- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Spesial nya Anak Kelahiran Tahun 1998


TS
Aditzsealoverz
Spesial nya Anak Kelahiran Tahun 1998
Quote:
WELCOME TO MY THREAD
Spoiler for NO REPOST:
Apasih Spesial nya Anak '98 alias anak kelahiran tahun 1998 ?
Langsung aja, Cekibrot.
Spoiler for Pertama:
Rupiah Terpuruk Kondisi Memburuk
SEJARAH mencatat pada awal Januari 1998, setelah pemerintah mengumumkan RAPBN 1998/1999, rupiah anjlok ke angka Rp 10.000 per dolar AS. Pada 15 Januari 1998, Presiden Soeharto menandatangani Letter of Intent (LoI) IMF kedua.
LoI tersebut menyusul LoI pertama yang ditandatangani pada 31 Oktober 1997, yang ternyata belum juga berhasil menyetabilkan nilai tukar rupiah yang makin terpuruk terhadap dolar AS.
Masih teringat, ketika Direktur IMF Michel Camdessus menyaksikan Soeharto menandatangani LoI saat itu. Ternyata keadaan tak juga membaik karena pada hari itu (15 Januari 1998) pula rupiah malah jatuh 10 persen dan terus merosot hingga minggu-minggu berikutnya.
Dengan demikian LoI IMF tersebut tidak pernah menyelesaikan masalah utama, krisis akibat anjloknya nilai rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS akhirnya mencapai titik terendah, yaitu Rp 17.000 per dolar AS pada 22 Januari 1998. Begitu pula saat IMF meminta pemerintah melakukan penutupan 16 bank swasta nasional yang diduga kuat merupakan bank hasil kolusi kroni Soeharto, hasilnya adalah kepanikan, yang menimbulkan rush, bahkan terjadi capital flight karena kepercayaan rakyat terhadap bank runtuh. Dari aspek anjloknya nilai rupiah tersebut memberi dampak negatif terhadap posisi neraca pembayaran.
Pulih
Hal ini juga akibat utang luar negeri (pemerintah maupun swasta) dalam bentuk dolar AS yang membengkak, per Maret 1998 telah mencapai 138 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, sebanyak 72,5 miliar dolar AS adalah utang swasta yang dua pertiganya adalah hutang jangka pendek serta ada yang jatuh tenpo pada 1998. Tak lama setelah itu yaitu pada 4 Mei 1998, sebagai konsekuensi penandatanganan LoI dengan IMF, maka pemerintah mengurangi subsidi BBM, akibatnya rakyat makin terasa berat beban hidupnya, mengingat naiknya harga BBM memberikan efek naiknya harga berbagai kebutuhan pokok.
Demonstrasi mahasiswa dan rakyat terjadi di mana-mana untuk menentang kebijakan pemerintah yang memberatkan rakyat tersebut.
Demosntrasi semakin meluas yang akhirnya menjadi kerusuhan massa, sehingga terjadilah kerusuhan Mei 1998, sebuah tragedi yang membumi hanguskan beberapa pusat pertokoan di Jakarta.
Mengutip pendapat Fadli Zon dalam bukunya yang berjudul Politik Huru Hara Mei 1998 (halaman 14), diketahui bahwa IMF memang menciptakan kondisi pergantian rezim di Indonesia. Dengan demikian jelas sudah bahwa ”resep” yang diberikan IMF bukan untuk menyelesaikan krisis nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah baru bisa pulih kembali pada akhir masa pemerintahan Presiden BJ Habibie, justru setelah pertanggungjawabannya ditolak MPR. Kala itu nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6.500 per dolar AS, nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi di era pemerintahan siapa pun setelah itu.
Tanpa harus khawatir kondisi memprihatinkan tersebut akan terulang, perlu berbagai pihak berteriak agar pemerintah berhati-hati berkaitan dengan kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi di tengah anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta adanya utang luar negeri yang kemungkinan jatuh tempo pada tahun ini. Terdapat perbedaan yang signifikan dengan situasi pada 1998, karena saat ini ada Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) diharapkan dapat meredam gejolak di masyarakat level bawah yang paling merasakan dampak dari kenaikan harga-harga akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. Tentunya berharap kepahitan dan ongkos sosial yang begitu mahal pada 1998 lalu tak terulang lagi.
SUMBER
SEJARAH mencatat pada awal Januari 1998, setelah pemerintah mengumumkan RAPBN 1998/1999, rupiah anjlok ke angka Rp 10.000 per dolar AS. Pada 15 Januari 1998, Presiden Soeharto menandatangani Letter of Intent (LoI) IMF kedua.
LoI tersebut menyusul LoI pertama yang ditandatangani pada 31 Oktober 1997, yang ternyata belum juga berhasil menyetabilkan nilai tukar rupiah yang makin terpuruk terhadap dolar AS.
Masih teringat, ketika Direktur IMF Michel Camdessus menyaksikan Soeharto menandatangani LoI saat itu. Ternyata keadaan tak juga membaik karena pada hari itu (15 Januari 1998) pula rupiah malah jatuh 10 persen dan terus merosot hingga minggu-minggu berikutnya.
Dengan demikian LoI IMF tersebut tidak pernah menyelesaikan masalah utama, krisis akibat anjloknya nilai rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS akhirnya mencapai titik terendah, yaitu Rp 17.000 per dolar AS pada 22 Januari 1998. Begitu pula saat IMF meminta pemerintah melakukan penutupan 16 bank swasta nasional yang diduga kuat merupakan bank hasil kolusi kroni Soeharto, hasilnya adalah kepanikan, yang menimbulkan rush, bahkan terjadi capital flight karena kepercayaan rakyat terhadap bank runtuh. Dari aspek anjloknya nilai rupiah tersebut memberi dampak negatif terhadap posisi neraca pembayaran.
Pulih
Hal ini juga akibat utang luar negeri (pemerintah maupun swasta) dalam bentuk dolar AS yang membengkak, per Maret 1998 telah mencapai 138 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, sebanyak 72,5 miliar dolar AS adalah utang swasta yang dua pertiganya adalah hutang jangka pendek serta ada yang jatuh tenpo pada 1998. Tak lama setelah itu yaitu pada 4 Mei 1998, sebagai konsekuensi penandatanganan LoI dengan IMF, maka pemerintah mengurangi subsidi BBM, akibatnya rakyat makin terasa berat beban hidupnya, mengingat naiknya harga BBM memberikan efek naiknya harga berbagai kebutuhan pokok.
Demonstrasi mahasiswa dan rakyat terjadi di mana-mana untuk menentang kebijakan pemerintah yang memberatkan rakyat tersebut.
Demosntrasi semakin meluas yang akhirnya menjadi kerusuhan massa, sehingga terjadilah kerusuhan Mei 1998, sebuah tragedi yang membumi hanguskan beberapa pusat pertokoan di Jakarta.
Mengutip pendapat Fadli Zon dalam bukunya yang berjudul Politik Huru Hara Mei 1998 (halaman 14), diketahui bahwa IMF memang menciptakan kondisi pergantian rezim di Indonesia. Dengan demikian jelas sudah bahwa ”resep” yang diberikan IMF bukan untuk menyelesaikan krisis nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah baru bisa pulih kembali pada akhir masa pemerintahan Presiden BJ Habibie, justru setelah pertanggungjawabannya ditolak MPR. Kala itu nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6.500 per dolar AS, nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi di era pemerintahan siapa pun setelah itu.
Tanpa harus khawatir kondisi memprihatinkan tersebut akan terulang, perlu berbagai pihak berteriak agar pemerintah berhati-hati berkaitan dengan kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi di tengah anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta adanya utang luar negeri yang kemungkinan jatuh tempo pada tahun ini. Terdapat perbedaan yang signifikan dengan situasi pada 1998, karena saat ini ada Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) diharapkan dapat meredam gejolak di masyarakat level bawah yang paling merasakan dampak dari kenaikan harga-harga akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. Tentunya berharap kepahitan dan ongkos sosial yang begitu mahal pada 1998 lalu tak terulang lagi.
SUMBER
Quote:
Waduh, berarti pas anak 1998 lahir, kondisi rupiah dalam keadaan terburuk, wah kasian orang tua kita yah 

