hello semuanya

begini saya mau cerita sedikit mengenai pembedaan seorang pembeli biasa dan penjual dimata pihak berwajib (cukai)

saya mulai belanja barang-barang import pada bulan januari 2013 saat kakak saya menyarankan untuk belanja di Ebay karna disana lebih lengkap dan dijamin. Berhubung pada saat itu saya sedang mencari sticker untuk mobil, ya sudah saya coba belanja di sebuah toko disana. saya tunggu 1 bulan dan kurir dari pos datang kerumah sambil membawa paket saya dan mas itupun bilang "wah mbak, belanja diluar negeri yah" dan saya sih jawab aja seperlunya.
saat bulan maret saya pun kerajinan belanja di ebay, bisa dibilang lagi gila belanja , jumlah pemesanan saya pada bulan itu sebanyak 7 box. Di april yang mengantarkan paketnya udah pakai mobil soalnya banyak gitu paketnya , mas yang ini bilang " mbak buat jualan ya ?" lalu saya jawab " nggak mas, ini buku bacaan buat koleksi"
di bulan JUNI kasusnya dimulai, saya pesen barang dengan jumlah 6 box isinya ya buku novel sama figure , berhubung di invoice POs bilang paket saya udah selesai pengecekan. so, saya langsung meluncur aja ke POS pusat daerah saya, dan inilah kisahnya.

setelah saya sampai di POS pusat, saya langsung menuju tempat pengambilan paket, saya disuruh menunggu dan tidak kurang dari 10 menit semua paket saya udah disusun buat diangkut ke mobil. pas saya mau mengurus pembayaran bea masuk ternyata ada bapak2 bilang
" mbak, ini buat jualan yah ?"
saya jawab "bukan pak, ini buat koleksi saya pribadi".
lalu bapak itu bilang " kalo mbak masih membeli dalam jumlah yang seperti ini bisa kami kategorikan sebagai penjual dan pengurangan pajak bea masuknya akan kami hapuskan jadi mbak harus bayar pajak penuh",
saya jawab "lho, kok gtu pak? sayakan belanja buat konsumsi pribadi bukannya dijual",
dengan santainya bapak itu bilang " itu udah "prosedunya" ".

jadi saya mohon pentunjuknya, apakah jalan yang terbaik buat saya agar tidak dianggap penjual dan bagaimana pula maksud dari "prosedur" yang dikatakan bapak tersebut ?

mohon pencerahannya, terima kasih