ACEHTERKINI.com | “Kami hidup rukun, toleransi beragama di Aceh sangat baik, berbeda kami tetap bersama meskipun kami minoritas,” kata Sheilisa Sekretaris Yayasan Perkumpulan Hakka Aceh, Kamis (30/1/2014) disela-sela pembagian Ampau kepada 170 warga miskin Tionghoa di Aceh.
“Daerah Aceh ini harus dijadikan contoh terbaik bagi Indonesia dalam hal kerukunan beragama,” tambah Sheilisa.

“Tidak benar tudingan negatif yang selama ini diangap Aceh tidak aman, buktinya kami yang minoritas bisa hidup berdampingan dengan kaum mayoritas di Aceh, sangat rukun dan sangat damai,” kata dia menyakinkan.
Baginya tahun 2014 ini adalah Tahun Kuda. “Kami berharap ekonomi di Aceh berjalan baik, seperti filosofi kuda yang kencang berlari, jaga perdamaian sehingga perekonomian berjalan mulus,” ujar Sheilisa lagi.

Palatih Barongsai Macan Putih di bawah pembinaan Vihara Dharma Bakti, Hendry mengatakan hal yang sama. Menurutnya tatanan kehidupan sosial masyarakat di Aceh sudah sangat baik. “Kami bisa menjalankan Imlek 2565 di Aceh dengan banyak dukungan.

“Salah satunya tanggal 2 Februari 2014 nanti ada kegiatan Barongsai dengan Tarian Seudati di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh. Kami undang warga Banda Aceh untuk melihat kegiatan tersebut,” kata dia. [at-001]

http://acehterkini.com/perayaan-imle.../#.UutHo3L7Mwo


Klo kata orang tionghoa aceh aja begini trus bagaimana dengan anda anda semua