasi awalnya dilakukan penjarahan kayu. Lantas lahan yang sudah ditembang secara liar itu sengaja dibakar sekelompok warga yang akan dijadikan areal perkebunan," kata Agus.

"Padahal Cagar Biosfer kawan tertutup yakni sebagai konservasi, bukan untuk perkebunan. Siapapun yang ada di sana akan kita tangkap dalam operasi tanggap darurat ini," kata DanSatgas.















Butuh waktu berpuluh tahun hutan Riau kembali tumbuh.

Sumber: detik.com dan berita tentang kebakaran hutan riau di google