Seandainya kita menginginkan suatu barang atau benda tentulah kita
menginginkan benda yang berkualitas, masih original dan asli. Demikian pula
hal nya apabila kita membeli sepotong kue, tentu kita menginginkan kue
yang bersih dan terbungkus dengan plastik atau daun. Sehingga kue yang
mau kita beli itu terbebas dan terjamin dari debu atau lalat jalanan. Harga
kue inipun terkadang lebih mahal dari kue yang tidak tertutup atau dijual
seadanya saja. Sepotong kue yang tidak tertutup dan tidak dibungkus
dengan plastik akan lebih mudah dihinggapi oleh lalat, yang akan membuat
orang menjadi jijik dan segan untuk membeli kue itu.
Demikian pula baju bekas atau handuk bekas pakai milik orang lain, kita pun
akan jijik dan tidak mau untuk memakainya apabila tidak terpaksa sama
sekali. Harga baju bekas tersebut tentu lebih murah bila dibandingkan
dengan harga baju baru yang dijual ditoko pakaian. Bila yang punya baju
bekas mempunyai penyakit kulit menular, maka penyakitnyapun akan mudah
menular kepada orang lain yang memakai baju bekas tersebut. Sepotong kue
yang walau bagaimanapun harum baunya, indah bentuknya serta lezat
rasanya tidak akan berharga lagi apabila telah dicicpi atau dimakan sebagian
oleh orang lain. Kita pun tidak ingin membeli atau memakan kue tersebut
karena telah dicicipi terlebih dahulu oleh orang lain.
Temanku, penomena diatas tadi merupakan sebuah tamsilan untuk seorang
gadis atau wanita. Seorang pria atau lelaki yang baik didalam memilih jodoh
atau calon istri untuk pasangan hidupnya, tentulah akan memilih pasangan
hidup atau calon istri yang berasal dari keluarga yang baik serta kuat
keimanan dan landasan agamanya. Bisa menjaga diri dan kehormatan nya
sendiri, yang mana kehormatan dan kesuciannya ini hanya akan diberikan
untuk suami nya dimalam pertama nanti. Selain kriteria agama, sikap
kepribadian tingkah laku sopan santun dan harta ataupun rupa, keperawanan
juga merupakan kriteria utama yang sangat sakral sekali. Pada umumnya
sebagian besar para lelaki di Indonesia ini sangat menginginkan untuk bisa
menyunting seorang gadis yang masih perawan, suci dan tidak ternoda. Pada
hakikat nya seorang lelaki ini memiliki prinsip yang tidak ingin mendapatkan
seorang istri yang merupakan bekas dan telah lebih dulu dijamah oleh
pemuda atau lelaki lain.
Dalam tulisan yang sederhana ini saya ingin memaparkan bagaimana
kekalutan dan ketakutan serta kekecewaan seorang pemuda atau suami
dimalam pertama mendapati istrinya sudah tidak perawan lagi. Malam
pertama yang diharapkan menjadi malam yang paling indah penuh kesan dan
kenangan malah menjadi malam yang mengecewakan. Tidak dapat
terbayangkan alangkah hancurnya hati dan perasaan pemuda yang teguh
menjaga diri agar terhindar dari perbuatan zina, tapi malah mendapatkan
seorang istri yang sudah lebih dulu memiliki kehidupan kelam diremang
malam dan jatuh kedalam jurang degradasi moral yang berujung terjebak
dalam pergaulan bebas, yang puncaknya adalah dengan kehilangan
kehormatan.
Seorang pemuda sangatlah berharap untuk bisa menyunting gadis yang
masih suci dan perawan. Tetapi setelah melihat fenomena pergaulan bebas
para pemuda dan pemudi di zaman edan sekarang ini menyebabkan para
pemuda atau lelaki menjadi takut untuk menikah, gelisah,curiga dan gundah
hatinya. Beribu macam satu pertanyaan bergentayangan dan bermunculan
didalam hatinya. Mungkinkah nanti dia bisa mendapatkan calon istri yang
masih suci, perawan dan tetap menjaga kehormatannya sebelum menikah
hingga sampai malam pertama tiba? Atau dengan kata lain masih perawan
dan belum dijamah oleh pemuda yang lain yang tidak bertanggung jawab.
Dalam sebuah acara tanya jawab yang diadakan oleh sebuah radio swasta di
Kotamadya Banda Aceh dengan judul “ Pentingkah sebuah Keperawanan ?“,
sebagian besar para pemuda yang bertanya dan berpartisipasi dalam acara
itu menjawab kalau keperawanan itu sangat penting sekali. Mereka sangat
mengharapkan untuk bisa memperistrikan gadis yang masih suci atau
perawan. Karena ini menyangkut dengan martabat dan harga diri seorang
pemuda itu sendiri, apabila dia mendapatkan istri atau seorang gadis yang
tidak suci lagi maka dia itu akan diejek oleh pemuda atau kekasih yang telah
pernah menodai dan menghamili gadis tersebut. “ Ah. Loe men. Apa juga
hebat sekali, istri loe aja bekas pakai gue!”. Begitulah kira-kira ucapan atau
ejekan pemuda yang biadab itu. Walaupun mungkin ejekan itu hanya didalam
hatinya saja. Beberapa waktu yang lalu dalam sebuah polling pendapat
melalui angket dibeberapa sekolah, diperoleh data bahwa di Republik ini
sudah hampir 75 persen para siswi sudah pernah melakukan hubungan intim
pra nikah bersama pacarnya. Ah, betapa malangnya nasib para pemuda yang
lugu dan polos di masa sekarang ini, mencari isteri yang masih suci laksana
mencari jarum didalam tumpukan jerami.
Diakhir Madah gurindam ini, saya sedikit memberikan nasehat dan mewanti-
wanti para sahabat pembaca sekalian. Berhati-hatilah didalam memilih
pasangan calon isteri untuk menjadi pendamping hidup kelak. Apalagi kalau
kita lihat kelakuan dan sepak terjang para gadis ABG zaman sekarang ini,
yang semenjak duduk di bangku SLTP atau MTSN sudah berani melakukan
adegan ranjang suami isteri bersama kekasih atau pacarnya. Bahkan adegan
birahi tersebut diabadikan dalam sebuah video ponsel. Sungguh ide yang
sangat kreatif dan biadab sekali. Memang semua ini tergantung pada prinsip
kita masing-masing dan itu adalah hak pribadi. Ada juga sebagian para
pemuda yang tidak mempermasalahkan keperawanan sebagai syarat utama
didalam mencari jodoh. Tetapi itu hanyalah segelintir pemuda saja yang
masih bisa dihitung dengan jari.
Nabi Muhammad SAW menyuruh kita untuk mencari isteri salehah dari
golongan baik-baik yang bisa menjaga kehormatannya sebelum menikah,
bahkan setelah menikah sekalipun seorang isteri harus bisa menjaga diri
sewaktu suaminya tidak berada dirumah. Saya yang telah bercuap-cuap
disini sejak tadi di akhir kalam tulisan ini meminta maaf kepada para
pembaca sekalian. Kepada para pemuda dan gadis-gadis yang masih
memegang adat istiadat dan norma agama, yang masih bisa menjaga
kesucian nya. BERSAMBUNG...