Terima kasih Kaskus yang udah bikin thread ini jadi HT
Spoiler for HT:
"Hah? Nanobot? Makanan apa itu?" Inilah yang terbesit di benak ane sewaktu SMP. Memang sih, soalnya dulu kan masih polos Sekarang ane udah kuliah dong, jurusan Bioteknologi di salah satu universitas terkenal di Lippo Karawaci.
Kali ini, ane mau share dan berbagi (apa bedanya share dan berbagi ) tentang NANOBOT. Kita simak yuk!
Penampakan NANOBOT
Spoiler for NANOBOT:
Itu tadi sedikit mengenai bentuk dari NANOBOT. Apa sih NANOBOT itu?
Nanobot adalah robot atau mesin yang berukuran mikroskopis berkisar ukuran nanometer yang dibuat dengan teknologi nano terkini (Ramsden, 2011). NANOBOT berperan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, contohnya NANOBOT dapat difungsikan untuk memperbaiki onderdil mobil, terutama yang berada di bagian dalam. Jadi agan/sista ga perlu lagi yg namanya turun mesin
Tapi kali ini ane mau fokus ke fungsi NANOBOT yang paling vital, yakni jadi dokter alias berperan dalam dunia medis! Apa aja yg bisa dikerjain robot kecil ini ya?
Spoiler for Latar Belakang dibuatnya NANOBOT:
Dewasa ini, dunia kedokteran cukup dipusingkan dengan berbagai macam penyakit baru yang sulit ditanggulangi bahkan belum bisa diobati hingga sekarang, seperti kanker, AIDS, flu burung, dan lupus. Obat-obatan yang ada belum mampu mengobati penyakit-penyakit tersebut karena keterbatasan obat dalam menjangkau setiap bagian tubuh dan bahaya yang ditimbulkan dalam penggunaan jangka panjang (Videbeck, 2001). Selain itu, banyak efek samping obat berbahaya bagi keselamatan pasien (Tjay & Rahardja, 2007). Di samping faktor obat, kemampuan dokter sebagai manusia juga terbatas. Dokter bisa membuat kesalahan dalam diagnosa hingga 60% sehingga memberikan solusi yang salah kepada pasien (Pohan, 2006). Penggunaan alat-alat medis yang tidak efektif serta ketidaktelitian alat maupun dokter turut menambah resiko penyembuhan penyakit-penyakit fatal tersebut (Nadesul, 2009). Diperlukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga dibuatlah nanobot.
Spoiler for Mengenal NANOBOT:
Nanobot memiliki nama lain seperti nanoids, nanites, nanomachines, dan nanomites. Nanobot merupakan salah satu hasil penerapan teknologi termutakhir saat ini dalam bidang teknologi informatika maupun bioteknologi medika (Kurzweil, 2006). Nanobot dibuat untuk tujuan medis tertentu bahkan industri, salah satunya adalah industri pengolahan logam (Joshi, 2010). Namun, kini nanobot sangat berkembang dalam dunia medis. Nanobot diproyeksikan akan dapat dimasukkan ke dalam tubuh dengan jarum suntik dan mendegradasi dirinya sendiri ketika tugas dalam tubuh telah selesai.
Spoiler for Terbuat dari BIOCHIPS:
Nanobot dibuat dari BIOCHIPS, yakni komponen elektronik yang terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak berbahaya sehingga tubuh tidak mengalami reaksi penolakan ketika nanobot menjangkau bagian dalam tubuh (Sharma, 2009). Hal ini sangat menguntungkan karena secara tidak langsung nanobot tidak akan menyebabkan efek samping maupun rasa sakit yang luar biasa. Selain itu, komponen ini dibuat biodegradable agar nanobot bisa terdegradasi dengan sendirinya ketika tugasnya telah selesai.