Spoiler for Kedua:
Kerusuhan 1998
Tanggal 21 Mei, setelah hampir seminggu kerusuhan sosial yang berbau ras ini, akhirnya almarhum mantan presiden Seoharto bersedia mundur menciptakan sebuah sorak -sorai terutama dari pihak mahasiswa karena perjuangan mereka menuju reformasi tidak sia-sia. Harga kebutuhan pangan pun meroket.
Itu menjadi akhir sekaligus awal Indonesia menuju reformasi.Kejadian ini dipicu oleh tragedi trisakti yang menewaskan 4 mahasiswa
Tanggal 21 Mei, setelah hampir seminggu kerusuhan sosial yang berbau ras ini, akhirnya almarhum mantan presiden Seoharto bersedia mundur menciptakan sebuah sorak -sorai terutama dari pihak mahasiswa karena perjuangan mereka menuju reformasi tidak sia-sia. Harga kebutuhan pangan pun meroket.
Itu menjadi akhir sekaligus awal Indonesia menuju reformasi.Kejadian ini dipicu oleh tragedi trisakti yang menewaskan 4 mahasiswa
Quote:
Semoga para korban Tragedi Berdarah ini diberi tempat yang mulia di sisi-Nya. Ane turut berduka untuk Korban Kerusuhan Mei 1998 

Spoiler for Ketiga:
UN 20 PAKET!
Nah yang ini pasti dialami saat UN SMP Kelas 3 Tahun 2013 Lalu. Yahh lumayan lah supaya pada rajin belajar hehe.
Nah yang ini pasti dialami saat UN SMP Kelas 3 Tahun 2013 Lalu. Yahh lumayan lah supaya pada rajin belajar hehe.
Spoiler for Keempat:
Percobaan Kurikulum 2013
Ini yang lagi hot-hot nya sekarang. Kurikulum 2013 dimana Jam belajar, kegiatan sekolah, materi ditambah semua. huft..
Di kurikulum 2013 ini, Sistem penjuruan IPA dan IPS sudah dilakukan sejak kelas 10, ini diharapkan dapat mencetak siswa yang terarah ke 1 tujuan yang diinginkan sejak dini. Namun yang terjadi malah, banyak siswa/i yang memilih jurusan karena "katanya" akan enak kedepannya, hasilnya.. nilai mereka yang ditargetkan lebih bagus daripada kurikulum 2013 ternyata tidak jauh berbeda dengan kurikulum 2006, karena jurusan yang dipilih berbeda dengan apa yang diinginkan.
Ini yang lagi hot-hot nya sekarang. Kurikulum 2013 dimana Jam belajar, kegiatan sekolah, materi ditambah semua. huft..
Di kurikulum 2013 ini, Sistem penjuruan IPA dan IPS sudah dilakukan sejak kelas 10, ini diharapkan dapat mencetak siswa yang terarah ke 1 tujuan yang diinginkan sejak dini. Namun yang terjadi malah, banyak siswa/i yang memilih jurusan karena "katanya" akan enak kedepannya, hasilnya.. nilai mereka yang ditargetkan lebih bagus daripada kurikulum 2013 ternyata tidak jauh berbeda dengan kurikulum 2006, karena jurusan yang dipilih berbeda dengan apa yang diinginkan.
UPDATE
Spoiler for UN Online 2015:
UN "Online" Akan Diuji Coba pada 2015
JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mencanangkan penerapan Ujian Nasional (UN) online bagi siswa. Namun, pelaksanaan ujian ini tidak serta-merta dilakukan sekaligus karena masih memerlukan penyesuaian, terutama mengenai kesiapan infrastruktur teknologi di berbagai daerah.
Plt Kepala Puspendik Kemendikbud Nizam mengatakan, sekolah-sekolah di daerah di Indonesia menyambut adanya UN online ini. Sekolah-sekolah itu cukup antusias karena banyak sekolah yang sudah lengkap sistem komputernya.
"Sudah banyak yang menulis pakai komputer daripada pakai tangan," ujarnya saat ditemui seusai sidang Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Dia menuturkan, komputerisasi sudah menjangkau beberapa daerah di wilayah Indonesia timur. Beberapa sekolah, di Papua misalnya, sudah mulai menggunakan komputer.
Nizam mengatakan, pelaksanaan UN online akan dipersiapkan secara bertahap. Tahun ini, pelaksanaannya mulai diterapkan pada sekolah-sekolah Indonesia yang ada di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan Belanda.
"Tahun ini kita coba untuk sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri. Kita kirim soal ke luar negeri karena di sana yang sudah siap dengan infrastrukturnya," imbuh Nizam.
Untuk menyambut ujian online ini, beberapa sekolah juga telah diujikan secara terbatas. Ujian secara online sudah mulai diterapkan bagi siswa, misalnya, dengan menggelar ulangan harian secara online.
"Beberapa sekolah sudah mulai melakukan itu meski bukan untuk UN, tapi untuk ujian kelas," katanya.
Selanjutnya, pada sekolah yang sudah siap tadi, menurut Nizam, Kemendikbud berencana akan melakukan uji coba UN online pada 2015 nanti.
"Prototipenya sudah siap, baik itu sistem maupun bentuk soalnya. UN online 2015 kita buat sebagai pilot project. Kalau nanti dari perkembangannya dilihat bisa lebih baik, kalau berhasil, kita coba 2016 secara bertahap. Kita lihat kondisi di lapangan," ujar Nizam.
Menurut dia, penerapan UN online merupakan salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang kian pesat saat ini. Hal demikian, lanjut Nizam, guna mencegah beberapa masalah yang kerap terjadi saat UN, yaitu pemborosan penggunaan kertas, keamanan, dan kebocoran soal.
SUMBER
JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mencanangkan penerapan Ujian Nasional (UN) online bagi siswa. Namun, pelaksanaan ujian ini tidak serta-merta dilakukan sekaligus karena masih memerlukan penyesuaian, terutama mengenai kesiapan infrastruktur teknologi di berbagai daerah.
Plt Kepala Puspendik Kemendikbud Nizam mengatakan, sekolah-sekolah di daerah di Indonesia menyambut adanya UN online ini. Sekolah-sekolah itu cukup antusias karena banyak sekolah yang sudah lengkap sistem komputernya.
"Sudah banyak yang menulis pakai komputer daripada pakai tangan," ujarnya saat ditemui seusai sidang Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Dia menuturkan, komputerisasi sudah menjangkau beberapa daerah di wilayah Indonesia timur. Beberapa sekolah, di Papua misalnya, sudah mulai menggunakan komputer.
Nizam mengatakan, pelaksanaan UN online akan dipersiapkan secara bertahap. Tahun ini, pelaksanaannya mulai diterapkan pada sekolah-sekolah Indonesia yang ada di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan Belanda.
"Tahun ini kita coba untuk sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri. Kita kirim soal ke luar negeri karena di sana yang sudah siap dengan infrastrukturnya," imbuh Nizam.
Untuk menyambut ujian online ini, beberapa sekolah juga telah diujikan secara terbatas. Ujian secara online sudah mulai diterapkan bagi siswa, misalnya, dengan menggelar ulangan harian secara online.
"Beberapa sekolah sudah mulai melakukan itu meski bukan untuk UN, tapi untuk ujian kelas," katanya.
Selanjutnya, pada sekolah yang sudah siap tadi, menurut Nizam, Kemendikbud berencana akan melakukan uji coba UN online pada 2015 nanti.
"Prototipenya sudah siap, baik itu sistem maupun bentuk soalnya. UN online 2015 kita buat sebagai pilot project. Kalau nanti dari perkembangannya dilihat bisa lebih baik, kalau berhasil, kita coba 2016 secara bertahap. Kita lihat kondisi di lapangan," ujar Nizam.
Menurut dia, penerapan UN online merupakan salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang kian pesat saat ini. Hal demikian, lanjut Nizam, guna mencegah beberapa masalah yang kerap terjadi saat UN, yaitu pemborosan penggunaan kertas, keamanan, dan kebocoran soal.
SUMBER
Quote:
Sekian Thread ane tentang Spesial nya Anak kelahiran 1998.
Quote:
TS Mengharapkan 

