Dishub Bantah Kapal yang Akan Dinaiki Jokowi Disabotase

VIVAnews - Kepala Seksi Prasarana dan Angkutan Laut Dinas Perhubungan DKI Jakarta Kamaru Zaman membantah ada kapal cepat milik Dishub yang akan digunakan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ke Kepulauan Seribu meledak sebelum ditumpangi.

Menurut Kamaru, tidak benar jika ada sabotase yang menyebabkan kapal cepat meledak sebelum digunakan Jokowi pada tahun lalu. Ia mengatakan, kapal patroli milik Dinas Perhubungan itu terbakar akibat hubungan pendek arus listrik.

"Kejadian itu sudah dilaporkan ke polisi dengan berita acara kebakaran. Tidak benar kalau ada sabotase," kata Kamaru Zaman saat dihubungi VIVAnews, Senin, 24 Februari 2014.

Kamaru menuturkan,insiden itu terjadi pada 22 Desember 2012 sekitar pukul 22.00 WIB. Ketika itu kapal patroli Very Important Person (VIP) 2 tersebut baru saja diisi bahan bakar di sebelah barat Dermaga Marina Ancol, Jakarta Utara. Namun, saat sedang dibersihkan, terjadi hubungan arus pendek pada aki kapal, dan api pun langsung membesar.

Kata dia, kapal itu semestinya digunakan oleh Jokowi keesokan harinya untuk perjalanan ke Kepulauan Seribu. "Kapal hangus setengahnya. Karena kapal itu kan dibuatnya dari fiber. Kami juga sudah laporkan soal penghilangan aset. Karena kapalnya tidak bisa digunakan lagi," ucap dia.

Karena kapal yang akan ditumpangi Jokowi meledak, esok harinya dia berangkat naik kapal lain milik Dishub. Jokowi akhirnya berangkat ke Kepulauan Seribu dengan menumpang kapal lain. "Besoknya Pak Jokowi tetap jadi berangkat, menggunakan kapal yang berbeda. Itu kejadiannya malam dan Pak Jokowi berangkat pagi. Jadi tidak ada sabotase," ujarnya.

Kamaru mengaku saat itu dia tidak ada di lokasi kejadian. Menurutnya, pada malam itu dia mengantarkan makanan untuk anak buah kapal (ABK). Sekaligus menyiapkan buah dan minuman untuk keperluan perbekalan di kapal. "Karena itu kan sudah SOP-nya, kalau Pak Gubernur jalan harus ada buah dengan air minum."

viva