Kaskus

Entertainment

adiprogramilegaAvatar border
TS
adiprogramilega
Amerika Senang Bila Asia Bersatu
Tulisan Sdr. Daniel H.t berjudul Amerika Tidak Senang Bila Asia Bersatu menarik untuk disimak. Yang menyatakan bahwa AS tidak bakal mau kehilangan pengaruhnya di Asia Pasifik melalui negara-negara sekutunya selama ini, yakni, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Philipina. Jika tidak ada lagi perseteruan di Asia Pasifik, diganti dengan rekonsiliasi, persatuan, dan unifikasi di antara negara-negara yang selama ini bersengketa itu, bukankah sama saja dengan AS akan kehilangan pengaruhnya di kawasan ini?

Sebuah statement yang naif, dengan menyimpulkan bahwa Amerika lah yang mengambil keuntungan dari perseteruan di Asia Pasifik.

Mengapa saya sebut naif, karena penulis sekaliber Sdr. Daniel H.t yang telah banyak menulis opini berbobot di Kompasiana, tidak dapat mengidentifikasi, mana lawan, mana sekutu.

Ekonomi Cina menunjukkan siapa sekutunya

Dari sudut pandang seorang awam seperti saya, mudah saja mengenali bahwa Cina menjadi terbuka dan melakukan partnership dengan Amerika dan sekutunya, Israel. Hal termudah yang dapat dilihat adalah, dibaginya raksasa bisnis IBM menjadi dua business unit, IBM server dan IBM desktop yang dilabeli dengan brand Lenovo lalu dipabrikasi besar-besaran di Cina, cukup memberi indikasi mengenai hubungan dagang antara Cina dengan Amerika yang menguat. Pabrikasi ini disusul oleh Hewlett Packard dan berbagai produk elektronik Amerika lainnya. Dibarter dengan pemberian beasiswa besar-besaran bagi pelajar Cina untuk sekolah di Amerika. Menyusul Amerika, Israel juga terlihat membangun pabrik-pabrik telekomunikasinya di Cina yang kemudian dipasarkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Unifikasi ekonomi ini, membuat daya saing perdagangan berbasiskan teknologi Eropa terjun bebas. Perangkat telekomunikasi, mulai dari radio penguat signal hingga switch merek Nokia, Siemens dan Ericsson berganti menjadi merek Huawei, Avaya dan Cisco. Sementara switch, transmitter, repeater, cables, connectors, recording system, cctv, yang terpasang di seantero Indonesia, didominasi produk Amerika dan Israel pabrikan Cina. Blackberry bermesin Samsung juga menunjukkan unifikasi antara Amerika dengan Korea Selatan.

Melihat unifikasi ekonomi tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa Cina, Korea Selatan dan Taiwan adalah sekutu Amerika. Disamping negara-negara lain di kawasan ini yang juga menjadi sekutu Amerika, seperti Singapura dan Filipina.

Mengutip kata tukang becak: follow the money.

Siapa mengancam Amerika dan Sekutunya di kawasan ini?

Korea Utara. Satu-satunya negara yang memiliki senjata nuklir yang dapat menghancurkan kawasan ini adalah Korea Utara. Negara ini memiliki kejahatan terhadap kemanusiaan yang tinggi, menunjukkan kekejian hati pemimpinnya. Kehancuran yang bisa ditimbulkan oleh nuklir yang dimiliki oleh Korea Utara dapat merusak ekonomi di kawasan ini. Yang berimbas pada dunia.

Persatuan Asia, justru menjadi kekuatan Amerika dalam menjaga perdamaian dunia, terhadap kemungkinan terburuk Korea Utara menekan tombol ON terhadap senjata nuklirnya.

Ancaman lain yang perlu diwaspadai adalah terorisme di kawasan ini. Yang unfortunately, berkembang di Indonesia melalui radikalisme. Bersatunya Asia membuat Amerika gaining power dalam menghadapi terorisme di kawasan Asia. Apakah Amerika takut terhadap terorisme terutama yang berkembang di Indonesia?

Bukan soal takut atau tidak takutnya. Namun kekuatan terorisme yang menyusup lewat radikalisme di Indonesia dapat menjadi ancaman ekonomi dunia.

Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Afiliasi Al Qaeda dengan jaringan-jaringan terorisme di Indonesia memerlukan dukungan kekuatan dari masyarakat Indonesia, yang DIJEBAK dalam ajaran agama yang disusupi paham terorisme, sebagai fals flag untuk melakukan perebutan kekuasaan pemerintah yang berdasarkan Pancasila. Islam dan syariah dijual untuk meraih dukungan. Oleh karenanya, anda sering mendengar slogan-slogan anti Amerika dan sejenisnya, yang seringkali alasannya tidak masuk akal, kenapa anti Amerika? – sebuah brainwash yang diimpor dari Timur Tengah c.q teroris, yang dalam misinya menjadi penguasa didanai dari perdagangan narkoba (Afghanistan adalah penghasil opium dan bahan baku heroin terbesar di dunia. Sumber DISNI).

Gerakan ini, bukan gerakan yang asal bunyi tanpa perencanaan matang. Tokoh radikal yang tampaknya tidak terlalu berbahaya telah lama dipersiapkan untuk menjadi presiden jika kudeta terjadi. Habib Rizieq dengan wakilnya Abu Jibril. Sementara dukungan sempalan purnawirawan militer berada di belakangnya. Sumber DISINI.

Apakah tujuan fundamentalis mengganti Pancasila adalah untuk menegakkan syariah? Tidak ada bukti-bukti kelompok-kelompok radikal yang mengusung agama islam di Timur Tengah berjuang untuk menegakkan agama. Semua berjuang untuk kekuasaan dan uang. Untuk menguasai pemerintahan, serta sumber daya alam, energi dan mineralnya.

Apakah temuan 70kg heroin milik warga Iran di Sukabumi baru-baru ini ada hubungannya dengan terorisme dan pemilu 2014?

Mengapa Amerika membantu Indonesia dalam hal penanggulangan terorisme, penanggulangan narkoba, dan pendidikan anak-anak?

Mengutip kata tukang becak: follow the money.

15 juta barrel minyak dan seperempat perekonomian dunia melewati perairan Indonesia setiap harinya. Dikirim dari Timur Tengah melalui Indonesia menuju Asia Timur untuk mensupply energi dan perekonomian kawasan Cina Timur, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Myanmar. Demikian juga sebaliknya. Produksi dari Cina, Jepang, Korea, Taiwan, dikirim dari negaranya melalui Indonesia menuju kawasan Asia Tengah, Timur Tengah dan Eropa.

Menguasai Indonesia berarti menguasai seperempat perekonomian dunia. Mengkudeta perairan Indonesia dapat mematikan seluruh Asia Timur. Tanpa listrik, tanpa BBM.

Bersatunya Asia menjadi kekuatan yang menguntungkan bagi Amerika. Ditambah Australia, maka Indonesia berada di tengah.

Masih berpikir untuk mengganti Pancasila dan membiarkan terorisme menguasai Indonesia, sementara kita dikepung kekuatan Asia, Amerika dan Australia?

Selamatkan anak-anak kita. Mulailah dari edukasi. Lawan penggembosan edukasi anak bangsa, yang bergerak melalui penghentian pengadaan komputer dan internet serta penghentian pelajaran bahasa Inggris, sementara ranking anak-anak kita terbodoh sedunia.

Edukasi. Agar anak-anak bangsa dapat menganalisa, mana yang baik buat mereka.

.

- Esther Wijayanti –
0
2.2K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan