Jakarta - Raja Dangdut Rhoma Irama mengaku dianugerahi gelar profesor honoris causa dari American University of Hawaii (AUH). Ternyata 'kampus' capres PKB itu tak pernah mendapatkan akreditasi dari pemerintah mana pun, bahkan tak punya murid.

Berdasarkan data yang dikirim pembaca detikcom pada Rabu (26/2/2014), United States Educational Foundation in India (USEFI) menerima informasi resmi dari pemerintah Negara Bagian Hawaii bahwa American University of Hawai yang beroperasi di India tidak diakreditasi dan berlisensi atau disetujui oleh Negara Bagian Hawaii dan lembaga pengakreditasi mana pun.

American University of Hawaii dijelaskan hanya mengklaim memiliki afiliasi, untuk membuat kantor pusat di 18 negara lainnya. Padahal tidak ada satu pun mahasiswa yang lulus di Amerika Serikat dan lembaga itu hanya membuat ijazah untuk non warga AS, termasuk di India.

Badan perlindungan konsumen di negara bagian Hawaii telah mengantongi putusan pengadilan perihal larangan bisnis bagi American University of Hawaii.

Surat resmi dari Badan Perlindungan Konsumen Hawaii itu diterima USEFI pada 7 September 2005 lalu. Surat tersebut berisi tentang tidak diakuinya ijazah dari American University of Hawaii.

Nah Rhoma Irama telah mengakui secara terbuka gelar profesornya didapat dari American University of Hawaii (AUH). Masyarakat baru tahu setelah baliho 'Prof Rhoma Capres Kita Bersama' muncul di Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Rhoma mengaku mendapatkan sertifikat gelar itu dari seorang petinggi TMII di tahun 2005 silam. Dia mengklaim mendapat penghormatan itu karena dianggap sebagai guru besar dangdut di Indonesia.

Para profesor di dalam negeri pun bertanya-tanya. Seperti anggota DPR dari PDIP Prof Hendrawan yang belum pernah melihat karya ilmiah Rhoma Irama.

Lalu bagaimana keabsahan gelar profesor Rhoma di Indonesia? Kemendikbud sendiri sudah menegaskan bahwa tidak ada gelar profesor yang diraih dari penghargaan honoris causa.

SUMBER DETIK

GAGAL PAHAM