Spoiler for Diamondoid:
Pada lapisan luarnya, nanobot dibungkus oleh diamondoid yang sangat keras dan tahan terhadap segala kondisi manakala enzim maupun antibodi tubuh menyerang nanobot di luar prediksi (Kurzweil & Grossman, 2004). Tentunya diamondoid ini diprogram untuk menjadi degradable ketika tugas nanobot telah selesai, supaya seluruh bagian nanobot dapat terdegradasi dan keluar dari tubuh.
Spoiler for Sumber energi NANOBOT:
Agar dapat melaksanakan tugasnya dalam tubuh, nanobot dapat memanfaatkan aliran energi dalam tubuh disamping menggunakan baterai yang terdapat dalam nanobot tersebut (Sharma, 2009). Nanobot mampu mengubah glukosa yang terdapat dalam darah menjadi energi. Jadi, aliran darah dalam tubuh dimanfaatkan sebagai media perantara nanobot untuk menjangkau seluruh tubuh dan sebagai sumber energi bagi nanobot (Kurzweil & Grossman, 2004).
Spoiler for Contoh kasus NANOBOT dengan kanker:
Nanobot bekerja sangat halus, bahkan dapat sama sekali tidak terasa oleh tubuh. Nanobot juga dapat menerima perintah sebelum dan ketika melaksanakan tugasnya di dalam tubuh manusia, sehingga nanobot sangat fleksibel untuk berbagai macam pengobatan dalam tubuh.. Contohnya, dokter memrogram nanobot untuk mendokumentasikan sel kanker yang terdapat di dalam tubuh terlebih dahulu sebelum diberi perintah lebih lanjut (Ramsden, 2009).
Untuk menanggulangi kanker, nanobot dapat membantu antibodi mencerna serta melumat habis sel kanker yang ada. Nanobot dapat membuat mutasi dalam sel kanker sehingga sel kanker berhenti bereplikasi bahkan mati dan dapat dibesihkan oleh antibodi (Kirikova, 2002).
Spoiler for Kelemahan NANOBOT: mahal:
Namun, ada beberapa kelemahan dari nanobot. Contohnya nanobot yang tidak berhasil menjangkau target atau mati dalam tubuh dapat menjadi benda asing yang tertinggal dalam tubuh. Selain itu, biaya pembuatan nanobot masih sangat mahal sehingga tidak semua kalangan mampu menggunakan jasa nanobot dalam pengobatan.
Spoiler for Kesimpulan:
Melihat berbagai macam kelebihan yang dimiliki nanobot, nanobot jelas dapat digunakan sebagai jalan keluar bagi dunia medis untuk menanggulangi berbagai penyakit yang belum bisa diobati. Namun, nanobot perlu disempurnakan lebih lanjut agar dapat diproduksi dengan biaya yang tidak mahal. Oleh karena itu, penggunaan dan penelitian nanobot harus terus didukung dan dilanjutkan.
Spoiler for Daftar Pustaka:
Joshi, D. R. 2010. Engineering Physics. Noida : Tata McGraw-Hill Education.
Kirikova, M. 2002. Information Systems Development : Advances in Methodologies, Components, and Management. New York : Springer.
Kurzweil, R. 2006. The Singularity is Near : When Humans Transcend Biology. London : Penguin Books.
Kurzweil, R. & Grossman, T. 2004. Fantastic Voyage : Live Long Enough to Live Forever. Pennsylvania : Rodale.
Nadesul, H. 2009. Dari Balik Kamar Praktik Dokter. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Pohan, I. S. 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan : Dasar-dasar Pengertian dan Penerapan. Jakarta : EGC.
Ramsden, J. J. 2009. Applied Nanotechnology : The Conversion of Research Results to Products. Norwich : William Andrew Publishing.
Ramsden, J. J. 2011. Nanotechnology : An Introduction. Norwich : William Andrew Publishing.
Sharma, K. 2009. Nanostructuring Operations in Nanoscale Science and Engineering. New York : McGraw-Hill Professional.
Tjay, T. H. & Rahardja, K. 2007. Obat-obat Penting : Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Videbeck, S. L. 2001. Psychatric Mental Health Nursing. New York : Lippincott Williams & Wilkins.