TS ga mengharapkan

kalau TS ada salah kata-kata mohon dimaafkan


TS ga mengharapkan

kalau TS ada salah kata-kata mohon dimaafkan

Quote:
Kaskuser yang bijak tinggalkan jejak
Komentar para kaskuser..
Spoiler for Komentar:
Quote:
Quote:
Original Posted By farrouq26►Gua anak 98 gan 
iya gan emang bener emak ane cerita katanya gini
"tong dulu pas elu lahir pas uang susah dicari tong,kalo dapet uang digunakan yang bijak tong"begono gan
Sayang gan ane gak dapet 20 paket,ane duluan sekolahnya anak 98 normal sekarang kelas 1 SMA/SMK ane udah kelas 2SMK gan

iya gan emang bener emak ane cerita katanya gini
"tong dulu pas elu lahir pas uang susah dicari tong,kalo dapet uang digunakan yang bijak tong"begono gan

Sayang gan ane gak dapet 20 paket,ane duluan sekolahnya anak 98 normal sekarang kelas 1 SMA/SMK ane udah kelas 2SMK gan

Quote:
Original Posted By ra.hasia►Pokoknya anak lahir tahun 1998 itu seperti bahan Percobaan.
Contohnya UN dan Kurikulum baru.
Untung ane Kelahiran 1997 , jadi ane termasuk beruntung
UN cuma 5 Paket doang, Kurikulum masih kayak biasanya ga Mondar mandir / Moving class (Kurikulum baru)
Contohnya UN dan Kurikulum baru.
Untung ane Kelahiran 1997 , jadi ane termasuk beruntung

