Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tenglengwotikAvatar border
TS
tenglengwotik
[Beda Sama Ahok] Cerita Buram Temuan Risma dari Balik Gemerlap Lokasi Prostitusi...
SURABAYA, KOMPAS.com — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini getol menyuarakan penutupan kompleks lokasi prostitusi. Di balik gemerlap dunia seks bebas, sejumlah fakta sosial yang menyedihkan dia temukan di lapangan.

Fakta tersebut beberapa kali diceritakan wali kota perempuan pertama Surabaya itu di sejumlah forum. Tak terkecuali, dia tuturkan masalah tersebut saat sosialisasi penutupan kompleks lokasi prostitusi Dolly dan Jarak di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (27/2/2014) sore.

Tidak jarang, mata Risma berkaca-kaca ketika bercerita. Misalnya, saat dia mendatangi salah satu pekerja seks komersial yang sudah berumur 60 tahun di suatu wisma lokasi prostitusi di Surabaya, Jawa Timur.

Kepada perempuan itu, Risma bertanya apakah masih ada pelanggan yang menggunakan jasanya. "Ada bu. Ya anak-anak SD dan SMP yang biasa ke sini," ujar Risma menirukan jawaban perempuan tua tersebut.


Risma mengaku sontak terdiam karena terkejut mendengar jawaban itu. Namun, di hatinya pun seketika bangkit semangat dan tekad untuk menutup semua lokasi prostitusi di Surabaya.

Lain lagi cerita ketika Risma mendengar seorang bocah dipukuli warga di sekitar lokasi prostitusi karena kedapatan mencuri. Saat ditanya, anak itu mengaku mencuri untuk membeli makanan.

Kepada warga, anak itu mengatakan sudah beberapa hari tak makan. Ditanya apakah tak mendapat makan dari keluarganya, bocah itu pun bercerita bahwa kedua orangtuanya sudah berpisah.

Cerita yang kemudian sampai ke telinga Risma, ayah dari anak itu meninggalkan istrinya dan memilih hidup bersama penyanyi kafe di kompleks lokasi prostitusi Dolly.


Anak ini, kata Risma, adalah korban problematika keluarga akibat perselingkuhan di lokasi prostitusi. "Padahal, anak itu juga berhak hidup layak seperti anak-anak pada umumnya," ujar Risma.


Sebelum bulan Ramadhan tahun ini, Risma menargetkan sudah bisa menutup lokasi prostitusi Dolly dan Jarak. Dua lokasi prostitusi itu akan dikembangkan menjadi pusat perekonomian, sedangkan para mantan pekerja seks komersial di sana pun akan dilatih dan diberi modal usaha.
efek negatif dibalik lokalisasi


Dolly Akan Diubah Jadi Aktivitas Ekonomi Yang Lebih Baik


Wacana penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak menjadi keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk merealisasikannya. Ditargetkan sebelum puasa, lokalisasi tersebut sudah berhenti beroperasi.

Selain itu, pihak Pemkot merencanakan setelah lokalisasi tersebut tutup akan digunakan sebagai tempat aktivitas ekonomi seperti pasar atau sentra PKL.

Hal ini disampaikan Tri Rismaharini Walikota Surabaya saat ditemui wartawan, Kamis (27/2/2014) usai sosialisasi penutupan Dolly dan Jarak yang diikuti puluhan perwakilan pemilik wisma, tokoh masyarakat, tokoh agama, Polisi, dan TNI di Mapolrestabes Surabaya.

"Seperti yang sudah dilakukan di daerah Dupak Bangunsari. Di sana Pemkot Surabaya sudah berinvestasi kurang lebih sebesar Rp 30 miliar. Dan itu juga yang akan dilakukan didaerah Dolly dan Jarak," kata Risma.


Dia menambahkan, jika ada pengusaha wisma yang menolak, maka akan bertentangan dengan Perda nomor 7 tahun 1999. Dan akan dilakukan penindakan tegas, bagi siapa yang melanggar Perda. "Kami sungguh-sungguh dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Sehingga, kalau ada yang menentang peraturan yang ada, maka akan ada jalurnya," kata dia.

Sementara itu, Supomo Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya mengatakan dari rencana penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan tahapannya, termasuk dengan melakukan sosialisasi. Dan sampai saat ini semuanya berjalan dengan lancar.


"Kami sudah menyiapkan tahapan-tahapan, untuk rencana penutupan Dolly yang akan dilakukan sebelum puasa nanti. Dan Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada kendala," kata Supomo.

Sementara terkait berapa anggaran yang digunakan untuk penutupan sampai dengan rekonsiliasi, Supomo mengatakan, semuanya sudah diatur oleh Bapeko.

kasih solusi juga ternyata....


langsung kerja, tanpa pencitraan di media. targetnya jelas, programnya jelas emoticon-thumbsup
beda sama yang sering koar-koar di media, tapi programnya untuk meningkatkan taraf hidup para psk nol besar !
Diubah oleh tenglengwotik 27-02-2014 23:50
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
4.1K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan