Ahok: Bus TransJakarta akan Pakai Bahan Bakar Limbah Minyak Goreng
"Siapa tahu mesin China kena minyak goreng lebih tahan lama."
Jum'at, 28 Februari 2014, 09:18
![[akibat TJ gatot ] Ahok: Bus TransJakarta akan Pakai Bahan Bakar Limbah Minyak Goreng](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/_IOgO0dDV2v0/TJV-jdNGZvI/AAAAAAAAAM4/2Dl0tkKMPpI/s1600/Produk+Abal+Abal+Cina.jpg)
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah bekerjasama dengan kantor perdagangan Inggris untuk memproduksi limbah minyak goreng. Nantinya, limbah tersebut akan digunakan sebagai bahan bakar kedaraan atau pengganti diesel.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan bahwa sebagai tahap percobaan penggunaan bahan bakar dari limbah minyak goreng itu akan dipakai untuk kendaraan operasional PT Impian Jaya Ancol.
Ahok --sapaan Basuki-- menuturkan bahwa jika ujicoba itu berhasil, maka akan diterapkan untuk semua kendaraan umum yang ada di Jakarta, terutama bus TransJakarta atau busway.
"Akan dicoba dulu 1.000 liter per hari di kendaraan operasional PT Impian Jaya Ancol yang menggunakan mesin diesel. Kalau misalnya itu bisa berhasil, bus TransJakarta bisa pakai itu. Kamis, sudah bilang coba 1.000 liter dulu per hari," ujar Ahok, Jumat 28 Februari 2014.
Disampaikan Ahok, dia tidak khawatir jika ujicoba ini diterapkan ke bus TransJakarta yang mayoritas didatangkan dari China. Menurutnya, hal tersebut perlu dicoba karena teknologi baru dan bisa untuk menghemat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BMM) maupun Bahan Bakar Gas ( BBG).
Untuk masalah teknis penggunaan limbah minyak goreng menjadi bahan bakar akan diurus oleh PT Jakarta Propertindo dan Biro Ekonomi Provinsi DKI Jakarta.
"Mesin China juga tidak masalah, siapa tahu mesin China kena minyak goreng lebih tahan lama. Soalnya kalau pakai diesel bingung dia mesinnya," kata Ahok sambil tertawa.
http://metro.news.viva.co.id/news/re...-minyak-goreng
Quote:
Pemkot Bogor Gandeng PT Chevron dan PT Pangan Sari Tampung Minyak Jelantah
Rabu, 16 September 2009 17:07
Pemerintah Kota Bogor menjalin kerjasama dengan PT Chevron Geothermal Salak, dan PT Pangan Sari Utama dalam pemanfaatan minyak jelantah yang akan diolah menjadi bio diesel untuk bahan bakar bus Transpakuan.
Penandatangan naskah kerjasama dilakukan oleh Walikota Bogor Diani Budiarto Salak Asset Manager Chevron Geothermal Salak LTD Suharsono Darmono, dan Senior Operation Manager PT Pangan Sari Utama Yogi Baskosro, di Balaikota Bogor, Selasa (15/9).
Dalam naskah kerjasama itu disebutkan, bahwa maksud perjanjian dalam rangka mendukung program pemanfaatan dan minimilisasi limbah industry dengan menyumbang limbah minyak goreng yang dapat diolah kembali (reycle) sebagai bahan bahan bakar bio diesel bagi operasi transpakuan di wilayah Kota Bogor.
Ruang lingkup perjanjian, mengambil dan mengangkut limbah minyak jelantah milik PT Pangan Sari Utama dari area operasi pihak PT Chevron Geothermal Salak di Desa Jayanegara Kecamatan Kebandungan Kabupaten Sukabumi yang akan dimanfaatkan menjadi bahan bakar minyak bio diesel bagi operasi transportasi Bus Transpakuan di wilayah Kota Bogor.
Salak Asset Manager Chevron Geothermal Salak LTD. Suharsono Darmono mengatakan, bahwa PT Chevron adalah sebuah perusahaan yang menjalankan operasi di Lapangan Panas Bumi Gunung Salak dan dalam pelaksanaan operasinya memiliki unit dapur yang dikelola oleh perusahaan Katering yakni PT Pangan Sari Utama.
Suharsono mengatakan, pihaknya siap berpartisipasi mendukung program Pemerintah Kota Bogor dalam program lingkungan, yang siap menyediaan minyak jelantah yang akan menjadi bio diesel untuk bahan bakar Bus Traspakuan.
Menurut dia, pemanfaatan minyak jelantah yang digulirkan Pemerintah Kota Bogor sangat sejalan dengan program Chevron yakni mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak yang berbasis fosil. “ Kami menyampaikan aspresiasi kepada jajaran Pemerintah Kota Bogor yang telah melakukan program berwawasan lingkungan,” katanya.
Oleh karena itu, ia berharap kerjasama yang telah terjalin ini akan bisa memberikan manfaat yang sebesar–besarya untuk kepentingan masyarakat Bogor, khususnya untuk trasportasi Transpakuan yang berwawasan lingkungan.
Sementara itu Walikota Bogor Diani Budiarto menyampaikan terimasih kepada PT Chevron Geothermal Salak, dan PT Pangan Sari Utama yang siap mendukung program Pemerintah Kota Bogor dalam program lingkungan hidup.
Menurut Diani, Kota Bogor telah ditunjuk oleh Departemen Perhubungan sebagai pilot projeck dalam program Langit Biru dimana salah satunya adalah perubahan moda transportasi dari angkot ke Bus. “ Ada 30 Unit bus Transpakuan bantuan dari Departemen Perhubungan telah dengan dua kolidor, “ kata dia.
Menurut Diani, berdasarkan penelitian minyak goreng yang sudah tiga kali digunakan berdampak terhadap kesehatan. “Minyak jelantah termasuk jenis limbah mengandung zat karsinogen yang dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk diantaranya penyakit kanker, “ jelasnya.
Sebaliknya, kata Diani, minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif kendaraan (bio diesel) yang dikenal ramah lingkungan karena kadar gas emisi yang rendah.
http://www.kotabogor.go.id/sambutan/...inyak-jelantah
gegara menahan malu melihat fakta jebloknya kualitas produk dari saudaranya di nun jauh disana, akhirnya ahok mulai menyontek gebrakan walikota bogor agar produk TJ dari china dapat awet dan tidak sering meledak


"Mesin China juga tidak masalah, siapa tahu mesin China kena minyak goreng lebih tahan lama. Soalnya kalau pakai diesel bingung dia mesinnya," kata Ahok sambil tertawa.