Quote:
Quote:
Original Posted By farrouq26►Gua anak 98 gan 
iya gan emang bener emak ane cerita katanya gini
"tong dulu pas elu lahir pas uang susah dicari tong,kalo dapet uang digunakan yang bijak tong"begono gan
Sayang gan ane gak dapet 20 paket,ane duluan sekolahnya anak 98 normal sekarang kelas 1 SMA/SMK ane udah kelas 2SMK gan

iya gan emang bener emak ane cerita katanya gini
"tong dulu pas elu lahir pas uang susah dicari tong,kalo dapet uang digunakan yang bijak tong"begono gan

Sayang gan ane gak dapet 20 paket,ane duluan sekolahnya anak 98 normal sekarang kelas 1 SMA/SMK ane udah kelas 2SMK gan

Quote:
Original Posted By ra.hasia►Pokoknya anak lahir tahun 1998 itu seperti bahan Percobaan.
Contohnya UN dan Kurikulum baru.
Untung ane Kelahiran 1997 , jadi ane termasuk beruntung
UN cuma 5 Paket doang, Kurikulum masih kayak biasanya ga Mondar mandir / Moving class (Kurikulum baru)
Contohnya UN dan Kurikulum baru.
Untung ane Kelahiran 1997 , jadi ane termasuk beruntung

Quote:
Original Posted By Excelzior►entah kenapa berasa tua gue baca trit ini..hahahaha
Quote:
Original Posted By abzhaarrr►Spesial banget gan yang lahir tahun 98
yang ane gak suka cuma jam sekolah nya aja yang kelebihan
jadi anak-anak jadi Capek duluan pas nyampe rumah jadi males buat belajar karena udah Penuh pelajaran di sekolah

Btw, Ane 98 gan
dan ane bangga 




Btw, Ane 98 gan


Quote:
Original Posted By AltafZulkarnain►
ane juga kelahiran 1998 gan
kayanya spesial bgt ya kelahiran 1998
bener gan kurkul resek bgt angkatan kita jadwal mapelnya dipadetin apalagi yang anak ipa
mana mtk materi trigonometri yang seharusnya 11/12 malah udah diajarin mana buku tebel2 bgt lagi 


bener gan kurkul resek bgt angkatan kita jadwal mapelnya dipadetin apalagi yang anak ipa


Quote:
Original Posted By Cliffto►Angkatan 93 juga gan. Ane lupa urutannya gmn tp tiap UN angkatan '93 selalu jadi kelinci percobaan pertama kali juga 
1.) Penambahan mata pelajaran baru (ane sudah lupa, entah IPS atau apa yg ditambah, ini pas jaman2 SD / SMP.)
2.) Penggunaan nilai rapot 60% dan UN 40% di ujian nasional tingkat SMA pertama kalinya.
3.) Pertama kalinya paket A-B berubah menjadi A,B,C,D,E (sebelum nantinya berkembang lagi menjadi 20 paket) di UN SMA.

1.) Penambahan mata pelajaran baru (ane sudah lupa, entah IPS atau apa yg ditambah, ini pas jaman2 SD / SMP.)
2.) Penggunaan nilai rapot 60% dan UN 40% di ujian nasional tingkat SMA pertama kalinya.
3.) Pertama kalinya paket A-B berubah menjadi A,B,C,D,E (sebelum nantinya berkembang lagi menjadi 20 paket) di UN SMA.
Quote:
Original Posted By bellmapother►
yang ini nih gan, ane kasihan sama adek ane yang masih kelas 7 pun udah mulai dijadiin satu misal pelajaran IPA ataupun IPS, belajarnya jadi setengah2 n kurang fokus, kalo dulu ane sekolah kan masih dipisah2 tuh pelajarannya, sekarang kayak beberapa pelajaran sains ditumpuk jadi satu jjadi mapel IPA.
Temen ane pun yang sarjana biologi ngajar di SMP malah mapel IPA Padahal dia kan lulusan biologi aja,mau gak mau harus ngajar fisika juga yang bukan bidangnya,
yang ini nih gan, ane kasihan sama adek ane yang masih kelas 7 pun udah mulai dijadiin satu misal pelajaran IPA ataupun IPS, belajarnya jadi setengah2 n kurang fokus, kalo dulu ane sekolah kan masih dipisah2 tuh pelajarannya, sekarang kayak beberapa pelajaran sains ditumpuk jadi satu jjadi mapel IPA.
Temen ane pun yang sarjana biologi ngajar di SMP malah mapel IPA Padahal dia kan lulusan biologi aja,mau gak mau harus ngajar fisika juga yang bukan bidangnya,
Diubah oleh Aditzsealoverz 07-03-2014 14:11
0
24.9K
Kutip
92
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan